Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sutawijaya

Oleh

image-gnews
Iklan

Adegan itu saya ingat sejak saya kanak-anak: kisah tewasnya Aryo Penangsang, adipati dari Jipangpanolan, dalam perang tanding melawan Sutawijaya.

Sebenarnya Sutawijaya tak membunuhnya. Pada suatu saat anak muda itu memang berhasil menusukkan tombaknya ke lambung Penangsang. Adipati ini pun terlontar dari kuda dengan perut robek dan usus terburai. Tapi ia sakti, ia segera bangkit lagi. Dengan tenang ia lilitkan ususnya yang berlumur darah itu ke sarung kerisnya. Namun dengan itulah ajal datang. Ketika ia hunus senjatanya yang termasyhur untuk menikam Sutawijaya, usus itu tertoreh. Putus. Penangsang pun rubuh sekali lagi. Mati.

Saya ingat adegan itu sering dihidupkan kembali di panggung ketoprak sebagai klimaks pementasan. Lalu lakon akan usai menjelang larut malam, dan orang pun pulang mengenang akhir tragis adipati Jipang ituseorang kharismatis yang pemberang dan brutal, dengan kudanya yang gagah, Gagak Rimang, dengan kerisnya yang bertuah, Setan Kober, tapi akhirnya kalah. Pesaing dalam perebutan takhta Kesultanan Demak abad ke-16 itu tak pernah jadi raja di Jawa.

Ketoprakyang digemari pelbagai lapisan masyarakat Jawaadalah sebuah teater ingatan. Di pentasnya orang memanggil masa lalu: fragmen sejarah sejak Mataram Hindu sampai dengan Mataram Islam, sejak Majapahit di abad ke-13 sampai dengan Kartasura di abad ke-17.

Cerita Aryo Penangsang termasuk dalam sejarah akhir Kerajaan Demak. Saya tak tahu kenapa adipati ini yang jadi tokoh di panggung; mungkin riwayatnya dramatis dan wataknya penuh warna, dan itu memenuhi syarat buat sebuah lakon yang memukau, seperti Richard III dalam teater Shakespeare. Sebab dalam sejarah Jawa, Penangsang sebenarnya hanya sosok yang cepat hilang di pinggir medan perubahan politik yang besar.

Justru tokoh abad ke-16 adalah Sutawijaya. Bermula ia cuma seorang pendekar muda di bawah perintah Mas Karebet, orang yang kemudian jadi raja di Pajang dalam pergulatan kekuasaan di Jawa abad ke-16. Tapi ternyata kemudian Sutawijayalah yang jadi pendiri Mataram Baru dan memulai dinasti yang bertakhta sejak 1586 hingga sekarang. Dialahyang kemudian bergelar Panembahan Senapatiyang di abad ke-19 dalam kitab Wedhatama dianggap sebagai tauladan "laku utama" bagi orang Jawa.

Legenda mengisyaratkan, ia datang dari keluarga petani. Ia putra Ki Ageng Pemanahan yang bernasib mujur karena kebetulan meminum air kelapa ajaib yang menyebabkannya jadi cikal-bakal para raja. Dengan kata lain, biografinya dibangun dari sesuatu yang di luar hubungan sebab-dan-akibat. Dalam adegan kematian Aryo Penangsang, di saat yang menentukan, Sutawijaya justru bukan pelaku yang menentukan.

Tampaknya selalu ada dua sisi yang tergambar dalam tokoh ini. Sutawijaya seorang pemberani; nyalinya cukup besar buat datang menghadapi Aryo Penangsang yang jauh lebih ulung dalam perang tanding. Beberapa tahun kemudian, setelah ia diangkat jadi yang dipertuan di Mentaok, karena jasanya menyingkirkan Penangsang, Sutawijaya juga yang berani menentang Sultan Pajang yang semula disembahnya. Pajang akhirnya tak berdaya, dan di tahun 1584 Mataram berdiri. Dalam hal seperti ini Sutawijaya punya sisi hidup yang lain: ia selalu tampak diberkahi.

Di Yogyakarta, di mana sebutan "Mataram" tetap sebuah kebanggaan, masih ada jejak berkah itu. Sekitar 10 kilometer ke arah selatan ada tempat bernama Bambang Lipura. Di sanalah konon Sutawijaya muda menerima wahyu "lintang johar" dari Tuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tampak, pendiri Mataram ini sering dikaitkan dengan yang sakral. Di situlah Wedhatama menarik: di dalam kitab ini, yang sakral itu ditampilkan sebagai yang meluluhkan yang profankekuatan yang lahiriah, yang jasmani dan duniawi.

