Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gubernur

Oleh

image-gnews
Iklan

Sancho Panza yang pendek, buncit, dan bodoh itu bermula sebagai sasaran olok-olok, tapi saya tak tahu adakah ia berakhir demikian.

Penggubahnya, Cervantes, memperkenalkan tokoh petani buta huruf dari La Mancha itu dalam bagian awal Don Quixote sebagai sosok yang lebih menggelikan sekaligus memelas ketimbang Don Quixote yang majenun itu sendiri. Sancho tahu, orang yang dengan setia diikutinya itu seorang yang sinting dirundung khayalseorang yang berangkat meninggalkan dusunnya dan membayangkan dirinya seorang kesatria pengembara, yang gagah dan mulia hati, seperti dibacanya dari cerita-cerita kuno. Sancho tahu kesintingan ini, tapi ia mengikuti lelaki kerempeng yang mengenakan baju zirah zaman pertengahan itu ke mana saja, naik keledai, meskipun ia tak memahaminya. Ia percaya, janji orang yang menyebut dirinya Don Quixote itu akan terpenuhi: kelak, ia akan diangkat jadi gubernur di sebuah pulau, di sebuah "insula".

Di bagian kedua novel termasyhur ini, ternyata harapan itu terpenuhitapi kita menemukan dalam diri tokoh konyol ini sesuatu yang lain.

Syahdan, dalam perjalanan pengembaraannya ke pelbagai pelosok Spanyol, Don Quixote dan Sancho Panza bertemu dengan sepasang bangsawan. Suami-istri ini berniat menjadikan kedua orang yang berubah akal itu obyek permainan. Cara mereka: mereka layani fantasi Don Quixote dengan memperlakukannya sebagai kesatria pengembara betul-betul. Mereka kerahkan orang untuk membuat agar suasana seakan-akan kembali ke zaman dahulu. Salah satu olok-olok ialah mengangkat Sancho Panza jadi "gubernur" di sebuah "insula" yang sebenarnya sebuah dusun.

Demikianlah Sancho diarak ke Barataria yang dihuni sekitar 1.000 penduduk. Memasuki gerbang dusun ia disambut orang ramai, dibawa ke gereja terbesar, diserahi kunci desa, dan diiring ke kursi hakim di gedung mahkamah. Di situ ia diberi tahu bahwa "menurut adat kuno" Barataria, siapa saja yang berkuasa di "pulau" itu harus menjawab pertanyaan yang "agak rumit dan ruwet", hingga rakyat dapat mengukur kecerdasan gubernur baru mereka, dan dengan demikian dapat menentukan, akankah mereka bersukacita atau berkabung.

Ternyata Sancho Panza bukan lagi seseorang yang termakan ilusinya sendirijustru ketika ia dijerumuskan ke dalam ilusi. Ia menolak disebut dengan gelar "Don". "Kamu harus tahu, Bung," ujarnya kepada orang yang dipasang jadi pembantunya. "Aku tak punya gelar itu, juga tak seorang pun dalam keluargaku." Dan dengan suara yang cukup radikal dalam sebuah novel pada abad ke-16, Sancho mengatakan, "Saya kira di insula ini ada lebih banyak Don ketimbang batu, tapi cukup begitulah: Tuhan mengerti aku, dan jika jabatanku sebagai gubernur hanya berlangsung beberapa hari, aku akan babat para Don ini, sebab begitu banyak mereka."

Kita tak bisa mengatakan Sancho seorang revolusioner. Ia mempertahankan privilese para priayi, menghormati agama, dan menjunjung tinggi para padri. Namun bagaimanapun, di Barataria itu ia jadi sosok yang menolak dikalahkan: ia meloncat keluar dari sistem yang dipasang.

Dalam sistem itu, seorang petani yang melarat diharuskan jadi lucu ketika ia tak jadi dirinya sendiri; Sancho justru jadi dirinya sendiri. Dalam sistem itu, seorang petani harus terbukti goblok jika berkuasa; Sancho justru mampu memecahkan soal-soal keadilan yang dihadapkan kepadanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih dari keadilan, atau di dasar keadilan, ada hal lain yang tak diabaikannya: rasa belas, terutama ketika alasan untuk menghukum seseorang seimbang dengan alasan untuk membebaskannya dari hukuman. Ia ingat ada satu ajaran yang diberikan kepadanya oleh Don Quixote: "bila hukum dalam keraguan, aku harus mengutamakan dan merangkul rasa belas".

