Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malam

Oleh

image-gnews
Iklan

Kota ini seperti tak terbiasa juga dengan dingin, dengan malam, meskipun berabad-abad ia berdiri, setengah lelah. Gedung-gedung menanggungkan musim tak putus-putusnya, tapi juga di ujung Desember ini ada yang terasa mengkeret oleh cuaca; plasa, taman, boulevard, juga pasar yang tadi siang terhampar. Hujan menjatuhkan ujungnya yang tajam, kerap, dingin. Dari beberapa sudut, lampu jalanmasing-masing seperti bersendiriadalah cahaya yang kuyup. Angin mengaum. Kita mendengar derunya lewat di antara celah yang terbentuk oleh bangunan tinggi.

Tak ada orang di jalanan. Semakin larut malam, semakin tampak aspal dan semen bertambah datar. Mobil melintas satu-satu, seperti terpaksa. Trem, bahkan dengan derak roda di rel, jadi bagian dari sunyi yang tak dikehendaki.

Kota ini seperti tak terbiasa juga dengan malam Tapi benarkah? Tiap kota mengandung paras yang pura-pura. Tiap kota punya wajah yang hanya kita ingat ketika gelap, hujan, dingin, Desember, datang. Tiap kota adalah ruang scene dan ob-scene: ada yang dipertontonkan, ada yang disingkirkan seperti najis. Gelandangan yang merapat ke pojok-pojok. Para penjaga malam yang merasa sial. Pelacur yang terhalau. Bajingan yang selamanya siap. Di sebelah lain dari poster iklan Gucci yang dipasang di halte-halte, mungkin ada anak kecil penjual korek api dari cerita Andersen, seorang bocah lapar yang mencoba melawan beku, di sebuah hari Natal, dengan menyalakan batang-batang geretan satu demi satu, sampai habis. Kita tahu ia akan mati, tak tampak.

Yang tak tampak selalu hendak dikalahkan oleh yang tampak. Pada tahun 1746, di Prancis lampu-lampu mulai dipasang, dan seseorang menulis dengan gegap-gempita bagaikan statemen seorang penakluk: "Kekuasaan malam akhirnya selesai". Tapi bahkan sampai tahun 1760 seorang pejabat Kota Paris masih menggerutu tentang perilaku "perempuan yang bejat, serdadu, pengemis, dan maling"yakni mereka yang tetap merayap di kedai-kedai minum, atau lebih tepat: mereka yang bukan kelas yang terpandang yang tak hendak tinggal di rumah bila malam datang, dan sebab itu tak patut, dan sebab itu serong.

Tapi apakah peran malam, sebenarnya? Seorang yang menulis sejarah malam, atau malam dalam sejarah, Roger Ekirch, menggambarkan bagaimana malam "mewujudkan sebuah kebudayaan yang berbeda, dengan adat-istiadat dan ritual tersendiri yang lain dari realitas sehari-hari pada waktu siang".

At Day's Close: Night in Times Past, yang ditulis Ekirch setelah penelitian selama 10 tahun, pada dasarnya adalah sebuah cerita tentang malam sebelum dan sesudah orang menemukan dan menggunakan cahaya buatan dalam ruang hidupnya. Khususnya di Eropa Barat dan Amerika (yang masa itu masih sebagai koloni Inggris), antara tahun 1500 dan pertengahan tahun 1700-an, ketika penerangan lampu untuk ruang-ruang khalayak baru mulai diperkenalkan.

Pada masa yang jauh sebelum Thomas Alva Edison itu, di musim panas orang pada berangkat tidur pukul 10 malam dan di musim dingin pukul 9. Tapi mereka masih melek sebenarnya. Ruang bisa luas bisa sempit, tapi yang menentukan adalah satu-satunya benda yang didapat dengan harga tinggi di kamar itu: ranjang. Seantero keluarga akan berbaring di sanabahkan mungkin pelayan dan tamudi atas matras yang disumpal jerami, tak bisa dan tak hendak ke mana-mana, karena yang ada hanya gelap. Untuk mempercepat kantuk: mereka minum, sampai teler. Orang Jerman menyebutnya Shlafdrincke.

Tapi malam juga bisa dipakai untuk melakukan hal-hal yang tak akan dapat diperbuat orang bila hari siang dan cahaya matahari membuka mata, dan yang tak tampak jadi tampak. Kejahatan. Percabulan. Pembalasan dendam. Mungkin itu sebabnya gelap dicoba dikalahkan terang, dan orang bicara "habis gelap terbitlah terang", seakan-akan gelap adalah sebuah kekurangan dari sebuah keadaan normalsementara gelap punya sejarah yang lebih tua, dan punya "kebudayaan"-nya sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi apa yang oleh Henri Lefebvre disebut sebagai "serbuan yang intens visualisasi" memang telah lama terjadi dalam ruang hidup manusia. Seperti sudah disebutkan di atas, yang tak tampak selalu hendak dikalahkan oleh yang tampak. Ada yang menunjuk awal sejarahnya sejak Platoyakni sejarah kebudayaan oculocentric, yang seperti dalam kisahnya tentang manusia di gua yang terkenal itu, menaikkan derajat "tampak mata" hingga sama dengan "mengetahui". Yang visual akhirnya sama dengan yang kognitif.

