Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Presiden

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Ada janji yang diucapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tengah upaya merombak kabinetnya sekarang ini. Yakni, Presiden akan mengubah gaya kepemimpinannya dan tata kerja kabinetnya setelah dilakukan perombakan.

Anda percaya? Jika ya, bagus sekali. Ini memberi harapan yang lebih baik ke depan. Maaf, saya tak begitu yakin. Gaya--baik urusan rambut maupun perilaku--menyangkut kebiasaan yang sudah melekat dalam diri seseorang. Perubahan bisa dipaksakan, tapi tak akan jauh dari aslinya.

Khusus gaya Presiden, lihat saja saat ini, ketika Presiden akan merombak kabinetnya. Lebih banyak hebohnya. Pengumuman penggantian jauh-jauh hari melahirkan manuver dari partai yang menempatkan menterinya. Kasak-kusuk terjadi, ancam-mengancam dilakukan beberapa partai. Para menteri tak tenang bekerja.

Nama menteri yang ditendang dan calon menteri baru beredar. Ada kesan sengaja dibocorkan, lalu dibantah pula. Situasi yang tak menguntungkan buat siapa pun, apalagi buat rakyat. Tak ada manfaat apa pun yang bisa diperoleh. Ini gaya lama SBY--tanpa ada tanda perubahan--calon menteri dikesankan dipilih dengan sangat saksama, diteliti betul rekam jejaknya, diuji kelayakan dan kepatutannya. Semua dipertontonkan ke masyarakat, seolah SBY mau berkata: "Para menteri dipilih dengan kajian mendalam dan perhitungan yang sangat matang, bukan membeli kucing dalam karung." Bukankah gaya ini mengulang gaya sebelumnya, yang hasilnya kita tahu, para menteri sudah ada "dalam karung" partai koalisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada masa Soeharto, kabinet dibentuk minus heboh. Penggantian menteri di tengah jalan (reshuffle) jarang terjadi. Pembentukan kabinet di awal periode jabatan--maklum, bapak kita ini terpilih dalam enam kali periode--polanya sederhana. Begitu Presiden dan Wakil Presiden disumpah, kabinet dinyatakan demisioner, tapi Soeharto tegas: "Para menteri tetap melaksanakan daripada tugasnya dengan baik, tapi tidak membuat daripada keputusan strategis." Seminggu kemudian kabinet diumumkan.

Apakah Soeharto membeli "kucing dalam karung"? Pasti ada pertimbangan saksama, dilihat rekam jejaknya bersama pembantu dekatnya. Namun tanpa heboh, tanpa ada panggilan yang "dipertontonkan" ke publik. Yang gelisah hanyalah para tokoh yang merasa dirinya pantas jadi menteri dan dekat dengan Soeharto, sampai tak berani meninggalkan rumah, takut Soeharto meneleponnya--kan belum ada telepon seluler. Uniknya, gaya Soeharto dalam memberi tahu seseorang jadi menteri tak harus lewat telepon, ada yang diajaknya mancing ke Kepulauan Seribu. Menurut seorang menteri di era itu, Soeharto memberi pertanda lewat dialog santai: "Kita berlayar lagi, mari bantu saya daripada berlayar ke depan."

Perombakan kabinet pada era SBY, heboh dan geger. Antarpartai koalisi saling serang. Ada partai punya "kartu rahasia" yang siap dibuka kalau menterinya dicopot. Bagaimana para menteri bekerja dengan nyaman? Apalagi reshuffle itu seperti pentas ludruk di Jember, "tanggal mainnya" tak pasti, capek menunggu kan?

