Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seks

Oleh

image-gnews
Iklan

Saya pernah menonton tujuh biji film porno di sebuah bioskop kecil di sebuah kota Eropa. Hari itu terik, musim panas. Berdua dengan A., dulu teman sekuliah, saya memutuskan pergi ke situ karena kami ingin tahu, sembari berteduh, menghabiskan waktu, menunggu sebuah pertemuan yang telat.

Di ambang pintu bilik kami sisipkan uang receh, lalu kami masuk.

Film pertama mulai. Saya membelalak. Film kedua menyusul. Saya mulai tak membelalak. Film ketiga seperti ulangan film sebelumnyadan sampai film terakhir saya tertidur. A. juga.

Noel Coward benar. "Saya tak menganggap pornografi merusak, tapi sangat, sangat membosankan."

Coward pantas mengatakan itu sebab ia tahu bagaimana membuat sesuatu yang tak membosankan. Ia menulis Blithe Spirit pada tahun 1941 (terjemahan Indonesia: Arwah-Arwah Binal), dan di West End, wilayah teater London itu, tiap malam komedi itu dipanggungkan lagi, lagi, dan lagi sampai pada tahun 1970. Sementara itu, di sebelah lain London, di Soho, toko-toko seks tak mampu selamanya mengundang pelanggan. Daya tariknya tergusur, kini kafe dan restoran bermunculan di jalan itu.

Pornografi memang mudah dibuat tapi mudah pula hambar. Sebab ia praktis hanya sebuah repetisi. Fokusnya tetap: bukan manusia dengan karakter yang berbeda dan gejolak jiwa yang berubah, melainkan organ tubuh yang sudah bisa diramalkan geraknya, terbatas variasi dan kemungkinannya.

Tapi memang, manusia butuh sesuatu untuk memenuhi hasrat erotiknya, dan karya-karya cabulseperti halnya fantasi sendiridiguna-kan, biarpun buat beberapa menit. Riwayatnya panjang, meskipun sejarah itu bukan hanya kisah syahwat dan ke-kotoran.

Di puing Pompeii, kota yang tertimbun lahar Gunung Vesuvius pada tahun 79, ditemukan sejumlah besar fresko, mosaik, dan patung yang menggambarkan laku seksual secara terang-terangan, terutama di Lupanare, bangunan yang dulu jadi tempat pelacuran. Ada sebuah mosaik gambar satir menyetubuhi peri, ada pula sebuah mural yang menampilkan Dewa Merkuri dengan zakar yang mengekar setengah meter.

Seksualitas dilebih-lebihkan dahsyatnya di bordil itu, dan kita bisa menduga kenapa: di sini syahwat, dan bukan cuma berahi, yang ditanggapi. Tapi pada masa lain, dalam konteks yang berbeda, adegan senggama tak hanya berkait dengan prostitusi.

Di jantung tanah India, di Negara Bagian Madhya Pradesh, berdiri candi Khajuraho. Dibangun antara tahun 950 dan 1050, ketika imperium Chandela berkuasa, kompleks itu terdiri dari 85 bangunan. Kini hanya 22 yang tinggal.

Kata sahibul hikayat, sang pendiri Khajuraho berbapak di langit. Pada suatu malam, Hemavati, gadis jelita putri seorang brahmana, mandi di Sungai Rati. Datanglah dewa rembulan merayunya. Hubungan badan terjadi dan kemudi-an lahirlah seorang anak, Chandravarman. Diperlakukan buruk oleh masyarakat, ibu yang tak bersuami itu menyisih ke rimba, dan ia besarkan anaknya di sana.

Anak ini kemudian mendirikan sebuah kerajaan, dan suatu hari baginda Chandravarman bermimpi: ibunya meminta agar ia mendirikan candi yang dapat menyatakan gairah hasrat manusia.

Kita tak tahu sejauh mana cerita itu bukan hanya sebuah dalih untuk memiliki sesuatu yang asyik dilihat. Di India tak sedikit kuil yang memaparkan sugesti seksual tanpa cerita se-perti itu. Candi Meenakshi di Madurai dan Veeraranarayan di Gadag bahkan sejak di gapuranya terpahat erotika.

Apa pun sebabnya, relief tubuh telanjang dan persetubuh-an seperti yang tampak di Khajuraho tak bisa disamakan dengan yang ditemukan di Pompeii: di candi India ini stili-sasi sangat dominan, dan betapapun eksplisitnya adegan erotik itu, yang lebih hadir adalah gairah dalam ritme dan komposisi. Syahwat hanya samar, tersirat dalam lekuk dan lengkung. Berahi larut dalam hasrat akan keindahan.

