Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Debat Televisi

Oleh

image-gnews
Iklan

  • Putu Setia

    Ada urusan sangat penting yang membuat saya harus mengunjungi Romo Imam. Urusan itu pun sudah saya sampaikan lewat pesan pendek agar Romo siap menerima kedatangan saya. Dan betul, sore itu Romo duduk di sofanya. Segelas teh menemaninya.

    "Ayo duduk dekat sini," kata Romo ketika saya duduk di kursi yang agak jauh. Saya pun berdiri lagi dan mendekati Romo. "Kenapa sih takut dekat sini? Takut disiram teh, ya? Memangnya Romo preman?"

    Saya langsung tertawa. "Romo jangan menyindir. Debat yang pakai adegan siraman hanya ada di televisi. Mungkin itu hanya akting," kata saya. Romo juga tertawa: "Ya, saya kira cuma akting. Kalau bukan akting, kan main cekik leher."

    "Wah, lagi Romo menyindir," kata saya. "Menyindir bagaimana?" Romo serius. "Memangnya saat ini ada orang yang bisa berubah dengan hanya disindir? Orang sudah imun dengan sindiran, orang sudah tak bisa dinasihati dengan baik-baik. Televisi telah mengajarkan budaya baru yang kalau berbicara harus berteriak, tangan harus menuding lawan bicara, dan saling menjegal omongan. Semakin pandai memotong omongan lawan bicara, semakin kasar kata-kata yang dikeluarkan, semakin mendapat tepuk tangan penonton, yang memang sudah disiapkan oleh stasiun televisi itu."

    Saya menyela: "Apakah televisi sudah meninggalkan asas mendidik yang di masa lalu dipakai istilah media edukatif?" Romo tertawa, tetapi tetap serius. "Itu zaman Si Unyil. Sekarang tak ada edukatif-edukatifan, tak ada unsur pendidikannya, yang lebih diutamakan adalah dramanya yang dahsyat. Itu artinya kekerasan, ya, keras di lapangan dan keras adu urat leher di studio. Semuanya live tanpa sensor. Bentrokan mahasiswa di Makassar selalu ditunggu, seolah-olah kota ini isinya hanya kekerasan. Padahal di sana ada pertemuan penulis dan sastrawan berbobot, yang sangat mendidik dan mengetengahkan budaya bangsa."

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    "Seharusnya Komisi Penyiaran jadi kendali dari era kebablasan informasi kekerasan ini. Tapi komisionernya tak berdaya, hanya bisa memberi teguran tanpa tindakan yang lebih," Romo terus melanjutkan. Lalu, apa yang bisa diharapkan? "O ya ada, lembaga-lembaga nonformal di beberapa daerah mulai bersuara. Tapi bukan memprotes siaran televisi yang tak keruan juntrungannya itu, karena tahu tak akan diperhatikan. Yang dilakukan, mengimbau masyarakat untuk beralih ke channel lain yang lebih berbudaya. Televisi di tempat umum, misalnya, di balai adat di Bali, sudah tak menyiarkan lagi acara debat-debatan yang saling serobot omongan."

    Oh, ya? Saya kaget. Yang saya tahu, televisi dan radio itu menggunakan frekuensi publik yang terbatas. Karena itu, tak sembarang orang diizinkan mendirikan stasiun televisi dan radio. Seharusnya orang yang mendapat izin itu menggunakan frekuensi publik untuk kepentingan yang benar-benar publik, untuk bangsa dan masyarakat keseluruhan. Kalau kepemilikan yang terbatas ini dimonopoli untuk mengkampanyekan kekerasan dan debat kusir yang tak berbobot--pakai siram-menyiram air maupun tidak--sangat disayangkan. Padahal pemilik stasiun televisi itu sudah mendapatkan kebebasan mengkampanyekan dirinya sebagai calon presiden, yang kemungkinan besar dengan iklan tak berbayar. Kalau bayar saja tidak, bagaimana menarik pajak iklannya.

