Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libya

Oleh

image-gnews
Iklan

LIBYA, akhir Agustus 2011. Di wilayah Suq al-Juma, bagian tepi timur Tripoli, perang praktis selesai. Lebaran dirayakan dengan takbir di masjid-masjid dan anak-anak terus bermain sampai lewat tengah malam. Tiga hari yang lalu pasukan pemberontak menduduki wilayah ini, dan keadaan relatif rapi. Laporan Nicolas Pelham di The New York Review of Books pekan ini menyebut para sukarelawan yang siap memanen kurma dan tomat, menggantikan buruh Mesir yang sudah menyingkir. Seorang pekerja perminyakan yang jadi penjaga toko pangan yang dibuka terus selama pertempuran agar penduduk tetap bisa makan. Orang yang menggali sumur untuk menjaga suplai air, bensin yang didapatkan dan dibagikan gratis, sebuah masjid yang menampung bekas tahanan politik yang masih tampak pucat.

Akan demikian seterusnyakah Libya, setelah ribuan orang membebaskan diri dari otokrasi yang berkuasa bertahun-tahun? Selalu ada saat yang indah dalam tiap revolusi kemerdekaan: ketika banyak orang merasakan pertalian dengan para teman seperjuangan dan sepengharapan; ketika masa depan yang sedang ditegakkan adalah masa untuk berbagi; ketika liyan dan sesama bertemu kembalidan orang merasakan sesuatu yang universal pada manusia, meskipun yang universal itu tak dapat dirumuskan, meskipun mungkin sebenarnya mustahil, tapi, di saat seperti itu, memberi arti bagi sebuah perlawanan untuk kemerdekaan. Biarpun tak untuk selama-lamanya.

Tak untuk selama-lamanya; sampai kapan?

Perlawanan di Libya, seperti halnya di Tunisia, Mesir, Suriah, disebut "Musim Semi Arab". Kiasan ini di satu pihak mengandung citra kesegaran kembang yang muncul setelah tertimbun musim dingin. Di lain pihak, mengandung kesan umur pendek, tiga bulan. Setelah itu: musim panas. Di Timur Tengah, itu bisa berarti udara gerah dan terik yang memungkinkan api membasmi cepat dan luas. Kemudian musim gugur, the Fall.

Tak berarti keadaan ditakdirkan jadi buruk. Siklus musim bisa mengandung optimisme. Bahkan musim dingin yang lazim muram bisa juga mengandung janji. Tentu saja itu tergantung di posisi mana orang memandangnya. Dalam lakon Shakespeare Richard III musim dingin adalah harapan bagi Gloster yang berada dekat takhta. Ia adik Raja Edward IV yang berhasil melintasi perang dan menang. Ia di pihak yang memutuskan masa depan. "This is the winter of our discontent," katanya di awal lakon. Musim panas akan dibuat gemilang. Tanda kemenangan akan teruntai di alis. Lengan yang luka akan terjuntai ke monumen. Suara tegas tanda bahaya akan berubah jadi suara riang perjumpaan, dan langkah barisan yang gemuruh beringas akan jadi langkah gembira.

Now are our brows bound with victorious wreaths;
Our bruised arms hung up for monuments;
Our stern alarums chang'd to merry meetings,
Our dreadful marches to delightful measures.

Tapi kita belum tahu adakah "musim semi Arab" akhir dari sebuah masa yang suram. Kita belum tahu adakah barisan yang beringas itu akan berubah jadi gembira. Dan kita tak tahu akankah dari gegap-gempita optimisme muncul seorang Gloster yang jadi Richard III: bengis, culas, untuk berkuasa.

Yang kita tahu, pesimisme sudah terdengar. "Sungguh malang, musim panas Mesir 2011 akan diingat sebagai tanda akhir revolusi ketika potensi pembebasan dicekik."

Itu kesimpulan Slavoj iek di sebuah artikel di The London Review of Books. Adapun para pencekik, para penggali kubur, menurut pemikir Slovenia ini, adalah tentara dan kaum Islamis. Kalangan "liberal pro-Barat" Mesir lemah, dan bagi iek bukan di situ berhimpun "potensi pembebasan". Pelaku sejati revolusi Mesir adalah "kaum kiri sekuler yang baru muncul, yang telah mencoba membangun satu jaringan masyarakat madani dari serikat buruh sampai gerakan feminis".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

iek tampaknya ingin mengatakan "kaum kiri sekuler" begitu mudah dicekik karena mereka tak membangun kekuatan politik yang terorganisasi. Mereka belum menjawab, tatanan baru apa yang seharusnya menggantikan tatanan lama setelah pemberontakan usai, ketika "gairah yang sublim dari saat pertama" sudah lewat.

iek menengok ke para demonstran di Madrid, kaum indignados, yang dari bermacam aliran memprotes keadaan ekonomi Spanyol. Mereka menolak kekuatan politik mana pun, kiri atau kanan. Tapi tak jelas kepada siapa mereka mempertaruhkan harapan perubahan.

Kelemahan fatal gerakan protes seperti ini, kata iek, adalah "menyatakan amarah yang sungguh-sungguh tanpa bisa mengubahnya jadi program yang tegas untuk perubahan sosial-politik". Mereka hanya "mengekspresikan semangat pemberontakan tanpa revolusi".

