Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaguar

Oleh

image-gnews
Iklan

Setiap kali sebuah Jaguar menempuh jalanan Jakarta pada pukul 8 pagi atau 6 sore, setiap kali ia mengundang sebuah satire. Di jalan seperti Senen Raya atau Hayam Wuruk, pada jam seperti itu, ketika niat mencapai 10 kilometer akhirnya bisa dipenuhi dengan merangkak selama satu jam, sebuah Jaguar—atau mobil apa pun yang dihargai sekian miliar—adalah sebuah tanda keberhasilan yang dilawan dirinya sendiri. Ia juga sebuah tanda sejumlah kegagalan.

Pemiliknya, yang duduk di jok montok itu, yang dalam hidupnya yang tak sampai 60 tahun berhasil menghimpun dana sedemikian besar hingga dengan tanpa heboh dapat menghabiskannya untuk membeli sebuah mobil Jaguar, ya, pemiliknya yang duduk puas diri itu, mungkin menduga bahwa kendaraannya adalah sebuah hasil kreasi teknologi untuk hidup yang lancar dan nyaman. Tapi jalanan itu menggencet. Sebuah metromini yang brengsek dan berkarat, atau sebuah sepeda motor yang dikendarai dengan nekat, serta-merta bisa saja menyerempet pintunya, atau menabrak ekornya, atau melukai cat tubuhnya.

Di tikungan-tikungan tertentu Jakarta bahkan ada ancaman yang lebih merisaukan: seseorang, atau sekelompok orang, bisa dengan tak disangka-sangka membuat ban Jaguar itu bocor, atau salah satu lampu luarnya lepas. Semakin mewah sebuah mobil, semakin ia menyerupai kendaraan orang agung, semakin besar godaan untuk merampok pemiliknya, atau—dalam bentuk kriminalitas yang lebih enteng—menjual suku cadangnya (yang telah dipreteli dengan tangkas) ke Pasar Tanahabang.

Setiap barang langka yang tak bisa dinikmati bersama memang mengingatkan orang akan ketidak-bersamaan. Dalam hal lukisan, sebuah potret diri Van Gogh, misalnya—yang cuma ada satu di dunia—keadaan itu bisa dikelola dengan meletakkannya di sebuah museum yang terbuka untuk siapa saja. Dalam hal sebuah mobil, katakanlah sebuah Jaguar, justru posisi untuk tidak-terbuka-buat-siapa-saja itulah yang memberi arti bagi dirinya. Sebuah Jaguar atau mobil apa pun dengan harga sekian miliar mengandung tantangan tersendiri. Ia bermula dari sebuah masyarakat yang menganggap bahwa privilese adalah hal yang lumrah; dengan kata lain, sebuah masyarakat yang ditandai oleh ketidak-sederajatan. Ia juga bermula dari anggapan bahwa privilese itu dapat dikompetisikan dengan jujur ataupun tidak. Dalam persaingan itu, sebuah benda yang mendapatkan nilai yang demikian ajaib akan menjadi hadiah bagi sang pemenang.

Tapi di situ pula sebuah Jaguar yang menempuh jalanan Jakarta mengandung sejumlah cerita kegagalan. Sang empunya, sang pemenang, yang mencapai kedudukan istimewa yang dilambangkan oleh Jaguar itu, pada akhirnya akan dibuat sadar bahwa privilese itu hanya soal matematika: untuk memilikinya, siapa pun bisa menghitung dan merancang berapa lembar rupiah bisa dipertukarkan dengannya.

Privilese sebagai soal matematika adalah keistimewaan yang tak berdasarkan pada kemampuan atau kualitas seseorang yang unik. Siapa saja (meskipun tak berarti setiap orang) dapat memenangkan itu. Mobil Jaguar tak cuma satu di dunia, melainkan beribu-ribu. Tak mengherankan pula bila sang mobil bisa dipertukarkan dengan benda lain—misalnya, katakanlah, sejuta keranjang buah kesemek atau ribuan kilo ikan asin.

