Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaksa Agung

Oleh

image-gnews
Iklan
Putu Setia

Ketika Busyro Muqoddas terpilih menjadi pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, saya mengucapkan syukur. Baik Busyro maupun Bambang Widjojanto, yang menjadi pesaingnya, tidak saya kenal secara pribadi. Namun, dari pemberitaan yang sering saya ikuti, hati saya berkata: Bambang lebih tegas dan lebih berani dibanding Busyro. Bambang lebih cocok memimpin KPK, karena pasti lebih berani menggebrak.

Tapi kenapa saya bersyukur ketika Bambang kalah? Saya terpengaruh opini yang menyebutkan kedua kandidat ini adalah orang terbaik dalam memerangi korupsi. Opini ini kemudian mengarah kepada jabatan yang paling cocok buat Bambang: Jaksa Agung. Untuk itulah saya berterima kasih kepada wakil rakyat dari Komisi Hukum yang "merelakan" Bambang Widjojanto menjabat Jaksa Agung.

Ketika anggota Dewan berdebat apakah Busyro otomatis menjadi Ketua KPK, atau tidak otomatis tapi diputar-putar dulu supaya kelihatan ada demokrasi, saya sudah tak berminat mengikuti. Saya terbawa rasa senang, bahwa para komandan perang melawan koruptor ini diisi orang hebat, ada Busyro di KPK, ada Bambang Widjojanto di kejaksaan, ada Timor Pradopo di kepolisian. Saya menduga, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentu paling senang, karena tak usah lagi menimbang-nimbang terlalu lama untuk memutuskan siapa yang pantas menjadi Jaksa Agung. Undangan pelantikan Jaksa Agung juga sudah beredar, meski tanpa nama. Lagi-lagi saya menduga, saat undangan dibuat, SBY menunggu apakah Busyro atau Bambang yang "dikirim" ke kejaksaan.

Kejaksaan memang perlu dibenahi oleh orang luar. Ibarat pohon, batangnya sudah keropos. Jaksa nakal sudah ditindak, tapi masih ada jaksa yang lebih nakal. Jaksa yang "memalukan" juga banyak. Dalam sidang kasus Gayus pekan lalu, jaksa Cirus Sinaga dan Fadil Regan memamerkan kebodohannya ketika menjawab ketua majelis Albertina Ho, apakah dalam kasus korupsi dan kejahatan pencucian uang yang digabung dalam satu berkas ditangani pidana umum atau pidana khusus. Keduanya menjawab berbelit-belit, sampai Bu Hakim kesal: "Anda golongan IV, jangan malu-maluin kejaksaan."

Dalam menyeret koruptor, jaksa lebih berperan dibanding polisi. Selain bisa menyidik, jaksa bertugas menuntut, sedangkan polisi hanya bisa menyidik. Selengkap apa pun hasil penyidikan polisi, kalau jaksanya "bermain", pasal yang dituntutnya bisa lemah. Apalagi kalau dari polisi pasal itu sudah "dilemahkan". Wajar Gayus Si Akal Bulus bisa lolos dari jeratan hukum.

Polisi dan kejaksaan sama-sama "memalukan"--untuk berbagai kasus penegakan hukum belakangan ini. Tetapi polisi tentu tak mungkin dipimpin orang luar, misalnya, seorang pengacara atau wartawan diberi pangkat jenderal dan menjadi Kapolri. Jabatan ini perlu keterampilan baris-berbaris. Jaksa Agung bisa orang luar karena ini jabatan setingkat menteri, tak perlu belajar baris-berbaris. Karena itu, saya menduga, Presiden SBY kali ini akan mengikuti "suara hati rakyat" dengan cara mengangkat orang luar sebagai Jaksa Agung.

Ternyata untuk kesekian kalinya dugaan saya meleset--dan kesekian kalinya pula SBY mengabaikan suara yang ada di masyarakat. Begitu Busyro terpilih sebagai pimpinan KPK--dan kemudian menjadi ketuanya--SBY langsung menetapkan Jaksa Agung. Bukan Bambang Widjajanto, melainkan Basrief Arief. Mungkin, bagi SBY, Basrief ini "orang luar-dalam", jadi hanya cari amannya, bukan untuk membenahi kejaksaan. Adapun Bambang, SBY menawari jabatan Ketua Komisi Kejaksaan, kan masih ada kata komisi dan ada kata jaksanya. Bambang menolak, ha-ha-ha.... Pak Beye lucu sekali.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

5 menit lalu

Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia yang didirikannya di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@ivan_gunawan
Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

Ivan Gunawan akhirnya datang meresmikan Masjid Indonesia di Uganda yang sudah dibangunnya sekitar 2 tahun lalu.


Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

6 menit lalu

Mobil melintas di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 12 April 2021.  Peresmian ini dengan Latar belakang pemberian nama Jalan Tol MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed sebagai penghormatan bagi UAE yang telah melakukannya lebih dulu menyematkan nama Presiden Joko Widodo pada salah satu jalan tol strategis di Negara tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

6 menit lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Tips Lolos UTBK SNBT 2024 Versi Unair

6 menit lalu

Peserta mempersiapkan berkas sebelum mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Tips Lolos UTBK SNBT 2024 Versi Unair

Simak tips lolos UTBK SNBT 2024 di sini.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

8 menit lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


IM57+ Institute Nilai Nurul Ghufron Punya Motif Lain Laporkan Albertina Ho

8 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memberikan keterangan kepada wartawan terkait gugatannya terhadap UU KPK ke Mahkamah Konstitusi (MK), di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 15 November 2022. Nurul Ghufron menggugat UU KPK ke MK terkait batas umur minimal pimpinan KPK. TEMPO/Muhammad Ilham Balindra
IM57+ Institute Nilai Nurul Ghufron Punya Motif Lain Laporkan Albertina Ho

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha menilai Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memiliki motif lain dalam pelaporan terhadap Anggota Dewas Albertina Ho.


Preview Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

9 menit lalu

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Preview Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa.


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

14 menit lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

15 menit lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

Harga emas batangan berada di posisi Rp1.320.000 per gram, kemarin.


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

16 menit lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.