Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ikhnaton

Oleh

image-gnews
Iklan

O, dewa yang tunggal, yang kuasanya tak tertandingi."

Pada tahun 1380 sebelum Masehi, di Mesir kuno, seorang raja menulis puisi yang indah untuk Yang Maha-Tunggal. Mungkin itu suara pemujaan seorang monotheis yang paling purba, 700 tahun sebelum Isaiah. Yang lebih banyak ditulis para pakar, ia seorang firaun yang mengubah agama nenek moyangnya menjadi sebuah keyakinan yang kemudian mirip dengan agama-agama Ibrahimi.

Ikhnaton, sang firaun, menyebut tuhan yang tunggal itu Aton, nama dewa lama yang dipakainya untuk mempermudah pemujaan. Tapi berbeda secara radikal dengan agama Mesir sebelumnya, keyakinan Ikhnaton melarang orang membuat arca tuhan itu. Sebab, kata raja yang masih muda itu, tuhan yang maha-tak-terbayangkan itu tak bisa diwakili dengan rupa apa pun.

Ia tuhan seluruh umat manusia, bukan cuma untuk bangsa Mesirsuatu kesimpulan dan inspirasi yang baru untuk zaman itu. Bahkan dalam himne, Mesir disebut yang terakhir dalam deretan bangsa yang diayomi Aton.

Dewa, atau tuhan ini, adalah tuhan kasih yang, seperti tertulis dalam himne itu, "mengisi Dua Telatah Mesir dengan penuh rahman dan rahim". Aton bukan dewa di tengah perang dan kemenangan, melainkan dalam kembang dan pepohonan, di mana kehidupan tumbuh. Aton adalah kegembiraan yang membuat anak-anak domba "menari dengan kaki mereka" dan unggas "berkecimpung di rawa-rawa".

Dapatkah dikatakan ia sebenarnya penegak taukhid pertama? Tak mungkin menjawab pertanyaan ini sebelum kita mengetahui dengan persis asal-usul keyakinan Ikhnaton dan sejarah pengaruh agama-agama sekian belas ribu tahun yang lalu.

Pada 1937, buku Sigmund Freud, Der Mann Moses und die monotheistische Religion (dua tahun kemudian terbit versi Inggrisnya, Moses and Monotheism), mengajukan sebuah hipotesis yang mengejutkan. Pertama, bahwa berbeda dengan keyakinan umat Yahudi, Musa bukanlah seorang Yahudi, melainkan seorang bangsawan Mesir. Kedua, bahwa monotheisme Musa bukan dari wahyu, melainkan berasal dari Ikhnaton. Atau bahkan ia sendiri sebenarnya Ikhnaton.

Musa, menurut pembacaan Freud atas Alkitab, membawa sejumlah pengikutnya yang terpilih ke luar Mesir. Tapi dalam perjalanan mereka membunuhnya. Mereka kemudian bergabung dengan suku lain yang juga memeluk monotheisme. Dalam perkembangannya, mereka menyesal telah membunuh pemimpin mereka, dan sejak itu mengharapkan akan datang kembali Musa sebagai Messiah.

Saya tak segera percaya tafsir Freud. Pengetahuan saya amat tipis tentang Mesir lama. Tapi banyak pakar yang melihat nada yang sama antara himne Ikhnaton dan kata-kata dalam Mazmur 104:

MAZMUR: Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak, yang berselimutkan terang seperti kain, yang membentangkan langit seperti tenda, yang mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

HIMNE IKHNATON: Jukung berlayar ke hilir atau ke hulu, tiap jalan raya terbuka karena fajarmu. Ikan di sungai berloncatan karena kau. Kaulah sinar di tengah lautan raya yang hijau.

Tapi barangkali yang terjadi di antara dua lagu puja itu bukan sebab dan akibat. Hubungan itu bukan hubungan A yang lebih tua dan lebih dominan ketimbang B atau sebaliknya. Bisa jadi kedua-duanya tercetus dari elan kreatif yang selalu ada dalam sejarah manusiagetar yang merindukan Tuhan dan membuat kidung, dari mana doa lahir dan nyanyian digubah. Barangkali salah untuk melihat bahwa selalu ada hubungan sebab-akibat dalam dua kejadian yang berbeda, sebab tiap kejadian adalah sebuah aktualisasi tersendiri. Seperti halnya puisi yang tercipta hari ini bukan gema apalagi terpengaruh oleh sebuah puisi dari masa sebelumnya, meskipun keduanya katakanlah sajak cinta.

Sejarah berulang, tapi sebenarnya tak berulang. Tiap kali kejadian selalu baru, meskipun di sana ada masa lalu yang tersisa dalam endapan ingatandan ikut membentuk sejarah.

Yang tragis dalam riwayat manusia ialah bahwa sejarah juga mengandung cerita kehilangan. Ikhnaton tak bisa bertahan, bukan saja dalam takhtanya. Keyakinannya untuk membawa kabar baik barusebuah keyakinan yang dahsyattelah membuatnya agresif.

Ia hancurkan patung-patung dewa lama. Ia hapus dari inskripsi batu kata-kata yang menyebut "dewa" dalam bentuk jamak. Bahkan ia rusak bagian dari istana ayahnya sendiri, untuk menghilangkan nama dewa lain yang menempel dalam nama si ayah, baginda yang telah wafat. Di Thebes, ibu kota kerajaan, wilayah kuil lama ia ubah namanya agar mengandung nama Aton. Tentu saja ia membuat marah kelas pendeta agama lama yang begitu penting kedudukannya.

Konflik pun meletus. Baginda terdesak dan meninggalkan kota. Keyakinan monotheismenya dihapuskan.

Baru berabad-abad kemudian orang menemukan sumbangan Ikhnaton kembali. Bukan dalam hal iman kepada tuhan yang maha-tunggal, melainkan dalam hal iman kepada tuhan yang maha-pengasih. "Aton" , begitulah tuhan itu disebut untuk mempermudah pemujaan, berbeda jauh dari Yahwe, tuhan Bani Israel pada sejarah awal kepercayaan merekatuhan gunung berapi, kata Freud, yang cemburu, pendendam, dan ganas.

Tapi untunglah: seperti Ikhnaton, selalu ada seseorang atau sekelompok orang yang melepaskan diri tanpa ingin kehilangan menyanyi, memuja, dan menemui Tuhan yang membuat sebuah siang, ya biarpun sebuah siang, berbahagia:

Jukung berlayar ke hilir atau ke hulu, tiap jalan raya terbuka karena fajarmu. Ikan di sungai berloncatan karena kau. Kaulah sinar di tengah lautan raya yang hijau.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AHY: Sesuai Arahan Jokowi, Tak Boleh Ada Korban dalam Permasalahan Tanah di IKN

2 menit lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (kanan) ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam rangkaian kunjungan kerja di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. AHY mendampingi Jokowi sejak 29 Februari hingga 1 Maret 2024. (Foto: Dokumentasi Humas Kementerian ATR/BPN)
AHY: Sesuai Arahan Jokowi, Tak Boleh Ada Korban dalam Permasalahan Tanah di IKN

Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengungkapkan pesan Presiden Jokowi mengenai pembebasan lahan di IKN yang tidak boleh menimbulkan korban.


Daftar Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS 2024

5 menit lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Daftar Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS 2024

Berikut rincian jumlah formasi yang diumumkan instansi pusat dan instansi daerah untuk seleksi CPNS dan PPPK 2024.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

5 menit lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

6 menit lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.


Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

9 menit lalu

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menemui Presiden Jokowi di Istana Negara.
Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

Prabowo dan Gibran menemui Presiden Jokowi pada Rabu malam di Istana. Apa yang dibahas?


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

16 menit lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

16 menit lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Taylor Swift Memecahkan Rekor Spotify hingga Penjualan Vinyl The Tortured Poets Department

17 menit lalu

Taylor Swift. Instagram.com/@taylorswift
Taylor Swift Memecahkan Rekor Spotify hingga Penjualan Vinyl The Tortured Poets Department

Seperti karya-karya Taylor Swift yang lain, album The Tortured Poets Department juga memecahkan beberapa rekor


Mendagri Jelaskan Alasan Gibran Tak Terima Satyalencana

17 menit lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan Satyalencana kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam acara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII  tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur Kamis 25 April 2024. Humas Pemkot Surabaya
Mendagri Jelaskan Alasan Gibran Tak Terima Satyalencana

Alasan kenapa Gibran tak terima Satyalencana.


Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23, Rizky Ridho: Tidak Ada Tekanan untuk Kami

20 menit lalu

Rizky Ridho. Foto: Tim Media PSSI
Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23, Rizky Ridho: Tidak Ada Tekanan untuk Kami

Timnas Indonesia U-23 berusaha kembali mengukir sejarah saat menghadapi Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024.