Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mobil Listrik

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Selamat menjalankan ibadah puasa sahabat-sahabat muslim. Di hari libur awal Ramadan ini, mari bersantai sejenak. Mengkhayal barangkali tidak salah, terserah tentang apa dan mau jadi apa.

Mengkhayal itu gampang, pikiran bisa dibawa ke mana saja dengan sangat cepatnya dan berpindah-pindah setiap saat. Para pujangga lama menyebut pikiran itu ibarat kuda liar. Semalam, misalnya, saya sempat mengkhayal menjadi menteri yang juga ketua partai. Enak sekali. Tetapi, ketika Bapak Presiden menegur bahwa menteri yang masih sibuk mengurusi partai lebih baik mundur, rasanya sedih. Mau membalas dengan kata-kata, "Lo, kan Bapak yang memberi contoh", tentu tidak etis. Apalagi begini, "Lo, saya kan pembantu Bapak, kalau pekerjaan saya Bapak anggap tidak fokus, berhentikan saja saya. Berani?"

Ah, mengkhayal jadi pejabat, tak enak. Lebih baik mengkhayal memiliki suatu benda, dan agar khayalan ini bermutu, benda itu harus canggih. Saya lantas mengkhayal memiliki mobil listrik yang dibeli dengan harga Rp 300 juta. Dari mana uangnya, jangan ditanya, namanya saja mengkhayal.

Saya mau pamerkan mobil canggih itu ke teman-teman di Jakarta, agar dia tahu, mobil listrik ini bisa diproduksi di Bali--meskipun di bawah lisensi PT Sarimas Ahmadi Pratama, milik Dasep Ahmadi yang sudah direstui Menteri Dahlan Iskan. Saya berangkat dari Denpasar pagi hari dengan baterai penuh yang bisa menempuh perjalanan 120 km. Sekadar diketahui, saya begadang semalaman, takut ada pencuri. Maklum, rumah gelap, semua peralatan yang memakai listrik dimatikan. Seluruh daya diarahkan untuk men-charge baterai mobil ini.

Denpasar-Gilimanuk aman. Masuk ke kapal pun aman. Tatkala antre keluar, awak kapal membentak saya, "Cepat hidupkan mobil." Saya pun membalas, "Sudah hidup, tahu! Ini mobil listrik, gak pakai bunyi." Keluar dari geladak, injak gas dalam-dalam, greeng (eh, maaf, salah tulis, enggak pakai bunyi) ssstt..., mobil melesat mulus.

Beberapa kilometer lewat Ketapang, mobil mogok. Ingat kata Menteri Dahlan, itu bukan mogok, baterainya habis. Saya pusing mencari toko atau rumah yang daya listriknya 2.200 kWh, kebanyakan hanya 1.300 kWh. Untung ada pabrik penyosohan beras yang memakai genset. Di sana saya menumpang "nyetrum" baterai mobil. Perlu waktu lima jam agar baterai penuh, sampai-sampai ada tengkulak yang mengira sayalah pemilik penyosohan beras itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya berhitung, dari sini dengan jarak 120 km baru sampai Pasir Putih, ya, kalau persis di obyek wisatanya. Kalau di hutan? Jika pun ada tempat menumpang nyetrum baterai, nunggu lagi lima jam. Berapa hari Denpasar-Surabaya ditempuh, dan kapan sampai Jakarta?

"Harusnya bawa baterai cadangan, paling tidak tiga," seperti ada bisikan. Masuk akal, sehingga ketika malam saat tidur, semua baterai di-charge. Tapi, adakah hotel yang menyediakan daya listrik besar untuk hal itu di kota kecil?

"Anda terlalu cepat punya mobil listrik, mestinya sepuluh tahun lagi baru beli," ini tulisan di Twitter. Saya balas, "Lo, menterinya saja tak sabaran, kok. Saya kan hanya ikut-ikutan." Lalu ada bisikan lagi yang menyalahkan saya, "Kok, Anda percaya dengan program instan seperti ini? Semua pekerjaan ada tahapannya, ada komponen pendukung, ada infrastruktur, yang instan itu hanya mi."

Saya merenung, "Kalau program ini berhasil dan sepuluh tahun lagi baru saya punya mobil listrik, di mana dikebut? Sekarang saja jalanan sudah macet, apalagi setelah ada mobil listrik." Tapi saya tak mau memikirkan itu lagi, khayalan saya sudahi. Mengkhayal, kok, yang ruwet.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Menpora: Peremajaan dan Modernisasi Fasilitas Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung Sudah Disetujui Presiden Jokowi

4 menit lalu

Pelatnas bulu tangkis PBSI Cipayung. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Menpora: Peremajaan dan Modernisasi Fasilitas Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung Sudah Disetujui Presiden Jokowi

Menpora Dito Ariotedjo berkomitmen untuk memperbarui fasilitas olahraga di Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung.


BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

7 menit lalu

Suasana hujan yang mengguyur kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Januari 2022. Badan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi curah hujan tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan 2021 lalu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai petir dan angin kencang di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Barat siang atau sore.


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

8 menit lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

8 menit lalu

Kereta Prambanan Ekspres melayani penumpang ke Bandara YIA, dari stasiun Wojo menuju Yogyakarta dan sebaliknya Foto: @ahmadhafit
Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

KAI Bandara melayani perjalanan dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Bandara YIA Kulon Progo dengan jumlah perjalanan yang terbagi dua jenis.


Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

9 menit lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo (kanan) berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi


Tim Hukum Amin Ingin Hadirkan 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Ini Alasannya

10 menit lalu

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat mengikuti Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 atas permohonan pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nomor 360/2024 tentang penetapan hasil pemilu di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu 27 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Tim Hukum Amin Ingin Hadirkan 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Ini Alasannya

Tim Hukum Amin menilai empat menteri mengetahui langsung hal-hal yang terkait dengan permohonannya di sidang sengketa Pilpres 2024.


Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

19 menit lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus


Cara Mencegah Wasir Kambuh Saat Mudik dan Arus Balik

38 menit lalu

Ilustrasi pemudik di Stasiun Senen, Jakarta. REUTERS/Darren Whiteside
Cara Mencegah Wasir Kambuh Saat Mudik dan Arus Balik

Ambeien adalah pembengkakan dan peradangan di area pembuluh darah sekitar anus. Berikut tips mencegah wasir kambuh saat mudik lebaran.


Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

56 menit lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

Polda Jambi sedang menyelidiki kasus dugaan TPPO ferienjob dengan tiga orang terlapor.