Saya tak menyangka Romo Imam datang ke rumah saya. Saatnya kita harus bersuara. Ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut, kata Romo setelah saya persilakan duduk di ruang tamu yang sumpek.
Memalukan, kasus video mesum dibicarakan berlama-lama, katanya. Saya kaget, orang setua Romo bicara masalah itu. Romo, sudahlah. Semua orang mengharap kasus itu jangan dibahas lagi. Tapi, karena setiap orang saling mengharap, jadinya malah makin bising. Seharusnya, jika kita sepakat meredam kasus itu, ya, kita diam semua.
Kali ini tak bisa diam, malah harus bicara, kata Romo. Polisi membuat riuh sesuatu yang seharusnya tidak riuh. Bahkan mereka menciptakan istilah baru dalam dunia hukum, yaitu mirip atau termirip.
Romo membuka catatan. Dulu, dengan menghormati asas praduga tak bersalah, seseorang yang baru ditengarai melakukan tindak pidana cukup disebut diduga atau terduga. Contohnya: 'Video mesum itu diduga dilakoni Luna dan Ariel.' Artinya, belum pasti apakah pelakonnya Luna dan Ariel. Sekarang kok pakai istilah mirip. Coba simak ini: 'Video mesum yang diduga mirip Luna dan Ariel.' Ini kan membingungkan? Diduga dan mirip itu sama-sama belum berarti kenyataan, kenapa digandeng?
Romo melanjutkan: Jika kasus pidana ditangani seperti ini, betapa panjangnya mencapai kepastian hukum. Pertama, seseorang dinyatakan termirip. Setelah diteliti dengan berbagai alat, kemudian naik status menjadi ternyata. Artinya, orang itu nyata adanya, tapi belum tentu bersalah. Statusnya lantas diselidiki, jadilah dia terduga. Setelah ada alat bukti, lalu diperiksa dan statusnya menjadi tersangka. Proses hukum berlanjut ke pengadilan, jadilah terdakwa, karena jaksa mengeluarkan dakwaan. Hakim kemudian memutuskan perkara, jadilah terhukum. Setelah vonis hakim ini punya kekuatan hukum tetap, barulah menjadi terpidana. Setelah itu, ada proses hukum luar biasa, seperti peninjauan kembali, tetapi masyarakat sudah lupa siapa pelaku tindak pidana itu, muncul status baru: terlupakan.
Romo mengada-ada, saya memotong. Romo tertawa: Sudah berapa banyak koruptor yang tiba-tiba saja meninggalkan penjara karena bebas bersyarat atau memang sudah selesai dipidana? Masyarakat sibuk dengan isu yang terus bermunculan, lupa memantau, apakah remisi terpidana sudah benar atau janggal? Terpidana yang membangun sel hotel apa masih dipantau masyarakat? Semuanya terlupakan. Ada bom meledak, eh, pelakunya ternyata teroris yang tadinya dikira masih di penjara.
Saya kembali ke fokus: Romo, soal termirip itu, bagaimana mestinya? Romo menjawab: Tak perlu ada. Atau tak perlu berlama-lama. Soal mirip Luna Maya atau tidak, perintahkan seorang polisi wanita memeriksa bokong Luna Maya, ada tato kupu-kupu apa tidak. Itu pekerjaan lima belas menit, bukan lima belas hari. Kalaupun kurang bukti, perintahkan ahli forensik wajah meneliti perbandingan antara gambar dan kenyataan, sertakan psikolog. Atau libatkan ulama seperti saya. Saya tahu orang berbohong dan orang jujur hanya dari gerak-geriknya selama berkata, apalagi yang dikatakannya.
Wah wah wah, hanya itu komentar saya. Romo berdiri mau pamit: Karena itu, mari kita bersuara, tolong selesaikan kasus video mesum ini dengan cara normal, bertindak tegas. Memalukan urusan begini masuk sidang parlemen dan istana.
Romo meninggalkan rumah saya. Tiba-tiba istri saya datang. Kamu kok tega tidak menyapa Romo, tegur saya. Istri saya tenang saja: Saya tak yakin itu Romo, saya menduga itu orang mirip Romo Imam.