Dengan kata lain, perasaan "istimewa" itu mau tak mau sebuah perasaan yang mudah aus dan terlepas, seperti atap seng di rumah kakek. Hanya kapitalisme telah membuat suatu hal menjadi begitu dahsyat bagaikan jimat—sesuatu yang sebenarnya tidak luar biasa, seperti mobil Jaguar, buah kesemek, dan ikan asin. Pada zaman ini, ketika perdagangan dan komodifikasi merajalela, memang kian punah sifat-sifat yang tak tergantikan pada sebuah benda. Ya, makin menghilang hal-hal yang tak terbandingkan pada ini dan itu, dan membuat si benda tak dapat dipertukarkan. Dan kita pun akan merindukannya terus-menerus, dan akan terus-menerus pula kita kehilangan. Adorno menyebutnya (yang hanya saya ketahui bahasa Inggrisnya) "the utopia of the qualitative". Mobil Jaguar di jalanan macet di Jakarta itu sebenarnya mengejar utopia itu, tetapi apa yang diperolehnya?

Sebab itulah ia, dalam posisi itu, mengundang sebuah satire. Para aktor lucu di panggung Srimulat akan menyukai ini, karena Srimulat adalah pentas di mana bentrokan kelas dan derajat dipertontonkan dengan cara yang paling jelas dan paling tanpa dosa: majikan yang diperolok-olok oleh jongos dan babu, yang justru menjadi lucu karena jongos dan babu itu sendiri merupakan bahan olok-olok yang dibentuk oleh masyarakat yang timpang ini.

Maka bayangkan: sebuah Jaguar yang terengah-engah, sebuah mobil mewah yang hanya membuat penumpangnya gugup dan ketakutan, sebuah privilese yang disediakan oleh kapitalisme dan dipecundangi oleh kapitalisme sendiri. "Motor-motor cilik, sing nunggang….ndhelep," kata sebaris lagu lucu Ki Nartosabdo beberapa puluh tahun yang lalu, mencemooh pengendara mobil yang tidak pas dengan kendaraannya yang tanpa wibawa lagi.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

1 menit lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.


Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas, KPK: Bukan Keputusan Kolektif Kolegial Pimpinan

2 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ditemui usai memberikan keterangan kepada Dewas KPK perihal pemberhentian Endar Priantoro di Gedung Dewas Rabu 12 April 2023. TEMPO/Mirza Bagaskara
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas, KPK: Bukan Keputusan Kolektif Kolegial Pimpinan

Tindak lanjut laporan dugaan pelanggaran etik yang diajukan Nurul Ghufron diserahkan sepenuhnya kepada Dewan Pengawas KPK.


2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

4 menit lalu

Memori penyimpanan WhatsApp harus rutin dibersihkan agar kinerja aplikasi tidak lemot. Ini cara bersihkan penyimpanan WhatsApp. Foto: Canva
2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

Ada beberapa cara blur WhatsApp Web di Chrome agar chat rahasia Anda tidak dibaca orang lain. Berikut ini beberapa tata caranya.


Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

7 menit lalu

Logo Partai Demokrat
Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

Partai Demokrat akan mengikuti keputusan presiden terpilih Prabowo Subianto jika ingin menambah partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).


Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

10 menit lalu

Gedung bioskop Menteng di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Nanang Baso
Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

11 menit lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Istri Bintang Emon Positif Narkoba karena Obat Flu, Bikin 1 Lab Kebakaran Jenggot

14 menit lalu

Bintang Emon dan istrinya, Alca Octaviani. Foto: Instagram/@bintangemon
Istri Bintang Emon Positif Narkoba karena Obat Flu, Bikin 1 Lab Kebakaran Jenggot

Istri Bintang Emon, Alca Octaviani dinyatakan positif narkoba karena mengkonsumsi obat flu yang disarankan oleh apoteker.


Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

14 menit lalu

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menghadiri acara Temu Kangen dan Silaturahmi dengan senior partai di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu 17 Desember 2022.  Para senior PDIP yang hadir itu antara lain, Panda Nababan, Tumbu Saraswati, Rahmat Hidayat, Rudi Harsa, Emir Moeis, Dewi Jakse, Andreas Pareira, Firman Djaya Daeli, Jacob Tobing, Teras Narang, Idham Samawi, Agnita Singedekane, Pataniari Siahaan, Bambang Praswanto, HM. Sukira, Sirmadji, Daryatmo Mardiyanto. ANTARA/HO-DPP PDI Perjuangan
Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis


Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

15 menit lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/rst)
Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.


Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

20 menit lalu

Universitas Padjajaran atau Unpad. unpad.ac.id
Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.