Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marah

Oleh

image-gnews
Iklan

  • Putu Setia

    Hukum mati. Seumur hidup saja. Miskinkan. Potong jarinya. Rakus. Bubarkan MK. Negeri bedebah. Presiden kok cuma terkejut.

    Anda masih marah? Ayo menghujat lagi. Belum ada kata-kata jorok. Jumat petang lalu, dalam sebuah kerumunan di kampung saya, seseorang melempar televisi dengan sandal jepit sambil mengumpat: "Gantung saja!" Rakyat dari Sabang sampai Merauke tampaknya sedang marah menyaksikan berita tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, yang terus-menerus disiarkan televisi.

    Kasus ini memang aib besar. Tapi, apakah cukup dengan marah dan menghujat? Korupsi sudah menjadi hobi para pejabat tinggi negara. Hukum sudah lumpuh karena aparat penegak hukumlah yang justru melakukan korupsi. Memaki dan menghujat tak menyelesaikan masalah. Harus ada tindakan drastis yang bisa meredam amarah rakyat. Seharusnya, Presiden SBY segera melakukan tindakan itu. Tapi kita tahu dan semakin sadar, SBY tak bisa berbuat apa-apa.

    Jebolnya Mahkamah Konstitusi jadi klimaks dari hilangnya kepercayaan rakyat kepada hukum, bahkan akhirnya kepada pemerintah. Saya tak khawatir dengan umpatan di media massa maupun media sosial yang saya kutip di atas. Tapi saya cemas melihat orang desa yang marah, karena mereka tak bisa menuliskan caci-maki.

    Saya usul SBY berbuat. Tiru apa yang dilakukan Pemda DKI Jakarta-saya tak mau menyebut siapa gubernurnya, nanti ada yang tak enak hati. Yakni, mencabut pentil untuk kendaraan yang parkir bukan di tempat resmi. Aturan mana yang membolehkan petugas mencabut pentil itu, bukankah lebih baik kendaraan ditilang? Ini terobosan hukum, karena norma hukum normal tak membuahkan hasil.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Presiden SBY kalau mau-dan berani-bisa mengadopsi semangat itu dengan mencabut "pentil yang lebih besar". Yakni mencopot semua hakim konstitusi, bukan cuma Akil Mochtar. Saya kira ini terobosan yang didukung rakyat, walau belum tentu pula kemarahan rakyat segera mereda. Saya hormat kepada delapan hakim MK yang tersisa, tetapi kepercayaan saya kepada mereka juga di bawah titik nol. Apa pun yang mereka katakan, berbuih-buih ucapan membela diri dengan menyebutkan diri bersih, sulit dipercaya. Keputusan MK selalu dalam sidang pleno, bersifat kolegial. Jadi, betapa mustahilnya jika sang ketua saja yang menikmati miliaran rupiah. Dalil ini yang dipercaya. Memang tidak adil, tetapi ini disebut "salah posisi" karena hancurnya kepercayaan itu.

    Sekarang dibentuk Majelis Kehormatan Hakim, eh, ketuanya Harjono yang masih hakim MK. Lalu, apa yang dikerjakan? Ternyata hanya memeriksa Akil Mochtar untuk mencari tahu apakah si Akil menyalahi kode etik. Ini kan membodohi masyarakat. Sudah jelas Akil menjadi tersangka dan ditangani KPK, kok masih dicari menyalahi etika atau tidak. Kalau mau memeriksa, periksa delapan hakim yang tersisa, sejauh mana tahu ada penyuapan di MK. Namun, ini pasti jeruk makan jeruk, bagaimana mungkin Harjono memeriksa dirinya sendiri?

    Kemarahan rakyat yang sudah memuncak seharusnya bisa diredam jika delapan hakim MK yang tersisa itu mau legowo mengundurkan diri--jika SBY tak berani mencopotnya. Soal penggantinya, bisa diangkat kembali hakim-hakim MK di era awal ketika ketuanya Jimly Asshiddiqie. Kalau ada hakim yang tak mau atau ada kendala kesehatan, cari pakar-pakar tata negara. Jangan mengambil dari politikus yang sudah ternyata hanya bisa merusak kewibawaan MK.

    Jika MK bertahan dengan posisi sekarang dan hanya mencari ketua yang baru, apakah MK yang sudah tidak dipercaya itu kita percayai mengadili sengketa Pemilu 2014? Aneh, muskil, mustahil, ajaib.

  • Iklan



    Rekomendasi Artikel

    Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

     

    Video Pilihan


    ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

    20 menit lalu

    Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
    ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

    Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


    Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

    56 menit lalu

    Grup idola K-pop TVXQ yang beranggotakan Yunho dan Changmin.  Foto: Instagram/@tvxq.official
    Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

    Prediksi setlist konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024 di ICE BSD.


    Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

    1 jam lalu

    Celine Dion menghadiri Grammy Awards 2024 di Los Angeles, California, 4 Februari 2024. Foto: Instagram/@recordingacademy
    Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

    Film dokumenter I Am: Celine Dion akan tayang di Prime Video pada 25 Juni 2024


    Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

    1 jam lalu

    Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
    Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

    Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


    Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

    1 jam lalu

    Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
    Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

    Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


    TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

    1 jam lalu

    Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad memberikan keterangan pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis, 30 November 2023. TKN Prabowo-Gibran meminta agar tidak ada lagi yang menuding pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres cacat hukum. TEMPO/M Taufan Rengganis
    TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

    Menurut Dasco, Prabowo juga berpesan kepada para pendukungnya untuk mempercayakan hasil putusan sengketa PHPU Pilpres 2024 ke hakim MK.


    Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

    1 jam lalu

    Alibaba. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
    Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

    Kominfo membahas kerjasama dengan Ant Group untuk pembentukan Joint Lab. Alibaba menawarkan Alipay Plus buat UMKM Indonesia.


    Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

    1 jam lalu

    Logo Google. REUTERS
    Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

    Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


    Progres Bandara VVIP IKN 15 Persen, Dijamin Bisa Dipakai saat HUT RI Tahun Ini

    2 jam lalu

    Desain Bandara VVIP di IKN. Foto: Istimewa
    Progres Bandara VVIP IKN 15 Persen, Dijamin Bisa Dipakai saat HUT RI Tahun Ini

    Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Sumadilaga mengatakan Bandara VVIP IKN bisa digunakan pada 17 Agustus 2024.


    Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

    2 jam lalu

    Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
    Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

    Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.