Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden 2014

Oleh

image-gnews
Iklan

Toriq Hadad
Wartawan Tempo

USAHA saya menghindar dari Dul Simo, seorang kawan lama, akhirnya gagal. Dia memergoki saya di tempat tukang pangkas rambut langganan saya. Bukan apa-apa. Dia sedang gandrung bicara topik yang justru paling tak ingin saya bahas sekarang ini: calon presiden 2014.

Benar saja. Dia langsung bicara soal itu. "Jadi, kita pilih presiden yang tua atau muda, Mas?"

Saya jawab asal-asalan, "Pilih Barack Obama."

Dulu Dul Simo menganggap Presiden Amerika yang masuk Gedung Putih pada usia 47 tahun itu terlalu muda. Dia pendukung berat Gus Dur, yang menjadi presiden pada usia 59 tahun. Saya berharap dia kesal, terus pergi, dan saya aman menikmati pijatan tukang pangkas rambut.

Ternyata Dul tak mendebat. "Kita cocok, Mas. Saya sudah punya daftar calon presiden," ujarnya, menyodorkan secarik kertas. Ada 25 nama di sana. Melihat nama sejumlah tokoh gaek, saya terpancing berkomentar. "Lo, kok orang-orang tua juga kamu daftar. Mestinya mereka masuk museum, Dul."

Dul menarik kursi lebih dekat. "Mas, sampean pilih Barack Obama. Itu cocok dengan saya, namanya berakhiran a. Coba lihat daftar saya. Tak satu pun calon yang namanya berakhir dengan o. Lupakan Sukarno, Soeharto, Megawati Soekarno, Yudhoyono. Mendatang ini bukan lagi era o. Kedengaran kuno. Terasa bagian dari masa lalu. Jadi, setiap calon yang namanya o langsung saya coret."

Ini "teori" baru buat saya. "Wah, ini namanya diskriminasi, Dul. Orang-orang itu tak memilih namanya sendiri. Orang tuanya yang memilihkan. Pantas saja dalam daftarmu tak ada nama Djoko Suyanto atau Prabowo Subianto. Masak, mereka harus ganti nama dulu supaya bisa dicalonkan?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dul terus bicara. "Setelah nama o saya sisihkan, saya hapus calon yang berprofesi sama dengan presiden-presiden sebelum ini. Tak ada lagi politisi, militer, ilmuwan, dan tokoh agama."

Saya cepat menyela, "Jadi, kamu sisihkan profesinya favorit kamu, Gus Dur?"

"Oh, kalau Gus Dur itu pemikir, Mas. Saya tak sisihkan pemikir dari daftar, tapi bolehlah profesinya sebagai tokoh agama saya coret," jawab Dul. Dia masih terus berkata-kata. "Kemudian saya hapus juga nama-nama yang pernah dikait-kaitkan dengan korupsi. Punya potensi menggunakan kekuasaan untuk bisnis pribadi. Tidak taat bayar pajak. Punya riwayat merusak alam. Tak meletakkan kepentingan Republik di atas segalanya."

Mata saya terpejam, karena guntingan rambut berguguran dari kepala. Begitu melek, Dul Simo sudah menyodorkan satu daftar lagi berisi kurang dari sepuluh nama. "Ini daftar yang lolos seleksi kedua saya, Mas," ia menjelaskan. Dia memasukkan nama pengusaha, dosen, wartawan, eksekutif lembaga internasional, ekonom, kepala daerah.

Melihat saya tak bereaksi melihat daftar calon presidennya, Dul Simo bertanya dengan nada agak tinggi. "Jadi, sampean setuju atau bagaimana, nih? Kalau setuju, akan saya sosialisasikan ke segala penjuru," katanya sengit. Saya memberinya kode untuk diam. Soalnya, tukang pangkas sedang mengerik sisa-sisa rambut di belakang kepala dengan pisau cukur. Salah-salah kerik, tengkuk saya bisa tersayat.

"Begini, Dul. Calon presiden saya mesti memenuhi kriteria 6 S," ujar saya, mengakhiri penantian Dul. "Dia harus sevisioner Sukarno, setegas Soeharto, sepintar Habibie, sehumanis Gus Dur, sehati-hati Yudhoyono, dan bisa selembut Megawati. Nah, coba koreksi daftarmu dengan kriteria saya."

Dul kelihatan berpikir keras. Saya pun asyik menikmati pijatan tukang pangkas. Menjelang keluar dari barbershop itu, dia menyodorkan selembar kertas. "Ini daftar terbaru presiden kita, Mas." Saya bolak-balik kertas itu: isinya kosong.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

33 menit lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Key SHINee Bakal Konser di Jakarta, Begini Perjalanan Kariernya

1 jam lalu

Key SHINee. Foto: Instagram.
Key SHINee Bakal Konser di Jakarta, Begini Perjalanan Kariernya

Key SHINee, mengumumkan akan menggelar konser solo di Indonesia pada 20 Juli 2024 mendatang.


Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

1 jam lalu

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono di depan Istana Merdeka, kawasan Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta menjadi yang tertinggi di Indonesia.


Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

1 jam lalu

Logo Tesla. Istimewa
Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.


Sonic The Hedgehog 3: Keanu Reeves Pengisi Suara Karakter Shadow?

2 jam lalu

Film Sonic The Hedgehog 2. antaranews.com
Sonic The Hedgehog 3: Keanu Reeves Pengisi Suara Karakter Shadow?

Aktor Keanu Reeves dikabarkan akan menjadi pengisi suara peran Shadow di Sonic The Hedgehog 3


Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

2 jam lalu

Sheila on 7 akan menggelar konser 'Tunggu Aku di' 5 kota besar Indonesia. Dok. Antara Suara
Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

Kota pertama konser Sheila On 7 di Samarinda pada Sabtu, 27 Juli 2024


Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

2 jam lalu

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, saat menggelar konferensi pers kejahatan multidimensi oleh KM MUS asal Juwana, Pati, di Pangkalan PSDKP Tual, Maluku, Rabu, 17 April 2024. Dok. Humas Ditjen PSDKP KKP
Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.


PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

2 jam lalu

 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 21 November 2023. TEMPO/Erwan Hartawan
PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).


Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

3 jam lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.


Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

3 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

Apa kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir setelah Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Australia 1-0 di laga kedua Piala Asia U-23 2024?