Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yudhistira

Oleh

image-gnews
Iklan

Di pintu surga, Yudhistira, raja tua yang lembut dan lurus hati itu, ditolak masuk. Permukaan bumi konon terkejut mendengarnya: bisa dipercayakah janji keadilan dalam hidup sesudah mati?

Berabad-abad manusia mengajukan pertanyaan seperti ini, namun para dewa tak menengok. Tuhan tak menjawab.

Tapi kejadian hari itu memang luar biasa. Banyak orang menganggap ini salah satu adegan paling memukau dalam Mahabharata.

Yudhistira ditolak masuk ke surga karena ia bertekad membawa serta seekor anjing yang kurus dan kotor ke dalam. "Kau harus meninggalkan hewan itu di luar," kata Dewa Indra di gerbang itu. "Kalau tidak, kau tak bisa masuk."

"Hamba harus membawanya," jawab Yudhistira.

"Tak mungkin. Ada aturan yang melarang binatang masuk ke surga."

Yudhistira diam sejenak. "Kalau begitu, hamba tak akan masuk ke sana," katanya. "Lebih baik hamba kembali."

"Ke mana?"

Yudhistira terdiam. Ia tak tahu apa yang akan didatanginya. Tapi ia tak banyak punya pilihan. Ia pun membalikkan badan dan melangkah dengan memeluk anjingnya yang kini menggonggong lirih.

Versi resmi Mahabharata menyebutkan di saat itulah mendadak hewan itu raib, dan yang tampak sosok Yamadharma. Dewa itulahkonon ayah Yudhistira sendiriyang selama itu sebenarnya menyertainya dalam perjalanan.

Yudhistira terkejut. Tapi segera ia sadar, persoalannya tak berubah: ada yang tetap tak adil di situ. Pendakian ke surga di pucuk Mahameru itu begitu panjang, meletihkan, dan berbahayahingga istri serta empat saudaranya mati di jalantapi anjing yang lemah itu menanggungkan semuanya. Ia dengan setia menemani Yudhistira sejak batas kota Hastina, sejak semua pengantar mengundurkan diri. Ia juga penolongnya jika jalan sulit dan arah sesat.

Dalam diri binatang yang tanpa pamrih itulah Yudhistira menemukan sosok makhluk yang mulia; kepadanyalah ia merasa berutang budi. Tapi kahyangan menghinanya. Bukan saja si anjing ditolak masuk surga, tapi ditunjukkan bahwa apa yang dilakukannya sebenarnya bukan kemuliaan. Perbuatan adalah mulia jika ia dilakukan satu subyek yang bebas tapi juga menjadikan dirinya bagian dari pengorbanan. Yamadharma bukan subyek semacam itu. Ia hanya menjalankan tugas kedewaan. Ia tak menanggungkan rasa sakit.

Saya bayangkan Yudhistira tetap memutuskan tak hendak masuk surga. Baginya surga tempat yang sewenang-wenang. Para dewa melarang satu makhluk masuk hanya karena sebuah batasan a priori: ia anjing, titik. Tak ada artinya perbuatan baik. Mantan raja Hastina itu percaya, jika ia melangkah ke dalam, ia akan mengukuhkan ketidakadilan. Ia pun meninggalkan gerbang.

Indra mencoba meyakinkannya. "Dengarkan, Yudhistira. Kahyangan menghargaimu karena tindakanmu memprotes ketidakadilan. Ketidakadilan memang ada di sini, karena kedermawanan hatidilakukan anjing atau bukandianggap tak ada. Kau benar, ketika kau menggugat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tapi para dewa telah menipuku. Anjing itu sebenarnya tak ada," jawab Yudhistira.

"Memang tak ada," kata Indra. "Tapi pengorbanan itu ada".

"Paduka berbicara pengorbanan sebagai sebuah ide. Hamba manusia. Pengorbanan adalah tindak, dengan pelaku dan peristiwanya. Jika anjing yang menderita itu tak ada, apa yang bernilai dari peristiwa itu juga tak ada."

"Tapi engkau ada. Engkau berkorban, dan engkau ada."

"Hamba berkorban untuk sebuah ilusi. Tak ada artinya. Hamba tak layak di sini."

Di mana sebenarnya budi baik? Yudhistira mungkin akan menjawab: ketika "aku" menegaskan diri, tapi dengan kesadaran dan kebebasan itu pula "aku" membuat diriku menghilang, agar yang-lain, terutama yang membutuhkan, yang menderita, bisa hadir, terbebaskan, terhibur, dihargai. Budi baik terbit dari sebuah senyum: saat ketika kau melihat hidup sebagai panggilan untuk memandang liyan dengan ramah, takzim, tanpa pamrih.

Liyan: kata bahasa Jawa untuk menyebut "orang lain" ini memang mengakui "beda" dalam kedekatankedekatan yang justru membuat liyan sebuah enigma, keakraban yang justru membuatnya selalu menjadi: aku tak bisa menudingmu, aku tak berkuasa atas dirimu, aku tak bisa menentukan sejarahmu.

Di titik ini tiba-tiba Yudhistira justru merasa bersalah. Ada yang selalu tak pernah ia ketahui, sebenarnya, juga tentang seekor anjing yang menemaninya berhari-hari di perjalanan. Ia berutang budi kepada hewan itu, tapi mengapa tak ia lihat dalam diri makhluk yang kurus dan kotor itu ada sifat-sifat setengah dewa, seperti dahulu Bhisma: pengorbanan diri yang begitu jauh, dan sebab itu begitu suci? Bukankah tiap perbuatan baik kepada yang menderita adalah secercah cahaya keramat? Yudhistira kini mengakui: makhluk yang menolongnya sampai ke gerbang surga itu akhirnya tak penting identitasnya sebagai anjing; perbuatannya adalah manifestasi Dharma.

