Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gandhi

Oleh

image-gnews
Iklan

Tuhan tak punya agama," kata Gandhi.

Tak aneh bila di negeri seperti India kalimat ini datang dari seorang yang dikenal alim, arif, dan adil. Agama telah jadi tanda yang bengis. Maka terbit pikiran untuk menyelamatkan pengertian "Tuhan" dari sempitnya pikiran dan jiwa yang marah.

Gandhi sendiri bukti yang tragis tentang persoalan ini. Menjelang akhir Januari 1948, ia ditembak mati Nathuram Godse, seorang penganut aliran "nasionalis" Hindu. Bagi orang macam Godse, Gandhi praktis berkhianat. Sang Mahatma berkampanye untuk mengingatkan pemerintah India agar memenuhi janji kepada pemerintah Pakistan, yakni menyerahkan aset yang telah disepakati merupakan bagian negeri itu.

Gandhiyang sebenarnya menentang ide perpisahan bekas koloni Inggris itu jadi "India" dan "Pakistan"mengimbau Republik India agar ingat akan kewajiban moral dan kehormatan diri. Di balik itu kita bisa dengar pengertian yang sayup tentang keadilan. Tapi bagi orang macam Godse, dengan rasa terluka dan marah kepada orang Islam yang telah mendirikan sebuah negeri yang terpisah, Gandhi terlampau lunak terhadap "musuh". Ia jadi suara yang mengganggu.

Godse datang dari sebuah pandangan yang punya akar tua tapi berbentuk baru. "Nasionalisme"-nyamengandung kesadaran akan supremasi kasta Brahmana, yang kemudian dirawat melalui aliansi dengan raja, tuan tanah, kaum pemegang senjata, dan unsur lain kasta Ksatriamengukuhkan diri sebagai sebuah ideologi: India adalah Hindu. Hindu adalah satu. Agama kaum mayoritas adalah wakil paling sah kebudayaan nasional India.

Orang Islam, si minoritas, selalu cemas akan suara sepihak semacam ini. Terutama sejak awal abad ke-20. Pada 1900, penguasa Inggris di wilayah yang kini disebut Uttar Pradesh, negeri bagian terbesar India, memenuhi tuntutan kaum Hindu agar bahasa Hindi, dengan aksara Devanagari, jadi bahasa resmi menggantikan bahasa Parsi yang datang dari bahasa para Maharaja Mughal. Bagi orang Islam waktu itu, langkah itu awal yang menakutkan: ditindasnya ekspresi kebudayaan mereka di negeri mereka sendiri.

Mereka bukan mayoritas, tapi mereka ikut membentuk peradaban India sejak abad ke-7 hingga abad ke-14. Maka mereka tak diam. Mereka ubah rasa cemas mereka ke dalam cita-cita yang kemudian disuarakan Liga Muslimin.

Di tahun 1930, pemimpin Liga Muslimin waktu itu, Mohammad Iqbal, mengumandangkan cita-cita berdirinya sebuah negeri yang khusus untuk orang Muslim. Ia sebut negeri harapan itu "Pakistan", "tanah yang murni".

Saya tak tahu, sadarkah Iqbal, seorang penyair dan pemikir, bahwa wilayah seperti itu butuh kekuasaan, dan mengaitkan kekuasaan dengan kemurnian sama artinya membuka pintu bagi kekerasan dan kesewenang-wenangan. Sebab tak pernah jelas siapa yang secara sah berhak menentukan "kemurnian" itu, apalagi jika itu didasarkan atas ukuran yang transendental. Apa yang harus dilakukan terhadap anasir yang "tak murni", selain dibabat dan dicerabut?

Rasa cemas akan ditindas memang menyebabkan Pakistan berdiri. Kehendak untuk jadi sebuah negeri yang "murni" menyebabkan Pakistansebuah republik Islam dengan hak-hak istimewa bagi orang muslimseakan-akan mereproduksi perlakuan tak adil yang dulu ditakutkan orang Islam sendiri.

Tapi bukan tanpa akibat buruk. Ketika ketakadilan terletak di dasar sebuah sistem politik, kekerasan pun akan tumbuh di atasnya. Mungkin itu sebabnya dalam empat dasawarsa terakhir ini problem politik Pakistan selalu diselesaikan tangan-tangan yang bersenjata.

Dengan atau tanpa senjata, kekerasan pula yang sebenarnya jadi dasar "nasionalisme" Hindu, dulu dan kini. Mereka juga hendak menegakkan "negeri yang murni". Bila bagi mereka Hindu identik dengan India, dan India hanya murni bila ia Hindu, Islam akan dianggap sebagai pendatang yang merusak. Maka najis itu harus ditiadakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Demikianlah, 6 Desember 1992, kaum militan Hindu menghancurkan Masjid Babri di kota Ayodhya dan menyerang penduduk muslim di wilayah itu. Tak urung, bentrokan meledak di seluruh India.

Kaum "nasionalis" Hindu punya dalih: Masjid Babri dibangun di atas tempat kelahiran Rama. Kata mereka, sebuah candi Hindu di situs itu dihancurkan orang Islam di bawah titah Sultan Babur, pendatang dari Asia Pusat di abad ke-16. Maka aksi kekerasan di hari itu adalah tindakan menuntut hak kembali, dan juga pemurnian.

2.000 orang tewas.

Saya kira suara Gandhi tentang agama akan terdengar lebih masygul seandainya ia masih hidup dan menyaksikan kekerasan di Ayodhya itusebagaimana ia saksikan kerusuhan di sekitar Pemisahan ("Partition") India-Pakistan di tahun 1947, ketika tapal batas dibangun dan dijaga, ribuan keluarga digusur atau memilih pindah, tanah ladang dipecah,. kekerasan meledak, dan ribuan korban mati. Orang Islam, orang Hindu.

