Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Zizou

Oleh

image-gnews
Iklan

JIKA huruf Arab yang mengeja namanya di-Latin-kan dengan lafal Inggris, ia adalah Zin ad-Din. Di Indone-sia ia akan dipanggil Zainuddin. Konon itu berarti "ornamen iman".

Orang tuanya datang dari Dusun Taguemoune, di bu-kit-bukit Aljazair yang jauh. Seperti banyak orang dari wilayah Afrika yang dilecut niat memperbaiki nasib, Smal Zidane, si ayah, pergi merantau ke Paris. Tapi kemiskinan tetap menggilas, dan ia pindah ke Marseille, di selatan, sebuah kota yang tak teramat jauh dari negeri asal.

Pada pertengahan 1960-an itu, Smal bekerja sebagai pe-tugas gudang, sering dalam giliran malam. Ia ingat Zai-nuddin mudah bermimpi buruk bila si bapak tak pulang. Se-bab itu pada waktu senggangnya ia penuhkan perhati-an bagi anak yang lembut hati yang dipanggilnya Yazid atau "Yaz" itu.

Ketika Zidane muda sudah jadi pemain bola termasyhur, dan seluruh Prancis mengelu-elukannya sebagai pahlawan, dan para pengagumnya memanggilnya "Zizou", bukan "Yaz", ia tak melupakan apa yang diberikan ayahnya.- "Saya mendapatkan semangat dari dia," katanya. "Ayah-lah yang mengajari kami bahwa seorang imigran harus bekerja dua kali lipat kerasnya jika dibandingkan dengan orang laindan tak boleh menyerah."

Daerah La Castellane, di bagian utara Kota Marseille, tempat Zainuddin Zidane dibesarkan, tempat ia bermain bola di lapangan Place de la Tartane, bukanlah wilayah yang ramah. Orang menyebutnya sebagai quartier difficile, perkampungan sulit. Di tepi jalan yang berdebu itu, di deretan perumahan kotak-kotak itu, hidup si muslim, si miskin, si minoritas, yang akhir-akhir ini merisaukan Prancis: beban, ancaman, atau bantuankah mereka?

Dalam hal itu "Zizou" mau tak mau memikul sebuah pertanyaanmeskipun kita tak tahu sadarkah ia akan hal itu.

Ketika Prancis keluar sebagai kampiun Piala Dunia 1998, sebuah perayaan spontan meluap di Paris: satu se-tengah juta manusia berderet di Champs Elysees. Sebuah potret besar Zidane, pencetak gol yang menjadikan ne-gerinya sang juara, diproyeksikan di Arc de Triomphe. Ribuan orang berseru, tiba-tiba, "Zidane! President!"

Zainuddin, keturunan minoritas yang disebut les beurs, serta-merta jadi sebuah ikon bagi sebuah bangsa yang sering disebut "paling rasialis" di Eropa.

Agaknya Piala Dunia sebuah simptom: kompetisi itu adalah ekspresi nasionalisme dalam demamnya yang tak berbahaya. Juga nasionalisme yang tak sama dengan rasialisme. Eropa pernah melahirkan Naziisme, tapi ada sesuatu yang sering diabaikan: nasionalisme punya kemampuan untuk melupakan.

Prancis semenjak revolusi pada abad ke-18 merupakan contohnya. Dari pengalaman itu pada abad ke-19 Ernest Renan mengemukakan pentingnya "lupa" dalam membentuk bangsa: sebuah "nasion" terjadi ketika ikatan kedaerahan, rasial, dan keagamaan tak lagi diingat-ingat. Telah tumbuh hasrat untuk berbareng (le desir de l'tre ensemble) di antara anasir yang berbeda-beda. Sebuah kebersamaan pun terbangun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zidane menerima dan diterima oleh kebersamaan ituyang bernama "Prancis"ketika ada kehendak "melupa-kan" ikatannya dengan sesuatu yang bukan "Prancis". Ju-ga di lapangan hijau itu: "Prancis" hadir bukan cuma pada warna kaus yang seragam, tapi juga pada agresivitas- Zidane yang melupakan diri bahwa ia seorang pemain Real Madridseperti halnya lawannya hari itu, Ronaldo dari Brasil.

Demikianlah identitas "Prancis" berkibar dari lupa dan benturan. Kompetisi Piala Dunia memang metafora yang bagus tentang antagonisme, di mana perbedaan yang mutlak tak pernah ada. Sebuah pertandingan selalu mengasumsikan semacam persamaan: tak ada pihak yang 100 persen ganjil bagi pihak lain. Yang terjadi adalah ada yang menang, ada yang kalah.

Sebagaimana dalam kehidupan: ada antagonisme da-lam tiap kebersamaan, dan si menang naik, si kalah turun. Kesetaraan yang penuh tak bisa tercapai; tiap angka 0-0 akan diselesaikan dengan tendangan penalti. Tapi dorongan ke arah kesetaraan akhirnya tak dapat dielakkan, dan argu-men untuk mengekalkan perbedaan akan terguncang. "Ka-mi berasal dari sebuah keluarga yang tak punya apa-apa," kata Smal Zidane menyaksikan tem-pik-sorak bagi anaknya di seantero negeri. "Kini kami dihormati orang Prancis dari segala jenis."