Ternyata, pada titik yang paling puncak dalam hidupnya, Sancho Panza tak bisa melepaskan pertautannya dengan mereka yang terkekang dan lapar. Agak lucu keluhannya kepada perlakuan Dokter Recio yang serba melarang pak gubernur yang buncit itu makan hal-hal yang dianggap tak sehat. Juga suratnya kepada istrinya, dan surat istrinya kepadanyameskipun dituliskan orang lainmenunjukkan kuatnya ikatan Sancho dengan asal-usulnya. Suratnya kepada Don Quixote mengungkapkan sisinya yang tak kalah penting: "Sejauh ini, saya tak menyentuh bayaran atau menerima suap, dan saya tak tahu apa artinya ini, sebab mereka katakan di sini bahwa orang-orang memberi atau meminjamkan banyak kepada gubernur yang biasanya datang ke insula ini, bahkan sebelum mereka datang, dan bahwa itulah praktek umum siapa saja yang pegang jabatan gubernur, tak hanya di sini."

Pada suatu zaman yang korup macam itu, jabatan akhirnya sebuah kesempatan untuk jadi manusia luar biasa justru dengan jadi manusia biasa. Terutama dalam sikap terhadap kedudukan: ketika jabatannya membuatnya terasing dari dirinya sendiri, Sancho memilih untuk meninggalkan kursinya yang luhur.

Salah satu bagian yang mengharukan dalam Don Quixote ialah setelah Sancho dipermainkan habis-habisan. Pada suatu malam, "insula" itu seakan-akan diserang musuh. Pak Gubernur harus dilindungi dengan dijepit perisai seperti seekor penyu. Dalam "pertempuran", ia terjatuh tergolek secara menggelikan. Ia pingsan. Tapi itulah titik akhir.

Fajar merekah ketika Sancho siuman. Ia pun berdiri, mengenakan bajunya dengan amat pelan karena luka-luka tubuhnya. Selama itu ia diam, juga ketika ia berjalan ke kandang tempat keledainya diinapkan. Orang-orang pun mengikutinya, di antaranya ada yang menyesal bahwa olok-olok mereka sudah berlebihan.

Di kandang itu, Sancho sang petani merangkul keledai yang selama itu menemaninya. Matanya basah: "Kemari, teman perjalanan dan sahabatku, kawanku di sepanjang sengsara dan duka". Ia tahu dengan hewan itu ia merasakan kebahagiaan. Di kursi gubernur itu tidak.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

3 menit lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

Gunung Awu letaknya berdekatan dengan Gunung Ruang.


Gibran soal Pendukungnya Bakal Unjuk Rasa di Depan Gedung MK Besok: Monggo yang Penting Tertib

6 menit lalu

Cawapres Gibran Rakabuming Raka berharap masih ada peluang untuk pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Foto diambil di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran soal Pendukungnya Bakal Unjuk Rasa di Depan Gedung MK Besok: Monggo yang Penting Tertib

Gibran Rakabuming merespons rencana pendukungnya yang bakal berunjuk rasa menjelang putusan sidang sengketa gugatan Pilpres di Gedung MK


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

7 menit lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

12 menit lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


6 Pelatih Hebat yang Pernah Melatih Xabi Alonso

12 menit lalu

6 Pelatih Hebat yang Pernah Melatih Xabi Alonso

Saat masih aktif bermain, Xabi Alonso pernah ditangani sejumlah pelatih hebat. Siapa saja mereka?


Duel Atalanta vs Liverpool di Liga Europa: Jurgen Klopp Berharap Comeback, Gasperini Tetap Waspada

16 menit lalu

Pelatihn Liverpool Jurgen Klopp. REUTERS
Duel Atalanta vs Liverpool di Liga Europa: Jurgen Klopp Berharap Comeback, Gasperini Tetap Waspada

Manajer Liverpool Jurgen Klopp meminta para pemain untuk memulai laga dengan performa yang jauh lebih baik pada leg kedua perempat final Liga Europa.


Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

18 menit lalu

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut. Foto: Canva
Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.


Bapanas Siap Dukung Program Makan Siang Gratis, Sudah Mulai Studi Banding

19 menit lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Bapanas Siap Dukung Program Makan Siang Gratis, Sudah Mulai Studi Banding

Bapanas menyatakan siap mendukung program makan siang gratis. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan sudah menyiapkan studi soal pelaksanaan makan siang gratis di berbagai negara.


Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

19 menit lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi usai acara buka bersama di Lapangan Anatakupa, Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

Gibran berharap masih ada peluang untuk pertemuan Jokowi dan Megawati. Sementara Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi meragukan pertemuan tersebut.


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

21 menit lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.