    Saya hanya bisa bergumam dalam hati, sampai Romo Imam mengingatkan saya: "Lo, urusan penting itu soal apa?" Saya gelagapan, lalu menjawab: "Waduh, maaf Romo, saya lupa apa yang penting itu. Tapi obrolan kita tak kalah pentingnya, mengajak masyarakat cerdas memilih siaran televisi."

  • Iklan



    Rekomendasi Artikel

    Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

     

    Video Pilihan


    Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

    1 detik lalu

    Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
    Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

    Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


    Giliran Kejati Jambi Teliti Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman

    1 menit lalu

    Universitas Jambi. Dok. ANTARA
    Giliran Kejati Jambi Teliti Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman

    Polda Jambi sedang menyelidiki kasus dugaan TPPO ferienjob dengan dengan tiga orang terlapor.


    Pecat Philippe Troussier setelah 2 Kali Dikalahkan Timnas Indonesia, Federasi Sepak Bola Vietnam Bayar Kompensasi Rp 2,8 M

    7 menit lalu

    Philippe Troussier. vnexpress.net
    Pecat Philippe Troussier setelah 2 Kali Dikalahkan Timnas Indonesia, Federasi Sepak Bola Vietnam Bayar Kompensasi Rp 2,8 M

    Federasi sepak bola Vietnam (VFF) harus membayar kompensasi karena memecat Philippe Troussier dari posisi pelatih Timnas Vietnam.


    Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

    10 menit lalu

    Ganjar Pranowo dan Atikoh berjalan kaki menuju masjid untuk salat isya dan tarawih. Foto: Instagram.
    Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

    Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo diam-diam sudah menjadi warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


    Keamanan dan Kelancaran Jalur Mudik, Begini Pengecekan yang Sudah Dilakukan Kemenhub

    13 menit lalu

    Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
    Keamanan dan Kelancaran Jalur Mudik, Begini Pengecekan yang Sudah Dilakukan Kemenhub

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut telah melakukan pengecekan jalur mudik darat, laut, dan udara menjelang lebaran tahun ini.


    Respons Tim Hukum Prabowo-Gibran atas Panen Gugatan Pemilu 2024

    13 menit lalu

    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari berbincang dengan Komisioner KPU Mochammad Afifuddin saat menghadiri Pemeriksaan Persidangan Penyampaian Jawaban Termohon, Keterangan Pihak Terkait, dan Keterangan Bawaslu pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. Mahkamah Konstitusi memberi kesempatan kepada KPU sebagai termohon. TEMPO/Subekti.
    Respons Tim Hukum Prabowo-Gibran atas Panen Gugatan Pemilu 2024

    Bagaimana respons para pengacara THN Prabowo-Gibran saat kubunya sedang dibanjiri gugatan pasca-Pemilu 2024


    Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

    13 menit lalu

    Presiden Rusia Vladimir Putin.  Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
    Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

    Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.


    Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

    13 menit lalu

    Minyak Atsiri
    Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

    Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.


    Disebut Biarkan Kucing Tak Makan Berhari-hari, Niko Al Hakim: Demi Allah, Enggak Terima

    32 menit lalu

    Niko Al Hakim dan kucingnya. Foto: Twitter.
    Disebut Biarkan Kucing Tak Makan Berhari-hari, Niko Al Hakim: Demi Allah, Enggak Terima

    Alih-alih memahami klarifikasi Niko Al Hakim, netizen menilai mantan suami Rachel Vennya itu justru playing victim kala disebut menelantarkan kucing.


    Liga 1: Persib Bandung Ditahan Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Sebut Satu Kelemahan Timnya

    43 menit lalu

    Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak. (persib.co.id)
    Liga 1: Persib Bandung Ditahan Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Sebut Satu Kelemahan Timnya

    Persib Bandung hanya mampu bermain imbang 0-0 saat menjamu Bhayangkara FC di pekan ke-30 Liga 1. Simak komentar Bojan Hodak.