Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaji Polisi

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan kepolisian sedikit demi sedikit membuka rahasia dapur, apa sebenarnya yang ada di balik gemuruh itu. Salah satunya adalah pernyataan Wakil Kepala Kepolisian Nanan Sukarna. Jenderal polisi bintang tiga ini secara terang-terangan menyebutkan gaji polisi itu tidak cukup untuk menghidupi keluarga sehari-hari.

"Siapa yang bisa hidup hanya dari gaji? Tidak perlu munafik, termasuk saya," kata sang jenderal saat Seminar Nasional Komisi Kejaksaan di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis pekan lalu. Karena gaji polisi kecil, maka (1) Polisi perlu kerja sampingan dan (2) Polisi sulit memberantas korupsi.

Polisi punya pekerjaan sambilan sudah lama saya tahu. Bahwa hal ini dikaitkan dengan kesulitannya memberantas korupsi, itu membuat kaget. Saya salut karena ada polisi yang tidak munafik. Jika keterusterangan itu diungkap sejak dulu, tidak ada gunanya polisi berkukuh memeriksa kasus simulator pengemudi. Serahkan saja kepada KPK, yang gajinya lebih besar dan tak perlu kerja sambilan. Jika pernyataan ini dilontarkan jauh-jauh hari, masyarakat pun tidak kecewa jika kasus rekening gendut di kepolisian tidak diusut. Bukankah tidak mampu? Jangan-jangan itu hasil kerja sambilan.

Seperti apa, ya, kerja sambilan polisi? Apakah seorang polisi berpangkat brigadir satu pulang dari dinas lalu pergi ke pasar menjadi juru angkut barang? Rasanya tidak. Pekerjaan sampingannya lain, misalnya mendatangi tempat sabung ayam, lalu memanggil panitia, lalu berbisik, "Saya bisa membubarkan ini jika mau", lalu panitia mengambil dompet dan mengeluarkan sejumlah uang, lalu polisi pergi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika contohnya itu, betapa tebal kalau diurai semua. Di setiap jenjang kepangkatan dan di setiap bidang tugas, pasti ada pekerjaan sampingan. Antara brigadir dan komisaris pasti berbeda kerja sambilannya, lalu bayangkan pula apa pekerjaan sampingan seorang jenderal. Gaji jenderal polisi tak ada yang cukup untuk hidup sekeluarga, menurut Jenderal Nanan Sukarna. Lalu, kenapa jenderal polisi punya rumah yang bagus, punya mobil banyak, dan tabungan miliaran rupiah? Saya pernah "menyelidik", di kabupaten yang pembangunan kompleks permukimannya gencar, ada saja rumah yang dimiliki kepala kepolisian resor. Kalau gajinya tak cukup, kok bisa membeli rumah?

Saya pun pernah membanding-bandingkan penghasilan dengan teman seangkatan di SMP. Teman itu masuk Akabri Bag. Kepolisian (sekarang Akademi Kepolisian). Lulus dari sana bekerja berpindah-pindah, beberapa kali menjadi Kepala Polres, lalu Wakil Kepala Polda, dan pensiun berbintang satu. Gaji dia selalu di bawah gaji saya sebagai wartawan. Tapi, ketika sama-sama pensiun, saya kok "begitu miskin" dibanding dia? Padahal pekerjaan sampingan saya ada: menulis buku. Pekerjaan sampingan dia tak pernah ketahuan.

Saya menduga "pekerjaan sampingan" (sekarang pakai tanda petik) seperti yang dikatakan Jenderal Nanan Sukarna ada kaitan dengan jabatan. Semakin tinggi pangkat dan jabatan, penghasilan dari "pekerjaan sampingan" itu pasti nilainya membesar. Nah, kalau dikaitkan dengan kesulitan polisi memberantas korupsi, apakah keterkaitan itu disebabkan oleh adanya "pekerjaan sampingan"? Atau, ah yang ini bukan menuduh, hanya pertanyaan nakal, "pekerjaan sampingan" itu ada unsur korupsinya?

Kesimpulan saya: pemerintah perlu menaikkan gaji polisi, sehingga polisi, apa pun pangkat dan jabatannya, tak mencari "pekerjaan sampingan". Selama polisi mencari "pekerjaan sampingan", perkuat KPK, karena polisi sulit memberantas korupsi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

2 menit lalu

Ganjar Pranowo dan Atikoh berjalan kaki menuju masjid untuk salat isya dan tarawih. Foto: Instagram.
Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo diam-diam sudah menjadi warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Keamanan dan Kelancaran Jalur Mudik, Begini Pengecekan yang Sudah Dilakukan Kemenhub

5 menit lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Keamanan dan Kelancaran Jalur Mudik, Begini Pengecekan yang Sudah Dilakukan Kemenhub

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut telah melakukan pengecekan jalur mudik darat, laut, dan udara menjelang lebaran tahun ini.


Respons Tim Hukum Prabowo-Gibran atas Panen Gugatan Pemilu 2024

5 menit lalu

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari berbincang dengan Komisioner KPU Mochammad Afifuddin saat menghadiri Pemeriksaan Persidangan Penyampaian Jawaban Termohon, Keterangan Pihak Terkait, dan Keterangan Bawaslu pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. Mahkamah Konstitusi memberi kesempatan kepada KPU sebagai termohon. TEMPO/Subekti.
Respons Tim Hukum Prabowo-Gibran atas Panen Gugatan Pemilu 2024

Bagaimana respons para pengacara THN Prabowo-Gibran saat kubunya sedang dibanjiri gugatan pasca-Pemilu 2024


Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

5 menit lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin.  Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.


Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

5 menit lalu

Minyak Atsiri
Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.


Disebut Biarkan Kucing Tak Makan Berhari-hari, Niko Al Hakim: Demi Allah, Enggak Terima

24 menit lalu

Niko Al Hakim dan kucingnya. Foto: Twitter.
Disebut Biarkan Kucing Tak Makan Berhari-hari, Niko Al Hakim: Demi Allah, Enggak Terima

Alih-alih memahami klarifikasi Niko Al Hakim, netizen menilai mantan suami Rachel Vennya itu justru playing victim kala disebut menelantarkan kucing.


Liga 1: Persib Bandung Ditahan Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Sebut Satu Kelemahan Timnya

35 menit lalu

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak. (persib.co.id)
Liga 1: Persib Bandung Ditahan Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Sebut Satu Kelemahan Timnya

Persib Bandung hanya mampu bermain imbang 0-0 saat menjamu Bhayangkara FC di pekan ke-30 Liga 1. Simak komentar Bojan Hodak.


Peringatan Dini Cuaca BMKG, Simak Sebaran Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

37 menit lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Peringatan Dini Cuaca BMKG, Simak Sebaran Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Dalam peringatan dini cuaca BMKG 28-30 Maret 2023 tampak daftar wilayah berpotensi hujan lebat terus berkurang dari hari ke hari.


Dapat Wild Card, Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho Lolos ke Olimpiade 2024

52 menit lalu

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dapat Wild Card, Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho Lolos ke Olimpiade 2024

KOI mengemukakan dua atlet lari, Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho, sudah dipastikan lolos untuk ikut berkompetisi dalam ajang Olimpiade 2024.