Bukankah itu juga yang terasa dalam karya I Made Budiarta yang melukiskan Syiwa yang menyamar sebagai petani dan melihat kain Dewi Sri tersingkap, dan tampaklah phalus sang dewa meregang? Kehalusan hadir di lukisan Bali itu di tiap garis. Kehalusan menguasai ruang. Zakar yang tegak dalam semak itu seakan-akan hanya aksen yang lain dari suasana. Di kanvas itu, yang jasmani adalah bagian arus liris alam.

Agaknya di situlah beda antara pornografi dan erotika, antara bluefilm produksi Vivid dan The Dreamers karya Bertolucci, antara gambar persetubuhan di Pompeii dan relief di Khajuraho, antara foto-foto majalah Hustler dan lukisan Bali, antara paparan novel picisan dan novel Jalan Tak Ada Ujung atau Supernova.

Tapi tampaknya tak tiap orang gampang merasakan beda itu. Seorang sastrawan Indonesia pernah berkata, "Saya tak menyukai wayang dan Mahabharata karena terlalu banyak seks di sana". Ia mungkin akan terguncang jika ia baca Serat Centhini, karya sastra Jawa abad ke-19 yang panjang itu. Di sana ungkapan syahwat dan berahi praktis hanya terkendali oleh bentuk tembang.

Ada orang yang memang tak akrab dengan khazanah budaya yang menerima berahi sebagai bagian degup hidup yang punya misterinya sendiri, antara gelap dan lepas, antara gairah dan gumun. Ada orang yang acuan budayanya tak kenal kemeriahan warna dan rupa, tak merayakan bentuk yang tampak dan teraba, dan memandang tubuh manusia dengan penuh syak.

Puritanisme, yang terkadang muncul di kalangan Kristen dan muslim, mencerminkan itu. Di bawah undang-undang Calvin di Jenewa pada abad ke-16, orang diharamkan menari, menyanyi, melukis, mematung, mementaskan dan menonton teater. Berpakaian "tak senonoh" dihukum. Hal yang hampir sama berlaku di Arab Saudi kini, di bawah kekuasa-an kaum Wahabi.

Namun akhirnya Jenewa tetap tak jadi kota suci dan di Arab Saudi orang tetap bisa berpura-pura suci. Puritanisme tak bisa selama-lamanya. Sebab baginya gairah tubuh ha-nya punya satu kemungkinan: berdosasebagaimana dalam pornografi ia hanya punya satu kemungkinan: orgasme.

Hanya satu kemungkinan. Bagaimana mungkin?

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 menit lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

2 menit lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong telah menyiapkan strategi untuk permainan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

16 menit lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

21 menit lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.


Surya Paloh Tegaskan Kerja Sama dengan PKS Tetap Terjalin

22 menit lalu

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tiba di NasDem Tower bersama jajaran Partai NasDem dan PKS dalam konferensi pers usai pertemuan kedua partai di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Surya Paloh Tegaskan Kerja Sama dengan PKS Tetap Terjalin

Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat berbincang dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat bertemu hari ini. Bicara soal kerja sama politik.


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

27 menit lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Ini Sejumlah Tips Memaksimalkan Kamera iPhone, Mulai dari Exposure hingga Mode Portrait

29 menit lalu

IPhone 15 dan iPhone 15 Plus baru ditampilkan selama acara 'Wonderlust' di kantor pusat perusahaan di Cupertino, California, AS, 12 September 2023. Apple merilis seri iPhone terbaru yang terdiri dari iPhone 15 Pro Max, iPhone 15 Pro, iPhone 15 Plus, dan iPhone 15. REUTERS/Loren Elliott
Ini Sejumlah Tips Memaksimalkan Kamera iPhone, Mulai dari Exposure hingga Mode Portrait

Di bawah ini sejumlah tips untuk memaksimalkan kamera iPhone, dari exposure hingga penggunaan mode portrait.


Jadwal Lengkap Proliga 2024 dan Siaran Langsungnya

33 menit lalu

Proliga 2024.
Jadwal Lengkap Proliga 2024 dan Siaran Langsungnya

Kompetisi bola voli nasional musim ini, Proliga 2024, akan berlangsung mulai Kamis, 25 April 2024. Simak jadwal lengkap dan siaran langsungnya.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

43 menit lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Indonesia Akan Paparkan Sistem Pemantauan Kualitas Air dalam World Water Forum ke-10

46 menit lalu

Seorang pria duduk di tepi kolam renang dengan latar belakang logo World Water Forum ke-10, di Jakarta pada 24 Maret 2024. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt)
Indonesia Akan Paparkan Sistem Pemantauan Kualitas Air dalam World Water Forum ke-10

Sistem pemantauan kualitas air menjadi salah materi pembahasan dalam World Water Forum ke-10 yang digelar 18-25 Mei 2024 di Bali.