Kalau SBY memainkan "gaya baru" dalam kepemimpinannya, saya ingin Presiden berubah total. Jangan hiraukan partai karena presiden dipilih oleh rakyat secara langsung tanpa nyoblos partai, pilih menteri profesional. Kalau gaya ini akhirnya gagal, ya, sudahlah, toh ini masa jabatan terakhir SBY sebagai presiden. Siapa tahu rakyat merasakan manfaatnya, maka SBY akan meninggalkan kenangan manis di akhir jabatannya. Kalau gaya sekarang, yang sangat bertele-tele itu, dipertahankan, lalu apa yang diwariskan SBY selama 10 tahun memerintah?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kejaksaan Tahan Mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin Tersangka Korupsi Dana Hibah APBD

54 menit lalu

Ketua Umum KONI Sumatera Selatan periode 2020-2023 Hendri Zainuddin memasuki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Selasa 16 April 2024. Kejati Sumatera Selatan menahan Hendri Zainudin setelah ditetapkan sebagai tersangka pada September 2023 terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pencairan deposito dan dana hibah Pemerintah Provinsi Sumsel serta pengadaan barang yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2021.   ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kejaksaan Tahan Mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin Tersangka Korupsi Dana Hibah APBD

Kejaksaan menahan mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin tersangka korupsi dana hibah APBD. Proses hukum sempat ditunda menunggu pemilu usai.


Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

1 jam lalu

Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com
Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.


Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

1 jam lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


Soal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara

3 jam lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Soal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara

warga sekitar kompleks BRIN berunjuk rasa menolak penutupan jalan yang menjadi akses jalan Serpong - Parung itu.


KPK Akhirnya Tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Eks Penyidik: Lambat Mengambil Langkah Hukum

3 jam lalu

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024. Ahmad Muhdlor Ali, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati, pasca terjaring operasi tangkap tangan KPK, terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Akhirnya Tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Eks Penyidik: Lambat Mengambil Langkah Hukum

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo mempertanyakan lambatnya penetapan tersangka terhadap Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor


KPK Setor Uang Pengganti dan Denda Rp 8,2 Miliar dari Eks Walikota Ambon dan Camat Jatisampurna

4 jam lalu

Terdakwa Walikota Ambon (nonaktif), Richard Louhenapessy, seusai mengikuti sidang lanjutan pemeriksaan keterangan saksi dilaksanakan secara daring oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Ambon dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta,  Jumat, 21 Oktober 2022. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi kasus pemberian hadiah atau janji terkait persetujuan izin prinsip pembangunan untuk 20 gerai usaha retail tahun 2020 di Kota Ambon dan penerimaan gratifikasi. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Setor Uang Pengganti dan Denda Rp 8,2 Miliar dari Eks Walikota Ambon dan Camat Jatisampurna

KPK menyetor uang pengganti dan denda Rp 8,2 miliar ke kas negara dari Eks Walikota Ambon Richard Louhenapessy dan Camat Jatisampurna Wahyudih.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

4 jam lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Disidangkan, KPK Bakal Limpahkan Berkas Perkara

4 jam lalu

Mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 8 Desember 2023. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahanan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap tersangka Eko Darmanto, dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah Rp.18 miliar di Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan RI. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Disidangkan, KPK Bakal Limpahkan Berkas Perkara

KPK mengatakan bukti permulaan awal gratifikasi yang diterima Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto berjumlah Rp 18 miliar.


Menjelang Putusan MK, Begini Menurut Kuasa Hukum Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo

5 jam lalu

Sidang sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan agenda pemeriksaan saksi dan ahli pihak terkait atau Kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Gedung MK, Jakarta pada Kamis, 4 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Menjelang Putusan MK, Begini Menurut Kuasa Hukum Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo

Sebelum 22 April, MK akan menggelar rapat permusyawaratan hakim. RPH bertujuan untuk menentukan putusan MK dari seluruh proses sengketa Pilpres 2024.


Polri Catat 2.895 Kecelakaan selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

5 jam lalu

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan bersama Dirut PT Jasa Raharja Rivan Purwantono meninjau lokasi kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024. Dok. Korlantas Polri
Polri Catat 2.895 Kecelakaan selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Korban meninggal akibat kecelakaan saat arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini mencapai 429 orang.