Kitab Wedhatama, yang tak putus-putusnya dibaca dan ditembangkan di ruang keraton, di tepi sawah, dan di emper toko, menggambarkan Panembahan Senapati sebagai orang yang gemar berkelana di waktu sepi, tahan tak makan dan tak tidur, ingin mencapai "hati yang hening", ingin mardawa ing budya tulus ("bersikap halus, sabar, dan tulus dalam menggunakan pikir"). Dilukiskan pula Senapati selalu berbicara lembut kepada sesama, dan siang-malam menumbuhkan rasa yang nyaman di hati orang lain.

Mungkin deskripsi itu tak sesuai dengan sejarah. Tapi yang penting, syair itu berniat menonjolkan Senapati bukan sebagai penaklukmeskipun ia, lewat pertentangan dan kekerasan, jadi penguasa yang paling kukuh di Jawa. Ia tak menaklukkan liyan, ia tak memperhamba manusia lain dan dunia di luar dirinya. Bahkan laut di Selatan itu ia jadikan pendamping (itulah makna mitologi tentang Ratu Kidul yang dipersuntingnya), justru ketika luasnya samudra seakan-akan dapat digenggamnya dalam tangan, dalam diri, dalam hati:

Kinemat kamot ing ndriya Rinegam sagegem dadi

Dengan kata lain, ia jauh dari bagian dunia yang profandunia tempat manusia mengalahkan yang lain. Penaklukan tak ada hubungannya dengan berkah yang tak terduga-duga, tak ada hubungannya dengan wibawa yang hening dalam mysterium-nya. Kekuasaan yang kasar tampak begitu sepele ketika disandingkan dengan yang sakral, yang mungkin disebut Hidup, di mana berkah bekerja.

Kitab Wedhatama ingin mengajarkan pengetahuan tentang agama ageming aji, "agama mereka yang luhur". Tapi karena Senapati adalah tauladannya, "pengetahuan" dan "agama" itu tak sama dengan kepintaran berkhotbah di masjid dan memperketat syariatsesuatu yang oleh Wedhatama dicemooh sebagai pameran kekuatan lahiriah.

Bagi Wedhatama, "agama" yang luhur adalah agama yang biasa "menyampaikan kabar yang ramah", mamangun marta martani: kabar yang tergetar oleh yang sakral. Di sanalah Panembahan Senapati adalah si Sutawijaya yang bersyukur dan menyadari diri sebagai bagian nasib yang tak terduga-duga, sejak Aryo Penangsang tewas tanpa ia membunuhnya.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

17 menit lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.


Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

45 menit lalu

Agen gas tengah melayani pembeli gas LPG ukuran 3 kg dengan menunjukkan KTP di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. Pemerintah terus mencari berbagai skenario untuk mengatur secara ketat pendistribusian gas elpiji bersubsidi atau LPG 3kg.  TEMPO/Tony Hartawan
Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.


Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

48 menit lalu

Pasangan ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin jelang Piala Tjomas-Uber 2024 di Chengdu, China, Kamis (25/4/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI)
Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

Tim bulu tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia menggelar latihan perdana di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium.


Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

1 jam lalu

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

Peri Sandria mengatakan gol cepat bisa menentukan hasil laga perempat final Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

1 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

1 jam lalu

Para peserta yang melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 di kampus Universitas Sumatera Utara (USU). ANTARA/HO-Humas USU
USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

Meskipun jadwal pendaftaran Seleksi Mandiri masih belum dibuka, pada tahun 2023 sekitar bulan Juli USU sudah melaksanakan UTBK.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

1 jam lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Rekap Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1: Persib Bandung Menang, Arema FC Kalahkan PSM Makassar 3-2

1 jam lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Rekap Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1: Persib Bandung Menang, Arema FC Kalahkan PSM Makassar 3-2

Arema FC berhasil memetik kemenangan dramatis saat menjamu PSM Makassar pada pekan ke-33 Liga 1.


Sinopsis Serial Baby Reindeer, Kisah Nyata Sang Pemeran Utama Diteror Stalker

1 jam lalu

Baby Reindeer. Dok. Netflix
Sinopsis Serial Baby Reindeer, Kisah Nyata Sang Pemeran Utama Diteror Stalker

Baby Reindeer adalah kisah nyata yang pernah dialami Richard Gadd, penulis sekaligus pemeran utama dalam serial tersebut.


Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

1 jam lalu

Politikus Golkar Ridwan Kamil dipanggil Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Negara, pada Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.