Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pramuka

Oleh

image-gnews
Iklan
Toriq Hadad
  • Wartawan Tempo

    Sudah lama tak bersua, kawan saya, Dul Simo, tampak sangat bersemangat ketika kami bertemu. Pasti ini karena suasana Lebaran. Ternyata saya salah.

    "Saya gembira betul, Mas. Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya mau studi banding tentang Pramuka," katanya sambil mengguncang tangan saya keras-keras. Terus terang saya kaget terhadap pendapatnya yang melawan arus. Tapi saya putuskan tak meladeni Dul.

    "Sudahlah, Dul. Saya capek berdebat, masih suasana Lebaran. Semua orang mengkritik studi banding Pramuka itu. Kok, kamu jadi aneh sendiri?" jawab saya sekenanya. Dul terus bicara.

    "Mas, orang yang mengkritik itu keliru. Saya pernah ikut Pramuka, bahkan sampai jadi penegak. Ikut jambore juga pernah. Pramuka merupakan singkatan Praja Muda Karana, artinya rakyat muda yang suka berkarya," kata Dul beruntun.

    Dahi saya berkerut. Sebelum sempat mencerna kalimat-kalimatnya, Dul nyerocos lagi.

    "Mas tahu enggak tujuan Pramuka? Membentuk manusia berkepribadian, berwatak luhur, tinggi moral, dan budi pekerti. Juga cerdas, terampil, dan kuat. Anggota Pramuka berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada negara. Begitu, Mas."

    "Lalu apa hubungannya semua kehebatan Pramuka itu dengan anggota DPR," sergah saya.

    "Mas tahu kan bahwa orang-orang DPR itu hampir memiliki semua. Gaji besar, fasilitas oke, status terpandang. Kekurangannya hanya satu: tak punya karya. Pramuka bisa menutupi kekurangan ini. Saya yakin semangat Pramuka akan membuat DPR lebih giat mencetak undang-undang. Memperbaiki sifat malas rapat. Anggota DPR akan tahu bahwa cari kerja sampingan tak sesuai dengan tujuan Pramuka, yakni membentuk budi pekerti luhur."

    Saya tak sanggup lagi diam.

    "Jadi kita harus salut kepada gagasan studi banding ini?" tanya saya.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    "Benar, Mas. Kita harus bangga, sedikit terharu juga boleh. Gagasan ini brilian. Pramuka akan mengobati menguapnya akhlak terpuji dari Senayan. Pramuka akan menangkal kebiasaan makan suap, seperti dalam pemilihan orang kedua Bank Indonesia dulu. Kalau DPR mengadopsi semangat Pramuka, tak akan ada lagi aneka jenis korupsi. Tak ada lagi anggota DPR meringkuk di hotel prodeo. Pramuka tahu persis bagaimana menakar prioritas dalam hidup. Setelah studi banding selesai, saya yakin DPR akan menolak rencana membangun gedung baru lebih dari satu triliun rupiah itu."

    Terperangah saya dengan keyakinan berlebih ini.

    "Apakah Pramuka itu seperti sejenis mantra sulap yang seketika bisa mengubah segalanya?" sanggah saya.

    "Saya yakin, Mas. Kita sudah mencoba banyak hal untuk mengubah bangsa ini. Gagal. Ini waktunya kita mencoba Pramuka. Bayangkan. Para anggota DPR akan mengadakan jambore di halaman gedungnya. Pimpinan DPR akan duduk melingkari api unggun bersama Presiden dan petinggi negeri yang lain. Semua dibicarakan dengan semangat kekeluargaan. Semua akan beres. Jadi DPR tak perlu bersitegang terus dengan Presiden."

    Sebelum Dul bicara, saya bertanya, "Tapi apa perlu sampai pergi ke tiga negara dan menghabiskan miliaran rupiah untuk belajar Pramuka?"

    Dul kaget. "Tiga negara apa, Mas? Miliaran apa?"

    Saya ikut kaget. "Lho, kamu tak tahu studi banding itu dilakukan di luar negeri?"

    Dul akhirnya mengaku. "Enggak tahu, Mas. Saya hanya baca kepala berita koran di perempatan jalan. Itu pun dari atas bus kota. Saya kira studi banding itu hanya ke markas Pramuka di Medan Merdeka Timur. Jadi kan enggak perlu ongkos."

  • Iklan



    Rekomendasi Artikel

    Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

     

    Video Pilihan


    Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

    1 detik lalu

    Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
    Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

    Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


    Menpora: Peremajaan dan Modernisasi Fasilitas Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung Sudah Disetujui Presiden Jokowi

    3 menit lalu

    Pelatnas bulu tangkis PBSI Cipayung. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
    Menpora: Peremajaan dan Modernisasi Fasilitas Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung Sudah Disetujui Presiden Jokowi

    Menpora Dito Ariotedjo berkomitmen untuk memperbarui fasilitas olahraga di Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung.


    BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

    6 menit lalu

    Suasana hujan yang mengguyur kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Januari 2022. Badan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi curah hujan tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan 2021 lalu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
    BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

    BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai petir dan angin kencang di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Barat siang atau sore.


    Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

    7 menit lalu

    Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
    Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

    Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


    Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

    7 menit lalu

    Kereta Prambanan Ekspres melayani penumpang ke Bandara YIA, dari stasiun Wojo menuju Yogyakarta dan sebaliknya Foto: @ahmadhafit
    Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

    KAI Bandara melayani perjalanan dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Bandara YIA Kulon Progo dengan jumlah perjalanan yang terbagi dua jenis.


    Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

    8 menit lalu

    Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo (kanan) berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/Rivan Awal Lingga
    Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

    Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi


    Tim Hukum Amin Ingin Hadirkan 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Ini Alasannya

    9 menit lalu

    Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat mengikuti Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 atas permohonan pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nomor 360/2024 tentang penetapan hasil pemilu di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu 27 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
    Tim Hukum Amin Ingin Hadirkan 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Ini Alasannya

    Tim Hukum Amin menilai empat menteri mengetahui langsung hal-hal yang terkait dengan permohonannya di sidang sengketa Pilpres 2024.


    Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

    18 menit lalu

    Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
    Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

    Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus


    Cara Mencegah Wasir Kambuh Saat Mudik dan Arus Balik

    37 menit lalu

    Ilustrasi pemudik di Stasiun Senen, Jakarta. REUTERS/Darren Whiteside
    Cara Mencegah Wasir Kambuh Saat Mudik dan Arus Balik

    Ambeien adalah pembengkakan dan peradangan di area pembuluh darah sekitar anus. Berikut tips mencegah wasir kambuh saat mudik lebaran.


    Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

    55 menit lalu

    Universitas Jambi. Dok. ANTARA
    Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

    Polda Jambi sedang menyelidiki kasus dugaan TPPO ferienjob dengan tiga orang terlapor.