"Tuhan tak punya agama," kata Gandhi.

Tapi yang menarik ialah bahwa, berbeda dari Nehru, Gandhi tak hendak membuang agama ke masa lalu. Baginya, agama adalah sumber nilai untuk membangun kehidupan bersama.

Yang tak diuraikan Gandhi ialah kemungkinan agama jadi sumber kekuatan yang tak mengatasi kekerasan dan ketakadilan, malah justru jadi kekuatan yang memperkukuhnya. Tapi mungkin Gandhi tak perlu menjawab. Kematiannya telah bicara penuh: pembunuhnya seseorang yang tak segan-segan menumpahkan darah, karena dalam dirinya datang sebuah kekuatan: fanatisme.

"Tuhan tak punya agama," Gandhi berkata. Hari itu ia rubuh dengan tubuh berdarah dan mulut yang menyebut nama Tuhan, tapi mungkin sebenarnya ia mengatakan, "Pengorbanan tak punya agama."

Ia memang seorang sekuler yang unik: politiknya berangkat dari nilai-nilai yang terhimbau oleh Yang Maha Adil, tapi justru itu ia mengambil jarak yang sama dari tiap agama yang hidup di dekatnya. Ia tak hendak berat sebelah. Keadilan yang mengusik hatinya tak memilih sebuah ajaran, sebuah sekte, atau sebuah tempat ibadah.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Duel Manchester City vs Chelsea di Semifinal Piala FA, Cole Palmer Tak Perlu Buktikan Diri

8 menit lalu

Pemain Chelsea Cole Palmer melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Everton dalam pertandingan Liga Inggris di Stamford Bridge, London, 16 April 2024. Palmer mencetak 4 dalam pertandingan ini yang membawa Chelsea menang telak 6-0 atas Everton. REUTERS/Toby Melville
Duel Manchester City vs Chelsea di Semifinal Piala FA, Cole Palmer Tak Perlu Buktikan Diri

Manajer Chelsea Mauricio Pochettino mengingatkan Cole Palmer agar tidak menjadikan laga melawan Manchester City sebagai ajang pembuktian.


Pergerakan Pesawat Kargo Naik 146 Persen di Bandara Adi Soemarmo di Periode Angkutan Lebaran 2024

9 menit lalu

Sebanyak 104,6 ton logistik balap motor WSBK (World Superbike) 2023 telah tiba seluruhnya di Bandara Lombok, NTB, pada Rabu, 1 Maret 2023. Pesawat terakhir,  Kargo Xpress Boeing 737-800F, tiba pukul 06.11 WITA. FOTO: MGPA
Pergerakan Pesawat Kargo Naik 146 Persen di Bandara Adi Soemarmo di Periode Angkutan Lebaran 2024

Pergerakan pesawat selama periode Posko Lebaran kali ini hanya naik sekitar 14 persen dari tahun lalu.


Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

9 menit lalu

Sejumlah pencari kerja mengunjungi pameran bursa kerja Jakarta Job Fair di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta, Senin 18 September 2023. Sebanyak 40 perusahaan terkemuka dari berbagai bidang yang menyediakan lowongan bagi pelamar kerja ini berlangsung hingga 19 September 2023. Tempo/Tony Hartawan
Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

13 menit lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

23 menit lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 3 Januari 2024. Lebih dari 22.000 orang meninggal dalam aksi genosida Israel di Palestina sejak Oktober 2023. REUTERS/Emad Gabon
Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

Israel terus luncurkan serangan ke wilayah Jabalia, Gaza meski dikejutkan serangan Iran pekan lalu.


Daftar 3 Tim yang Sudah Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024 dan Jadwal Sabtu Malam 20 April

27 menit lalu

Ilustrasi sepak bola. REUTERS/Yves Herman
Daftar 3 Tim yang Sudah Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024 dan Jadwal Sabtu Malam 20 April

Jadwal Piala Asia U-23 2024 pada Sabtu, 20 April 2024: Ada dua laga, Vietnam dan Uzbekistan berpeluang lolos.


Letusan Gunung Ruang Sulawesi Utara: BNPB Laporkan 828 Jiwa Dievakuasi

29 menit lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Letusan Gunung Ruang Sulawesi Utara: BNPB Laporkan 828 Jiwa Dievakuasi

828 jiwa warga Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara dievakuasi menggunakan kapal laut akibat letusan Gunung Ruang, Rabu lalu.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

33 menit lalu

Max Azzarello dari St Augustine, Florida, yang diidentifikasi polisi sebagai pria yang membakar dirinya pada Jumat, 19 April 2024, di luar gedung pengadilan New York di mana persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump sedang berlangsung, memegang sebuah tanda protes saat berunjuk rasa di luar gedung pengadilan kriminal Manhattan di New York City, New York, A.S., 18 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs/File Photo
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


5 Fakta Menarik Jelang Laga El Clasico Real Madrid vs Barcelona di Liga Spanyol Akhir Pekan Ini

36 menit lalu

5 Fakta Menarik Jelang Laga El Clasico Real Madrid vs Barcelona di Liga Spanyol Akhir Pekan Ini

Pertandingan pekan ke-32 La Liga atau Liga Spanyol akan mempertemukan dua tim raksasa, Real Madrid vs Barcelona, dalam laga bertajuk El Clasico.


Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Adu Jotos di Ring, Begini Awal Gaduhnya

38 menit lalu

Pengacara, Hotman Paris. Foto: Instagram.
Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Adu Jotos di Ring, Begini Awal Gaduhnya

Pengacara kondang sekaligus anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran Hotman Paris tampaknya berseteru sengit dengan pengamat politik Rocky Gerung.