Tapi justru karena itulah Zidane membawa sebuah pertanyaan bagi Prancis: bisakah logika perbedaan diguncang oleh logika kesetaraan? Bagaimana mungkin "me-reka"yang muslim, yang laindianggap sederajat dengan "kita", mayoritas?

Tampak bahwa di sini yang ditekankan bukanlah lupa, melainkan ingatandan wajah buruk nasionalisme pun menyeringai.

Setelah kemenangan tim Prancis pada tahun 1998 itu, Jean-Marie Le Pen, pemimpin Front Nationalyang sela-lu men-curigai minoritasakhirnya menerima Zidane dengan catatan: sang bintang adalah "putra Aljazair Prancis".- Itu-lah alasannya kenapa Zainuddin layak diterima di antara "kita": Zizou datang dari keluarga "harki", kata Arab un-tuk menyebut orang Aljazair yang bertempur di pihak Prancis, sang penjajah, pada masa perang kemerdekaan.

Zainuddin membantah itu: keluarganya bukan peng-khia-nat. Tapi bisakah ia mendefinisikan diri, ketika dunia pri-vat seseorang diserbu kebencian hitam-putih orang ramai? Oktober 2001, sebuah pertandingan persahabat-an dicoba antara tim Prancis dan Aljazair di Stade de France. Pertandingan itu simbolik: kedua negeri itu tak pernah bertemu di lapangan bola sejak perang kemerdekaan Aljazair. Tapi seperti diceritakan Andrew Hussey dalam The Observer, menjelang hari itu Zidane diancam akan dibunuh. Poster dipasang: "Zidane-Harki". Akhirnya permainan tak selesai. Beberapa anak muda keturunan Arab berseru mengelu-elukan Usamah bin Ladin dan me-ngu-tuk Repu-blik Prancis.

Demikianlah lupa dan ingatan bisa dibongkar pasang untuk diteriakkan, juga bagi si pemalu yang bersuara l-irih itu, Zinedine Zidane.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Tembakkan Rudal, Iran: Tidak Ada Kerusakan

1 menit lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Israel Tembakkan Rudal, Iran: Tidak Ada Kerusakan

Israel dikabarkan menyerang situs nuklir Isafahan, namun media setempat melaporkan tidak ada kerusakan karena serangan tersebut dilumpuhkan di udara.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

3 menit lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

3 menit lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.


Rekomendasi Laptop Gaming Murah di Bawah 15 Juta dan Spesifikasinya

14 menit lalu

ASUS memperkenalkan TUF Gaming A16 Advantage Edition (FA617) yang disebut sebagai laptop gaming military grade pertama di dunia. TEMPO/MARIA FRANSISCA LAHUR
Rekomendasi Laptop Gaming Murah di Bawah 15 Juta dan Spesifikasinya

Berikut rekomendasi laptop gaming murah lengkap dengan harga dan spesifikasinya. Laptop gaming umumnya sudah dibekali dengan pendingin khusus.


Barikade 98 Ajukan Amicus Curiae ke MK, Minta Pemungutan Suara Ulang

16 menit lalu

Perwakilan Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi atau Barikade 98 memberikan pernyataan usai mengajukan amicus curiae atau sahabat pengadilan ke MK atas perkara sengketa hasil Pilpres, Jumat, 19 April 2024 di Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Barikade 98 Ajukan Amicus Curiae ke MK, Minta Pemungutan Suara Ulang

Barikade 98 mengajukan amicus curiae ke MK dan meminta pemungutan suara ulang (PSU).


Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

21 menit lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.


Prabowo Minta Pendukung Batalkan Demo di MK, Gibran: Ikuti Aja Arahannya

26 menit lalu

Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menanggapi arahan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta para pendukung mereka menghentikan aksi unjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Demo di MK, Gibran: Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Subianto sebelumnya meminta para pendukungnya membatalkan rencana aksi di depan Gedung MK hari ini.


Skenario Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

26 menit lalu

Pemain Timnas Indonesia Komang Teguh dan rekan-rekannya merayakan gol ke gawang Australia di Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 18 April 2024. Twitter @TimnasIndonesia.
Skenario Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Timnas U-23 Indonesia minimal butuh hasil imbang melawan Yordania di laga terakhir penyisihan grup untuk lolos ke perempat final Piala Asia U-23 2024.


Angin Kencang di Selat Sunda dan Perairan Jawa Tengah Picu Gelombang Laut Tinggi Hingga 2,5 Meter

29 menit lalu

Sejumlah wisatawan memandang gelombang tinggi di Pantai Salor, Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis 29 Desember 2022. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di Pesisir Utara Pulau Jawa untuk mewaspadai gelombang tinggi laut berkisar 1,25 hingga 2,5 meter pada Kamis 29 hingga 30 Desember. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Angin Kencang di Selat Sunda dan Perairan Jawa Tengah Picu Gelombang Laut Tinggi Hingga 2,5 Meter

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang laut setinggi 1,25-2,5 meter di beberapa area, termasuk Selat Sunda.


Cara Download WhatsApp di Laptop dan Keunggulannya

36 menit lalu

Sebagai platform komunikasi yang banyak digunakan orang, WhatsApp juga dapat digunakan melalui laptop. Ini cara download WhatsApp di laptop. Foto: Canva
Cara Download WhatsApp di Laptop dan Keunggulannya

Sebagai platform komunikasi yang banyak digunakan orang, WhatsApp juga dapat digunakan melalui laptop. Ini cara download WhatsApp di laptop.