Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sirna

Oleh

image-gnews
Iklan

"Kemudian Brawijaya gaib. Patih pun tidak ketinggalan beserta orang-orang yang setia berbakti kepada raja. Puri telah kosong, di luar sangat ribut, sangat menakutkan. Deru suara orang-orang yang gaib jatuh ke samudera, bagaikan dibakar."

Tiap kali kekuasaan besar jatuh, sejarawan mencatat siapa yang hilang dari takhta. Tapi betapa tak lengkap.

Kitab Babad Tanah Jawi (dalam terjemahan yang bagus oleh penyair Sapardi Djoko Damono) hanya selintas menyebut adegan akhir pertempuran di tahun 1478 itu, ketika Majapahit diserang pasukan Kerajaan Demak dan Raja Brawijaya tiba-tiba menghilang.

Kita tak tahu seberapa akurat catatan itu. Tapi mudah dibayangkan, yang terjadi adalah sebuah perubahan politik yang mengguncang. Seorang pujangga yang menulis Serat Kanda menandai tahun itu-yakni 1400 aka-dengan kalimat "sirna ilang kertaning bumi". Sesuatu yang traumatis tersirat di sana.

Dalam sebuah buku yang ditulis di abad ke-16, Pararaton, tahun itu ditandai dengan kronogram yang lain, "sunya-nora yuganing-wong": ada isyarat terjadinya kekosongan setelah tak ada lagi raja. Bagi Pararaton, itulah inti peristiwanya; mungkin karena pada dasarnya teks ini hendak bercerita tentang raja-raja Jawa.

Bahwa Serat Kanda, yang ditulis 200 tahun setelah itu, menyugestikan sebuah kehilangan yang lebih gawat, agaknya itu gema zamannya sendiri: yang sirna bukan hanya raja, tapi kerta.

Kata itu dalam bahasa Jawa pasca-Pararaton berarti "keadaan aman tenteram". Tampaknya, tahun 1400 aka menandai zaman kecemasan yang berlanjut.

Dalam tarikh Masehi itu berarti tahun 1478: awal guncangan besar yang tak selesai di situ. Majapahit dalam bentuk yang makin lama makin rapuh masih tercatat sampai dengan abad ke-16, tapi transformasi Pulau Jawa merambah ke hal-hal yang lebih mendalam-meskipun tak selalu berupa perubahan yang radikal. Keyakinan Hindu dan Buddha diguncang dan terdesak oleh makin meluasnya penganut Islam-yang dicoba dikukuhkan oleh para wali dan para sultan sejak Demak berdiri-tapi tak seluruhnya hilang tanpa bekas. Sementara itu, pedagang-pedagang Eropa mulai masuk ke kota-kota. Belum lagi peran pendatang dari Cina.

Hubungan-hubungan sosial lama tak bisa bertahan seperti dulu. Tak ada lagi lembaga agama yang stabil. Kekuasaan begitu mudah tumbang dan diganti. Semua seperti permainan catur di atas petak yang tanpa dasar. Tak ada jaminan yang meyakinkan di dunia dan di surga. Yang terjadi adalah "lenyapnya marka-marka kepastian".

Kata-kata itu saya adaptasi dari Claude Lefort, ketika ia menggambarkan keadaan setelah raja dipancung kepalanya di depan umum-sebuah peristiwa, dalam sejarah Prancis, yang memaklumkan bahwa raja tak berjasad ganda, yang satu sisi bagian Ilahi hingga ia ditakdirkan duduk di takhta. Pada saat itu terungkaplah bahwa kekuasaan pada dasarnya tempat yang kosong. Antara tempat itu dan raja yang menghuninya tak ada hubungan a priori. Dalam bahasa Pararaton, di mahligai itu telah terjadi sunya, tapi bukan hampa. Justru terbuka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi dengan segera harus saya tambahkan: Lefort berbicara tentang datangnya zaman modern dan berawalnya demokrasi, sedangkan yang terjadi di sisa imperium Majapahit jauh dari itu. Pengertian "warga" belum lahir dengan ditopang kekuatan ekonomi dan politik. Kerajaan-kerajaan yang ada, juga yang baru, tetap meletakkan mereka yang di bawah sebagai "kawula". Tak jarang dengan senjata yang berdarah.

