Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lapar

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Keluarga duafa itu duduk termangu di trotoar jalan. Ibu memangku bayinya. Dua anak, laki dan perempuan, juga duduk lemas, entah itu bersaudara atau entah anak sang ibu itu. Panas terik, jalanan padat, tapi anak-anak dan perempuan itu tak menadahkan tangannya ke pengemudi mobil. Mungkin mereka lelah, mungkin juga mereka lapar dan haus. Lalu saya bergumam: "Oh, sama dong. Saya juga lapar. Kita sama-sama berpuasa. Selamat berpuasa, anak-anak." Gumaman saya begitu klise, kata yang bertebaran di jejaring sosial.

Tiba di rumah, ada undangan berbuka puasa dari seorang sahabat yang kini jadi pengusaha sukses. Buka puasa di restoran hotel bintang lima. Padahal sejam yang lalu ada pesan singkat dari sahabat wartawan, mengharap kehadiran saya pada buka puasa di sekretariat paguyuban jurnalis independen. Saya telah menyanggupinya. Saya jadi bimbang sejenak, apakah akan membatalkan buka puasa bersama para jurnalis, yang mungkin suguhannya hanya pecel lele, sayur lodeh, kolak pisang. Lalu, datang ke para konglomerat, pasti di sana ada steak ikan tuna, kambing bakar, spaghetti, dan es krim yang warna-warni.

"Apa yang kau pikirkan saat menahan lapar di bulan Ramadan ini?" Tiba-tiba kata itu seperti terngiang di telinga saya. Ini ucapan Kiai Hamam Djafar--sudah almarhum--pengasuh Pondok Pesantren Pabelan, Muntilan. Pertanyaan itu tidak ditujukan untuk saya, melainkan untuk beberapa santrinya. Namun saya ada di samping beliau, waktu itu tahun 1980-an, saya lagi belajar "perbandingan agama" dan akrab dengan beliau. Saya tak ingat apa jawaban para santri, tapi yang saya ingat kata Kiai: "Jika yang dibayangkan adalah makanan enak-enak, puasa tak begitu bermakna." Hari itu saya mendapat pelajaran bagaimana puasa bisa melatih kepekaan batin terhadap masalah sosial, kemiskinan, ketimpangan, ketidakadilan, dan sebagainya.

Ingat itu, saya jadi ingat keluarga pengemis tadi, dan saya merasa berdosa telah bergumam yang salah. Kita sama-sama menahan lapar, tapi saya pasti akan makan setelah magrib nanti, bahkan bisa memilih pecel lele atau kambing bakar. Tapi apakah dua anak itu, plus ibunya yang menggendong bayi, akan bisa makan, meskipun tak perlu pecel lele apalagi kambing bakar? Terus-terang saya tak yakin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berjuta-juta orang lapar karena kemiskinan, bukan lantaran puasa Ramadan atau merayakan Nyepi. Dan kita lalai, sebagian besar tak acuh, karena--mengutip Bimbo--kita punya mata tetapi tidak melihat (kesengsaraan itu), kita punya telinga tetapi tidak mendengar (kepedihan itu). Yang kita lihat saat bulan Ramadan adalah "Lebaran Sale" dan sejenisnya. Dan saat umat Hindu berpuasa, yang dilihat adalah "Bazar Nyepi". Di situ berbagai makanan lezat dan barang konsumtif dijajakan. Puasa tak lagi bermakna, karena batin kita tak diolah untuk peka terhadap nasib sesama, begitu kata bijak Kiai Hamam.

Tapi apa bentuk kepedulian kita? Mengumpulkan kaum papa, lalu melemparkan makanan ke arah mereka, dan kita terhibur melihat kaum papa saling berebut dan saling injak, bak memberi makan pada sekumpulan ayam? Atau kita mendatangi fakir miskin, memberikan kardus mi instan, sambil mengajak wartawan televisi agar disiarkan secara luas bahwa kita sudah menjadi dermawan agung? Puasa melatih kita untuk jujur, ikhlas, bukan dengan pamrih--lagi kata bijak Kiai Hamam.

Saya jadi terganggu dengan buka puasa di hotel mewah. Syukur banyak tempat berbuka yang peduli kepada kaum miskin seperti masjid, wihara, aula kampus, dan tempat lainnya lagi. Lapar bersama-sama, mari upayakan kenyang yang tidak berbeda.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Guntur Hamzah, Hakim Konstitusi yang Dilaporkan atas Dugaan Pelanggaran Etik

2 menit lalu

Hakim Mahkamah Konstitusi M. Guntur Hamzah saat mengikuti sidang putusan gugatan ulang batas usia capres cawapres di Ruang Sidang Lantai 2, Gedung I MK, Jakarta, Rabu, 29 November 2023. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak gugatan terhadap Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu), yang mengatur soal batas usia capres-cawapres. TEMPO/Joseph
Profil Guntur Hamzah, Hakim Konstitusi yang Dilaporkan atas Dugaan Pelanggaran Etik

MKMK akan menggelar sidang putusan atas dugaan pelanggaran etik Hakim Konstitusi Guntur Hamzah. Berikut profil Guntur Hamzah.


Pesan Jokowi kepada Prabowo-Gibran saat Bertemu di Istana

2 menit lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. ANTARA/Andi Firdaus
Pesan Jokowi kepada Prabowo-Gibran saat Bertemu di Istana

Istana Kepresianan menyebut Jokowi mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran dan menegaskan kembali dukungan penuh pemerintah baru


Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

4 menit lalu

Pameran foto peninggalan Kerajaan Majapahit karya Nigel Bullough, yang dipamerkan di House of Sampoerna Surabaya, Senin malam (7/9). Pameran tersebut untuk memperingati 650 tahun perjalanan Raja Hayam Wuruk mengelilingi bagian timur Jawa. Foto: ANTAR
Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?


Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

4 menit lalu

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock
Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

5 menit lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Pertemuan Alexander Marwata dengan Eko Darmanto Diusut Polda Metro Jaya, Ini Kata KPK

6 menit lalu

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Tempo/Novali Panji
Pertemuan Alexander Marwata dengan Eko Darmanto Diusut Polda Metro Jaya, Ini Kata KPK

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan pertemuannya dengan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto terjadi sebelum penindakan.


Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

10 menit lalu

Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

Negara memberikan perlindungan melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)


37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

10 menit lalu

Pemilik RANS Cilegon FC, Rafi Ahmad bersama Rudy Salim dalam acara Superstar Announcement RANS Cilegon FC di Prestige Motorcars, Pluit, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022. Namun, kedatangan Ronaldinho tersebut tidak untuk memperkuat RANS Cilegon FC di Liga 1. Ronaldinho akan meramaikan sederetan acara yang akan digelar oleh RANS FC. TEMPO/ Faisal Ramadhan
37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.


Senyum Berat Anies saat Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wapres Terpilih 2024

11 menit lalu

Senyum Berat Anies saat Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wapres Terpilih 2024

Prabowo menyempatkan diri untuk menyapa Anies dan Cak Imin saat penetapan di KPU


Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

12 menit lalu

PT Hutama Karya menargetkan perbaikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk ruas Palembang-Indralaya (Palindra) dan Indralaya-Prabumulih (Indraprabu), Sumatera Selatan rampung pada H-7 Lebaran 2024/1445 Hijriah. ANTARA/HO-Hutama Karya
Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

PT Hutama Karya (Persero) kembali mendapatkan dana segar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera.