Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Zarah

Oleh

image-gnews
Iklan

Anak-anak, dengan cara apa mereka percaya?

Dalam novel Dee, Partikel, kita bertemu dengan Zarah. Anak perempuan ini dididik dan dibentuk ayahnya, Firas, dosen Institut Pertanian Bogor yang tak hendak mengirimnya ke sekolah. Firas sendiri kemudian berhenti pergi ke kampus. Ia hanya jadi guru anaknya. Di bawah asuhan bapak yang kelak hilang itu, Zarah akan bertemu dan memasuki pengetahuan dan pengalaman yang tak lazim.

Firas seorang peneliti (dan sahabat) tumbuh-tumbuhan yang meletakkan fungi di status istimewa. Baginya fungi bukan saja membuktikan diri sanggup bertahan hidup melampaui dua kiamat ketika bumi ditabrak asteroid. Firas juga yakin, fungi adalah makhluk dengan kecerdasan super, melampaui manusia.

Dari sini kemudian ia berangsur-angsur membawa Zarah ke pengetahuan tentang hal-ihwal yang "gaib", tapi sebenarnya gaib hanya bagi yang tak mau tahu. Ayahnya mengajaknya ke Bukit Jambul yang misterius. Setelah pengalaman di bukit yang dijauhi orang itu Zarah pun tahu, ayahnya mencatat pertemuannya dengan makhluk yang tak datang dari bumi, alien, meskipun merahasiakannya sampai akhir.

Pada suatu hari sang ayah menghilang. Sejak itu Zarahyang mengagumi ayahnya dan mengiaskannya sebagai "dewa"mencarinya. Ia masuki pengalaman dari satu benua ke benua lain, sampai novel yang mengasyikkan ini berhentiatau berhenti sebentar, sebab fiksi ini (delapan tahun setelah episode Petir terbit pada 2004) tampaknya masih akan berlanjut.

Zarah adalah sebuah pencarian panjang. Ia sejumlah pertanyaan hidup yang mengusik jawaban-jawaban yang mati. Di dunia yang dibentuk jawaban seperti itu, ia seorang asing yang ditampik.

Syahdan, ketika ia akhirnya masuk sekolahsetelah ayahnya tak ada lagiZarah mulai merasakan posisinya yang asing itu. Ia tak bisa meletakkan keyakinannya di antara keyakinan yang telah dikukuhkan masyarakat.

Pertanyaan: "Kamu ibadah di mana dong, Zarah?"
Jawab: "Di kebun."
Pertanyaan: "Kamu menyembah apa?"
Jawab: "Jamur."

Dan Zarah dikeluarkan dari kelas ketika ia mengajukan satu teori yang ia dengar dari ayahnya yang berbeda dengan cerita agama tentang kejadian manusia. Bagi gurunya, Bu Aminah, "tidak ada versi lain" selain kisah tentang Adam dan Hawa.

Ketika Zarah mengatakan versi agama belum tentu benar, Bu Aminah meminta murid yang ganjil itu diskors. Guru itu menganggapnya "melakukan penghinaan atas dirinya, atas Alquran, dan atas Islam".

Zarah mencoba memprotes. "Kenapa Bu Aminah harus tersinggung dengan cerita saya? Kalau beliau nggak percaya dengan cerita saya, kan, saya juga nggak marah."

Tapi anak itu harus menghadapi sebuah garis lurus yang tunggal. Kakeknya, yang ia panggil Abah, seorang alim dan pengusaha terpandang di dusunnya, menegaskan garis lurus itu dengan amarah yang keras, begitu ia dengar bahwa cucunya menimbulkan heboh di sekolah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dengar, Zarah," katanya. "Kita ini keluarga Islam. Sampai mati, kita semua tetap Islam. Mulai hari ini cuma boleh ada satu kebenaran yang kamu bawa ke sekolah. Dan ke mana pun kamu pergi nanti, kebenaran itu tidak berubah. Jangan berani-berani kamu pertanyakan. Mengerti?"

Zarah akhirnya tunduk. Ia bersedia dikirim ke sebuah pesantren "kilat" untuk memperbaiki imannya. Selama sebulan itu ia mengiyakan semua yang dikatakan para pembimbingnya. Ia tak hendak beradu argumen.

Orang-orang pun menyangka ia telah berubah jadi manusia baru. Tapi justru pada saat itulah Zarah sepenuhnya membangkang. Anak ini pulang dari pesantren dengan "kesadaran baru". Tapi sebenarnya ia mengikuti sikap ayahnya. "Aku adalah Firas berikutnya," katanya. "Inilah pemberontakan pertamaku."

Dengan cara apa anak-anak percaya?

Saya punya cerita lain, kali ini bukan fiktif: cerita seorang penyair yang "terkutuk". Arthur Rimbaud, sastrawan Prancis akhir abad ke-19 yang dianggap jadi pelopor Surealisme pada usia muda, menulis dengan rasa tak suka yang sengit tentang kepercayaan Kristianiajaran yang ditanamkan kepadanya di waktu kecil oleh ibunya. Sajak "Les pauvres lglise" (Orang-orang Miskin di Gereja) menyebut "iman yang bodoh dan mengemis-ngemis". Sajaknya yang lain, "Soleil et chair" (Matahari dan Daging), meneriakkan "jangan ada tuhan-tuhan lagi".