Yudhistira pun berhenti melangkah. Ia berpikir kembali: jangan-jangan iadan bukan kahyanganyang telah menghina yang-lain itu dengan satu definisi: ia "anjing", titik.

Ia pun berbalik. Ia mulai mendaki lagi. Namun pada tikungan yang ke-7 sebelum pucuk Mahameru ia berhenti melangkah. Bimbang merasukinya lagi. Buat apa sebenarnya ia ke surga: untuk menikmati anugerah, atau untuk mengakui bahwa Indra benar?

Raja tua itu lelah. Ia kini tahu, kemurnian hati tak dengan sendirinya membawa pikiran jernih. Langit makin gelap. Ia melihat cahaya berpendar-pendar dari pucuk Mahameru, dan sayup-sayup terdengar nyanyian langit. "Jika aku diizinkan masuk ke sana, surga akan menerima seorang yang bersalah. Atau seorang yang pamrih. Atau seorang yang tak punya pilihan lain, karena aku takut ke neraka. Apa artinya tempat itu jika demikian?"

Ia menghela napas. Tiba-tiba ia sejenak merasa melihat di gerbang di kejauhan itu Indra muncul, tinggi dan agung. "Kemarilah, manusia," begitu ia dengar kata-kata. "Kemarilah jika kau tak merasa semua ini hanya ilusi."

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Menhub Budi Karya Bicara soal Kenaikan Harga Tiket Pesawat Menjelang Lebaran: Follow the Rule

4 menit lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau kesiapan pesawat dan bandara menjelang mudik Lebaran 2024 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Jumat, 29 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Menhub Budi Karya Bicara soal Kenaikan Harga Tiket Pesawat Menjelang Lebaran: Follow the Rule

Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan akan menindak maskapai penerbangan yang ketahuan menaikkan tarif tiket pesawat melebihi tarif batas atas.


Potongan Pajak THR 2024 Naik, Begini Perbandingan Hitungan Lama dan Baru

10 menit lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Pexels
Potongan Pajak THR 2024 Naik, Begini Perbandingan Hitungan Lama dan Baru

Potongan pajak atas tunjangan hari raya (THR) dan bonus ramai dikeluhkan oleh masyarakat. Pasalnya, potongan pajak keduanya lebih besar dari tahun lalu.


Pakar Hukum Sebut MK Bisa Panggil Presiden Jokowi untuk Klarifikasi Tudingan Tak Netral di Pilpres 2024

17 menit lalu

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan atau bansos beras kepada masyarakat penerima manfaat di Kompleks Pergudangan Bulog Kampung Melayu, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Foto Sekretariat Presiden
Pakar Hukum Sebut MK Bisa Panggil Presiden Jokowi untuk Klarifikasi Tudingan Tak Netral di Pilpres 2024

kesempatan itu bisa digunakan Presiden Jokowi untuk membela diri dan membuktikan dirinya tidak terlibat dalam kecurangan yang dituduhkan.


Sah, Kepala Desa Bisa Menjabat 8 Tahun

21 menit lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan pandangan pemerintah soal RUU Desa kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan revisi Undang-Undang (RUU) tentang Desa menjadi Undang-Undang (UU) dengan salah satu poinnya perpanjangan masa jabatan kepala desa menjadi 8 tahun dan maksimal dua periode. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sah, Kepala Desa Bisa Menjabat 8 Tahun

Salah satu perubahan penting adalah ketentuan masa jabatan kepala desa menjadi 8 tahun dengan batas maksimal dua kali masa jabatan


Nama Cak Imin Masuk Bursa Pilkada Jatim Bersaing dengan Khofifah, Pakar Politik Unair: Kalau Bisa Dilerai, Kasihan NU

24 menit lalu

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bersama istrinya, Rustini Murtadho saat pencoblosan Pemilu 2024 di TPS 023, Kemang, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. Pemilu 2024 yang digelar untuk memilih Presiden dan Wail Presiden, anggota DPR, DPRD Provinsi, DPD, dan DPRD Kabupaten/Kota itu dilaksanakan serentak di 38 Province dengan jumlah DPT 204.807.222 pemilih. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Nama Cak Imin Masuk Bursa Pilkada Jatim Bersaing dengan Khofifah, Pakar Politik Unair: Kalau Bisa Dilerai, Kasihan NU

Dari hasil survei, nama Cak Imin berada di bawah Khofifah, namun di atas Tri Rismaharini.


Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

25 menit lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.


Serba-Serbi Film Konser Aespa, Tayang April 2024

32 menit lalu

Grup idola K-pop, aespa. Foto: Instagram/@aespa_official
Serba-Serbi Film Konser Aespa, Tayang April 2024

Aespa akan merilis film konser berjudul Aespa: World Tour in Cinemas pada April 2024


Jangan Tanyakan 4 Hal Pribadi Ini saat Wawancara Kerja

32 menit lalu

Ilustrasi pria dan wawancara kerja. Shutterstock
Jangan Tanyakan 4 Hal Pribadi Ini saat Wawancara Kerja

Saat melakukan wawancara kerja, fokuslah pada pertanyaan terkait pekerjaan dan hindari bertanya soal kehidupan pribadi pelamar kerja.


Pertalite Akan Segera Dihapus? Berikut Kandungan Pertamax 92

35 menit lalu

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat
Pertalite Akan Segera Dihapus? Berikut Kandungan Pertamax 92

Rencana penghapusan Pertalite telah disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.