Meskipun demikian, kerta yang sirna bagaimanapun telah menyebabkan masyarakat merasa asing dengan dirinya sendiri: selalu menengok ke luar ruang-dan-waktu, atau ke atas. Agama dan politik bertemu. Ketika dasar-dasar legitimasi rapuh, imbauan agama dan ikhtiar kekuasaan bergerak untuk menjangkau sesuatu yang melampaui situasi yang tanpa fondasi itu.

Dalam sejarah Jawa, bangunan theologi-politik yang masih belum mapan itu tampak di awal Kesultanan Demak. Dalam Babad Jaka Tingkir, kondisi itu mendorong tiap "kelainan" dibereskan dengan kekerasan politik dan ketegaran doktrin. Syekh Siti Jenar dipancung, Malang Sumirang dibakar. Wali yang tampaknya memilih garis keras, Sunan Kudus, berkali-kali menjalankan eksekusi atas nama Sultan dan Tuhan.

Juga terhadap seorang keturunan Raja Majapahit yang masih hidup di wilayah Pengging. Orang yang disebut "Ki Ageng" ini tak menunjukkan bahwa ia bersedia patuh kepada Sultan Demak. Berkali-kali ia diminta datang ke ibu kota untuk menghadap, tapi menolak-meskipun dengan halus.

Akhirnya Sultan mengutus Sunan Kudus untuk menemuinya. Dengan segera berbaur ketegangan politik dengan ketegangan doktrin. Ketika akhirnya Sunan Kudus sampai di Pengging dan menyatakan dirinya ibarat malaikat Jibril yang diutus Allah, ia diterima sang Ki Ageng sendiri. Pertemuan terjadi di ruang tidur. Di sana tuan rumah terbaring sakit.

Dengan suara ketus Sunan Kudus mendesaknya untuk memilih.

Lah Ki Ageng, padhuka miliha
ing jaba lawan jerone,
ngisor miwah ing luhur,
pan ing kanan kelawan kering,
ing pungkur myang ing ngarsa

Dari teks itu sebenarnya tak jelas kenapa pilihan itu antara "luar dan dalam, bawah dan atas, kanan atau kiri, di belakang atau di depan". Tak jelas mana yang idiom agama dan mana yang politik. Yang penting: harus memilih.

Tapi Ki Ageng tak hendak memilih. Sunan Kudus pun membunuhnya: sang wali dan sang raja hendak mengembalikan "marka-marka kepastian".

Tapi sejak tahun 1400 aka, marka dan kerta itu telah hilang. Kemudian Demak juga-dan kerajaan-kerajaan yang menggantikannya, yang terus-menerus berperang, berumur pendek, tak jelas lagi dasar legitimasinya.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

2 menit lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

Apakah program makan siang gratis yang dijanjikan sebelumnya dapat segera dibahas masuk RAPBN menyusul penetapan Prabowo sebagai presiden terpilih?


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 menit lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

5 menit lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong telah menyiapkan strategi untuk permainan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

19 menit lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

23 menit lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.


Surya Paloh Tegaskan Kerja Sama dengan PKS Tetap Terjalin

24 menit lalu

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tiba di NasDem Tower bersama jajaran Partai NasDem dan PKS dalam konferensi pers usai pertemuan kedua partai di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Surya Paloh Tegaskan Kerja Sama dengan PKS Tetap Terjalin

Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat berbincang dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat bertemu hari ini. Bicara soal kerja sama politik.


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

29 menit lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Ini Sejumlah Tips Memaksimalkan Kamera iPhone, Mulai dari Exposure hingga Mode Portrait

31 menit lalu

IPhone 15 dan iPhone 15 Plus baru ditampilkan selama acara 'Wonderlust' di kantor pusat perusahaan di Cupertino, California, AS, 12 September 2023. Apple merilis seri iPhone terbaru yang terdiri dari iPhone 15 Pro Max, iPhone 15 Pro, iPhone 15 Plus, dan iPhone 15. REUTERS/Loren Elliott
Ini Sejumlah Tips Memaksimalkan Kamera iPhone, Mulai dari Exposure hingga Mode Portrait

Di bawah ini sejumlah tips untuk memaksimalkan kamera iPhone, dari exposure hingga penggunaan mode portrait.


Jadwal Lengkap Proliga 2024 dan Siaran Langsungnya

36 menit lalu

Proliga 2024.
Jadwal Lengkap Proliga 2024 dan Siaran Langsungnya

Kompetisi bola voli nasional musim ini, Proliga 2024, akan berlangsung mulai Kamis, 25 April 2024. Simak jadwal lengkap dan siaran langsungnya.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

45 menit lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.