Rimbaud, yang lahir pada 1854 dan berhenti menulis pada usia 20, berbeda dengan Zarah dalam novel Partikel.

Rimbaudyang kemudian disebut sebagai salah satu dari "penyair-penyair terkutuk", les potes mauditsmenyerukan keharusan "modern sepenuhnya"; dalam "Soleil et chair" ia tegaskan bahwa "Manusia" adalah Raja dan Tuhan. Sebaliknya Zarah dididik ayahnya agar mengerti bahwa manusia cuma makhluk di tengah fungi, dan tak lebih hebat. Ada perspektif pascamodern di sini.

Tapi baik bagi Zarah maupun Rimbaud, Tuhan didatangkan ke dalam hidup dengan kaki yang menginjak. Dalam sajak "Les potes de sept ans" (Para Penyair di Usia Tujuh Tahun) Rimbaud dengan menyentuh dan menusuk menggambarkan seorang anak yang tiap hari Minggu diharuskan ibunya membaca Injil. Anak itu tak membantah. Tapi ia takut akan hari-hari Minggu itu, terutama di bulan Desember yang pucat, ketika ia harus duduk menghadapi meja mahagoni yang berat dan membaca Alkitab.

Tiap malam di kamarnya yang kecil
mimpi-mimpi menindasnya
Ia tak mencintai Tuhan; ia mencintai manusia.
Kita tahu ia anak yang tak bahagia. Tapi dengan cara apa ia percaya?

Saya bayangkan anak-anak seperti arus hulu yang tercurah, yang tak menentukan hilirnya sendiri. Kemudian dunia yang dihuni orang-orang tua menampungnya dengan waswas. Ada yang jadi sungai deras, ada yang tersekat di waduk persegi. Di bawah itu, Tuhan terasa sebagai Tuan yang membuatnya cuma terdiam.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pejabat Kemenhub Asep Kosasih Tersangka Dugaan KDRT, Sudah Gugat Talak Istri

1 jam lalu

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Pejabat Kemenhub Asep Kosasih Tersangka Dugaan KDRT, Sudah Gugat Talak Istri

Polres Metro Tangerang Kota resmi menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke, Asep Kosasih, sebagai tersangka dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya, Vanny Rosyane.


TKN Prabowo-Gibran Klaim Siap Kolaborasi untuk RAPBN 2025 Jika Diminta Jokowi

2 jam lalu

Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad H. Wibowo,  ketika ditemui di Gedung CSIS Jakarta pada Rabu, 6 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
TKN Prabowo-Gibran Klaim Siap Kolaborasi untuk RAPBN 2025 Jika Diminta Jokowi

Prabowo-Gibran telah ditetapkan oleh KPU sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. TKN siap jika Jokowi meminta kolaborasi penyusunan RAPBN 2025.


Chandrika Chika Ditangkap, Begini Reaksi Putra Siregar dan Rico Valentino

2 jam lalu

Putra Siregar dan Rico Valentino. Foto: Instagram Rico Valentino.
Chandrika Chika Ditangkap, Begini Reaksi Putra Siregar dan Rico Valentino

Putra Siregar dan Rico Valentino pernah tersangkut kasus pengeroyokan yang melibatkan Chandrika Chika pada 2022 di sebuah kafe di Jakarta Selatan.


Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

2 jam lalu

Petani memanen kopi Robusta petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.


Indonesia vs Korea Selatan, Wapres Ma'ruf Amin Berharap Pemain Timnas U-23 Tampil Percaya Diri

2 jam lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia Quran Hours 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Kegiatan membaca Al-Quran secara bersama-sama itu mengangkat tema Indonesia Bersatu Indonesia Bangkit. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Indonesia vs Korea Selatan, Wapres Ma'ruf Amin Berharap Pemain Timnas U-23 Tampil Percaya Diri

Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para pemain Timnas U-23 bermain dengan penuh percaya diri melawan Korea Selatan.


95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

2 jam lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.


Para Puteri Indonesia Belajar Kehidupan dari Mooryati Soedibyo, Venna Melinda Dikuatkan Mental

3 jam lalu

Artika Sari Devi dan Baim saat melayat Mooryati Soedibyo. Foto; Instagram.
Para Puteri Indonesia Belajar Kehidupan dari Mooryati Soedibyo, Venna Melinda Dikuatkan Mental

Para Puteri Indonesia membuat kesaksian bagaimana mereka belajar kehidupan dan mendapat semangat dari Mooryati Soedibyo.


Perdana Beroperasi di Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222 Ribu Penumpang

3 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran.  TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perdana Beroperasi di Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222 Ribu Penumpang

Kereta Cepat Whoosh mencatat jumlah penumpang dalam operasional perdananya selama masa angkutan lebaran tahun ini mencapai 222.309 orang. Adapun volume pengguna tertinggi per hari mencapai 21.500 penumpang.


Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

3 jam lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.


Harga Bawang Merah Melesat karena Gagal Panen, Ikappi Minta Percepat Distribusi

3 jam lalu

Pekerja tengah memilah bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap penyebab harga bawang merah mendadak melesat bahkan ada yang sampai jadi Rp 84 ribu per kg. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Bawang Merah Melesat karena Gagal Panen, Ikappi Minta Percepat Distribusi

Ikappi menyayangkan kondisi curah hujan yang tinggi di beberapa daerah sehingga membuat gagal panen dan memicu kenaikan harga bawang merah.