TEMPO Interaktif -
GLEE
Kreator/Skenario/Sutradara:
Ian Brennan, Brad Falchuk, Ryan Murphy
Pemain : Matthew Morrison, Lea Michelle, Jane Lynch
Masa SMA adalah neraka bagi banyak orang. Jika di SMA Anda adalah satu dari mereka yang termasuk kelompok populer, jetset, menggunakan mobil mewah ke sekolah (meski belum memiliki SIM), makan di kafe mahal, mengenakan sepatu dan jam tangan merek terkemuka dan mempunyai gerombolan sendiri yang doyan menginjak teman satu sekolah yang dianggap “buruk muka” atau gendut atau berkacamata tebal atau apapun yang tidak keren (jaman sekarang disebut “the losers”), maka anda wajib menyaksikan serial Glee. Mungkin ini akan menjadi “penyelamat” jiwa Anda.
Glee adalah sebuah kelompok nyanyi dan tari di sebuah SMA di Lima, Ohio, sekolah yang nampaknya menganakemaskan geng olahraga dan cheerleaders.“Ini….” kata pelatih cheerleader Sue Silvester (Jane Lynch) meletakkansebutir apel hijau di atas meja “adalah kelompok Glee” dan “piala ini adalah kami…” katanya sambil menggenggam piala segede tiang dan menggontokkannya ke atas apel yang sungguh malang itu hingga hancur lebur. Will Schuester (Matthew Morrison) guru bahasa Spanyol yang dintimidasi oleh Silvester tak ciut nyali. Dia bermimpi ingin membuat Glee kembali jaya seperti di masa dia SMA dulu.
Maka berkumpullah anak-anak yang selama ini dianggap pecundang di sekolah: Rachel Berry (Lea Michelle), seorang gadis cantik dengan orangtua sepasang lelaki gay yang menanamkan sikap kompetitif pada dirinya sejak dini. Rachel bersuara emas, tapi dia kikuk dalam pergaulan. Lalu ada Mercedez Jones (Amber Riley), murid Afro America yang juga bersuara emas, yang gerak tarinya sungguh lentur meski bertubuh tambun; Kurt Hummel(Chris Colfer) murid gay yang selalu menjaid bulan-bulanan gerombolan pemain rugby di sekolahnya; Arti Abrams (Kevin McHale) murid yang menggunakan kursi roda yang juga dahsyat bermain gitar dan tentu saja ada Finn Hudson (Cory Monteith), seorang pemain rugby yang sebetulnya diam-diam senang menyanyi.
Kelompok Glee langsung melejit. Setiapkali musik dan gerak tampil, kita melihat gaya film musical Chicago (Rob Marshall), di mana aktor yang menyanyi selalu membayangkan dirinya di sebuah setting yang berbeda, entah di atas panggung atau di depan cermin. Sutradara/kreator Ryan Murphy tak ingin membuat adegan di mana di tengah dialog, tiba-tiba saja salah satu aktornya menjawab dengan sebuah lagu (sebagaimana film High School Musical). Tentu saja kelompok Cheerios , demikianlah nama para Cheerleaders , bersama pelatihnya mencari peluang balasan.
Lincah, lucu, konyol, gesit, seru dan mampu membuat penonton (yang sudah memiliki DVD) ketagihan. Glee adalah sebuah serial TV remaja yang tak biasa. Koreografi yang asyik, lag-lagu tahun 1980-an, 1990-an dan yang paling kontemporer diaransemen ulang hingga generasi manapun akan ikut bergoyang sembari menyaksikan serial ini. Dan yang lebih penting, semua orang merasa terwakili. Mereka yang dianggap kalah, mereka yang disebut para pecundang, dalam serial ini keluar sebagai pemenang.
Leila S. Chudori