Dalam peradaban yang berkisar pada prestasi okular itu (dari kata Latin oculus, yang berarti "mata"), pelbagai perubahan terjadi. Lampu ditemukan jauh sebelum Edison, dan cahaya dipasang sampai ke sudut-sudut jalan, seperti ketika pada tahun 1736, di London orang mendirikan hampir 5.000 lampu minyak di tempat untuk publik. Juga arsitektur rumah, gereja, keraton, diarahkan untuk menggapai dan menyadap matahari. Mambang harus diusir, peri tak diberi tempat, sepanjang mereka adalah bagian dari penghuni kegelapan. Manusia harus "mengetahui" dan itu artinya "melihat".

Kita tahu bahwa "melihat" belum tentu sama dengan "mengetahui". Kita tahu "gelap" belum tentu sama dengan "bodoh". Kita tahu bahwa malam tak hanya menghadirkan pelacur dan kuntilanak, rampok dan gendruwo, tapi juga rahasiasatu bagian dari hasrat kita yang menampik untuk 100 persen transparan, karena kita tahu ada batas yang tipis antara "diketahui" dan "dikuasai".

Juga kita tahu malam bisa memperlihatkan apa yang tak hendak diperlihatkan, dan kita tahu mengenal yang disisihkan adalah mengunjungi yang harus dikunjungi. Seperti satu sajak Robert Forst:

I have been one acquainted with the night.I have walked out in rainand back in rain.I have outwalked the furthest city light. I have looked down the saddest city lane.I have passed by the watchman on his beatAnd dropped my eyes, unwilling to explain.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Progres Bandara VVIP IKN 15 Persen, Dijamin Bisa Dipakai saat HUT RI Tahun Ini

6 menit lalu

Desain Bandara VVIP di IKN. Foto: Istimewa
Progres Bandara VVIP IKN 15 Persen, Dijamin Bisa Dipakai saat HUT RI Tahun Ini

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Sumadilaga mengatakan Bandara VVIP IKN bisa digunakan pada 17 Agustus 2024.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

12 menit lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

13 menit lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

Gunung Ruang salah satu gunung berapi aktif di Sulawesi Utara. Gunung ini mengalami letusan eksplosif terbaru dalam kurun waktu 22 tahun terakhir


Hari Ini Mangkir Karena Sakit, Bupati Siodarjo Gus Muhdlor Akan Kembali Dipanggil KPK Pekan Depan

15 menit lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melakukan orasi di parkir selatan Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 1 Februari 2024. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Hari Ini Mangkir Karena Sakit, Bupati Siodarjo Gus Muhdlor Akan Kembali Dipanggil KPK Pekan Depan

KPK akan kembali memanggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor untuk pemeriksaan sebagai tersangka pekan depan.


Usai Jokowi dan Prabowo, Tony Blair Temui Airlangga Bahas Geopolitik hingga Transisi Energi

20 menit lalu

Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair mendatangi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juli 2023. Pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu membahas perkembangan kemajuan teknologi Artificial intelligence atau AI untuk merevolusi sistem birokrasi pemerintahan hingga dukungan terhadap pembangungan IKN. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Usai Jokowi dan Prabowo, Tony Blair Temui Airlangga Bahas Geopolitik hingga Transisi Energi

Tony Blair menemui Airlangga Hartarto membahas isu geopolitik, transisi energi, hingga inklusivitas keuangan.


Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

26 menit lalu

Ketum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

Erick Thohir mengirim surat ke Komite Disiplin PSSI menanggapi laporan dugaan match fixing di laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri.


Mengenal Sembilan Habib dan Penamaan dalam Kepengurusan PBNU

27 menit lalu

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus saat memberikan tausyiyah dalam Pembukaan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Senin, 29 Januari 2024. Dok.istimewa
Mengenal Sembilan Habib dan Penamaan dalam Kepengurusan PBNU

Ada sembilan orang habib dalam struktur kepengurusan PBNU Periode 2022-2027.


Usai Banjir Bansos Jelang Pemilu, Ada Lima Bansos yang Cair Setelah Lebaran 2024

38 menit lalu

Seorang nenek dan cucunya membawa paket sembako di Kelurahan Braga Bandung, Jawa Barat, 2 April 2024. Kementerian Sosial membagikan paket sembako untuk 323 penerima bantuan terdampak banjir bandang yang terverifikasi berupa beras 10 kg, susu, minyak goreng, kecap, dan minyak kayu putih. TEMPO/Prima Mulia
Usai Banjir Bansos Jelang Pemilu, Ada Lima Bansos yang Cair Setelah Lebaran 2024

Sejumlah Bansos akan cair setelah Lebaran 2024, di antaranya PKH dan Bantuan Pangan Non-Tunai.


Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

46 menit lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.


Surat Sakit Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Dinilai Janggal, KPK Ingatkan Dokter soal Pasal Halangi Penyidikan

49 menit lalu

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024. Ahmad Muhdlor Ali, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati, pasca terjaring operasi tangkap tangan KPK, terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
Surat Sakit Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Dinilai Janggal, KPK Ingatkan Dokter soal Pasal Halangi Penyidikan

KPK menilai surat sakit Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor janggal karena harus menjalani rawat inap hingga sembuh.