Agaknya iek hendak menganjurkan sesuatu yang mirip partai Leninis: "Diperlukan satu badan yang kuat yang mampu mencapai keputusan cepat dan menerapkannya dengan kekerasan yang perlu," tulis iek di akhir esainya.

Sebuah anjuran yang masuk akal. Tapi ada catatan.

Kini, seperti dulu, kekuatan yang dihadapi kaum "kiri sekuler" adalah kapitalisme. Tapi kapitalisme kini, kata iek, lebih berbahaya: "Dimensi global kapitalisme mewakili kebenaran tanpa makna." Kapitalisme tak perlu makna hidup, asal dan arahnya, tak peduli sangkan paraning dumadi dan apa konsekuensinya bagi sikap dan perbuatan.

Melawan keadaan itu berarti melawan ketiadaan makna. Pertanyaan besar yang harus dijawab gerakan "kiri sekuler" ialah bagaimana di abad ini ia menawarkan maknabukan teori revolusi semata, tapi makna yang tumbuh dari laku dan perjuangan sehari-hari. Mungkin seperti laku orang Suq al-Juma: dengan bersahaja mereka tumbuhkan kesetaraan dan kebebasan, antara sesama dan liyan.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Prabowo Tunggu Putusan MK, tapi Sudah Lakukan Persiapan Pemerintahan

52 detik lalu

Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka saat menghadiri di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Tunggu Putusan MK, tapi Sudah Lakukan Persiapan Pemerintahan

Prabowo menegaskan, akan membuka diri untuk menerima nasihat. Kata dia, Prabowo-Gibran memerlukan dukungan.


Jadwal Persis Solo vs RANS Nusantara FC Pekan Ke-30 Liga 1, Milomir Seslija Sebut Tim Asuhannya Punya Momentum Bagus

4 menit lalu

Pelatih Persis Solo Milomir Seslija. Foto : Liga Indonesia
Jadwal Persis Solo vs RANS Nusantara FC Pekan Ke-30 Liga 1, Milomir Seslija Sebut Tim Asuhannya Punya Momentum Bagus

Persis Solo mencatat tiga kemenangan secara beruntun dalam tiga laga sebelum menjamu Persikabo pada pekan ke-30 Liga 1.


Menhub Budi Karya Sebut Pesawat Bisnis Tak Ada Tarif Batas Atas: Bukan Kewenangan Kami

8 menit lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau kesiapan pesawat dan bandara menjelang mudik Lebaran 2024 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Jumat, 29 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Menhub Budi Karya Sebut Pesawat Bisnis Tak Ada Tarif Batas Atas: Bukan Kewenangan Kami

Menurut Menhub Budi Karya, kebanyakan masyarakat yang komplain perihal tingginya harga pesawat ialah mereka yang menaiki pesawat kelas Bisnis.


Pakar Hukum Nilai MK Bisa Perintahkan Menteri untuk Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres

8 menit lalu

Kuasa hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) membacakan pandangan saat Pemeriksaan Persidangan Penyampaian Jawaban Termohon, Keterangan Pihak Terkait, dan Keterangan Bawaslu pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Pakar Hukum Nilai MK Bisa Perintahkan Menteri untuk Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres

Kehadiran para menteri dalam sengketa Pilpres 2024 penting untuk mengklarifikasi argumentasi dan dalil-dalil yang mengemuka dalam persidangan.


Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

11 menit lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

Insiden bermula saat seorang pedagang di Pasar Cikini, Menteng, diperas tiga pria. Pedagang ini mengadukan pemalakan itu kepada putranya, anggota TNI.


Persija Jakarta Kembali Diperkuat 3 Pemain Timnas Indonesia saat Hadapi Bali United di Liga 1 Pekan Ke-30

13 menit lalu

Pemain timnas Indonesia Rizky Ridho. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Persija Jakarta Kembali Diperkuat 3 Pemain Timnas Indonesia saat Hadapi Bali United di Liga 1 Pekan Ke-30

Tiga pemain Timnas Indonesia yang berlaga untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 sudah kembali merapat memperkuat Persija Jakarta melawan Bali United.


Perjalanan Karier Park Hang-seo yang Dirumorkan Kembali Melatih Timnas Vietnam

14 menit lalu

Park Hang-seo turut mendampingi timnas Vietnam saat membuat kejutan dengan berhasil lolos ke final Piala Asia U-23 pada 2018. Hal itu merupakan sejarah bagi Vietnam lantaran baru pertama kali mencapai partai final Piala Asia U-23. Namun, Vietnam harus rela tersingkir setelah dikalahkan Uzbekistan dengan skor 1-2. Foto: VFF
Perjalanan Karier Park Hang-seo yang Dirumorkan Kembali Melatih Timnas Vietnam

Nama Park Hang-seo muncul dalam kandidat pengganti pelatih timnas Vietnam, Philippe Troussier


Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

16 menit lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Vladivostok dan mengunjungi berbagai lokasi, termasuk Universitas Federal Timur Jauh, Akuarium Primorsky, dan Pabrik Bio-Feed Arnika, selama kunjungannya ke Rusia pada 17 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea pada tanggal 18 September 2023. Dalam kunjungannya Kim Jong Un juga memeriksa pabrik jet tempur Rusia yang berada di bawah sanksi Barat, pembom strategis berkemampuan nuklir, rudal hipersonik, dan kapal perang pekan lalu. KCNA via REUTERS
Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.


CekFakta #253 CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

16 menit lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
CekFakta #253 CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup