Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengerikan

Oleh

image-gnews
Iklan

  • Putu Setia

    Mengerikan adalah perasaan yang membuat kita takut. Pengacara kondang O.C. Kaligis menyebutkan, kalau Nazaruddin diperlakukan sebagai sampah dan dijadikan tersangka dalam kasus suap Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, ia akan membongkar kasus itu seluas-luasnya. Dan hal itu mengerikan, karena banyak tokoh terlibat.

    Saya tersentak, dan saya ingin Nazaruddin pulang segera. Namun saya tidak ngeri. Justru kalau Nazaruddin tak mau balik ke Jakarta, saya lebih ngeri karena kasus ini akan berhenti di tengah jalan. Nazaruddin, lewat Kaligis, jelas mau nantang, mau buka-bukaan apa tidak? Dan jawabannya akan mudah diketahui publik, apakah Nazaruddin akan di-Nunun-kan alias tak berhasil dibawa pulang, atau dijadikan sampah dengan risiko yang mengerikan--versi Kaligis--itu.

    Tapi saya tak ingin bicara soal Nazaruddin. Kasihan Partai Demokrat, yang sudah begitu terpuruk. Saya hanya ingin mengatakan bahwa kata ngeri sudah lama menguap dari batin saya. Jumat pekan lalu, misalnya, tokoh-tokoh nasional plus tokoh lintas agama berkumpul di gedung Muhammadiyah, Jakarta. Dan Kwik Kian Gie menjelaskan, pertemuan ini menyimpulkan negeri ini sudah bangkrut--bukan lagi di ambang bangkrut. Bukankah ini seharusnya mengerikan?

    Sejumlah aktivis juga berkumpul di aula Mahkamah Konstitusi, mendeklarasikan pentingnya menyuarakan kejujuran. Kegiatan ini mengapresiasi langkah sederhana Ibu Siami di Surabaya, yang membocorkan aksi menyontek massal dalam ujian nasional sekolah dasar. Jujur itu hebat, demikian slogan yang dibuat. Kata hebat itu dipakai, mungkin karena Siami menerima risiko pengusiran dari warga karena menyuarakan kejujuran. Sesungguhnya ini pun mengerikan, karena bersikap jujur saja--sebuah sikap yang sederhana--tiba-tiba menjadi hebat.

    Kalau toh semua itu masih mengerikan, ada tokoh penting terlibat korupsi, ada negeri bangkrut, ada sikap sederhana yang tiba-tiba hilang, yakni kejujuran, lalu apa langkah kita? Hanya melahirkan deklarasi, membacakan pernyataan sikap, menyuarakan keprihatinan? Atau masih ditambah dengan mengumpat pemerintah, yang tak becus menangani masalah? Apakah masalahnya selesai di situ, apakah ini bukan berarti mengatasi masalah dengan melahirkan masalah? Mungkin kita perlu bertanya kepada nurani sendiri, apakah betul kita jujur dalam masalah ini dan jujur pula memihak kepentingan seluruh rakyat, bukan kepentingan yang sempit?

    Banyak sekali gerakan yang merespons masalah sosial di masyarakat, namun napasnya tak panjang dan hanya menghasilkan arsip. Padahal rakyat tak perlu arsip.

    Menjelang Pemilu 2009, sekelompok tokoh mendeklarasikan Komite Bangkit Indonesia. Gerakan ini jelas ingin menjegal Susilo Bambang Yudhoyono, yang maju lagi menjadi presiden untuk masa jabatan kedua. Ke mana gaung gerakan ini sekarang?

    Oke, itu terlalu jauh ke belakang. Januari tahun ini, para tokoh lintas agama membentuk Badan Pekerja Gerakan Tokoh Lintas Agama Melawan Kebohongan. Badan ini mendeklarasikan dan membuka "Rumah Pengaduan Kebohongan Publik". Sudah berapa karung kebohongan dikantongi gerakan ini, lalu diapakan kebohongan itu?

    Pekan lalu, tokoh lintas agama ini memperluas forumnya dan menyimpulkan Indonesia sudah bangkrut. Kalau sudah tahu bangkrut, apa yang dilakukan? Begitu pula deklarasi Jujur itu hebat, sejauh mana melahirkan orang-orang hebat? Jangan-jangan nasibnya akan sama dengan warung kejujuran yang pernah dipopulerkan dan kini sudah hampir bangkrut.

    Kita perlu langkah nyata, dan bukan malah kengerian itu kita jadikan sebagai ancaman.

  • Iklan



    Rekomendasi Artikel

    Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

     

    Video Pilihan


    Begini Cara Menonaktifkan Status Online di Instagram

    1 menit lalu

    Logo baru Instagram. Instagram
    Begini Cara Menonaktifkan Status Online di Instagram

    Untuk menjaga privasi, berikut adalah langkah mematikan status online di Instagram.


    6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

    7 menit lalu

    Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Sumber: Biro Setpres
    6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

    Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.


    Berkah Serial Adaptasi, Jumlah Pemain Aktif Game Fallout Meningkat Drastis

    11 menit lalu

    Serial Fallout akan tayang di Prime  Video pada 11 April 2024
    Berkah Serial Adaptasi, Jumlah Pemain Aktif Game Fallout Meningkat Drastis

    Serial Fallout yang tayang di Amazon Prime Video turut mendongrak kunjungan pemain game tersebut.


    Rekap Hasil Perempat final dan Jadwal Semifinal Liga Conference 2023-2024: Aston Villa dan Fiorentina Lolos

    15 menit lalu

    Logo Liga Conference. (Antara)
    Rekap Hasil Perempat final dan Jadwal Semifinal Liga Conference 2023-2024: Aston Villa dan Fiorentina Lolos

    Aston Villa hingga Fiorentina memastikan diri melaju ke babak semifinal Liga Conference 2023-2024.


    Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

    21 menit lalu

    Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
    Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

    Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


    Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

    21 menit lalu

    Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
    Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

    Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK


    Eks Kepala Rutan KPK yang Terlibat Pungli Minta Maaf tapi juga Ajukan Praperadilan

    24 menit lalu

    Kepala Rutan Cabang KPK, Achmad Fauzi (kopiah) bersama para tersangka petugas Rutan KPK, seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 3 April 2024. Tersangka tersebut di antaranya Kepala Rutan Cabang KPK, Achmad Fauzi, Pegawai Negeri Yang Dipekerjakan (PNYD) mantan Karutan KPK, Hengki, Deden Rochendi (PNYD), Sopian Hadi (PNYD), Ristanta (PNYD), Ari Rahman Hakim (PNYD), Agung Nugroho (PNYD), Eri Angga Permana (PNYD) dan 7 petugas Rutan, M. Ridwan, Suharlan, Mahdi Aris, Wardoyo, Muhammad Abduh dan Ricky Rachmawanto. TEMPO/Imam Sukamto
    Eks Kepala Rutan KPK yang Terlibat Pungli Minta Maaf tapi juga Ajukan Praperadilan

    PNS Kementerian Hukum dan HAM yang diperbantukan di KPK, Achmad Fauzi, dinyatakan terbukti terlibat pungli dan dijatuhi sanksi oleh Dewas KPK


    Formula 1: Begini Kata Max Verstappen Soal Rumor Akan Gantikan Lewis Hamilton di Mercedes

    24 menit lalu

    Pembalap Max Verstappen dari Red Bull merayakan kemenangannya dalam Formula 1 atau F1 Grand Prix Jepang di Sirkuit Suzuka, Suzuka, Jepang, 7 April 2024. REUTERS/Issei Kato
    Formula 1: Begini Kata Max Verstappen Soal Rumor Akan Gantikan Lewis Hamilton di Mercedes

    Max Verstappen menjawab rumor soal akan tinggalkan Red Bull untuk gantikan Lewis Hamilton di Mercedes. Simak selengkapnya.


    Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

    25 menit lalu

    Timnas Indonesia U-23 menghadapi Australia U-23 di pekan kedua babak penyisihan Grup A AFC U-23 Asian Cup. FOTO/X
    Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

    Kemenangan timnas U-23 Indonesia atas Australia itu membuat posisinya naik ke peringkat kedua klasemen sementara Grup A Piala Asia U-23 2024.


    3 Cara Melihat Status WhatsApp Orang Lain Tanpa Diketahui

    31 menit lalu

    Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
    3 Cara Melihat Status WhatsApp Orang Lain Tanpa Diketahui

    Berikut tiga cara melihat status orang lain di daftar kontak WhatsApp tanpa diketahui si empunya.