Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sedih

Oleh

image-gnews
Iklan

  • Putu Setia

    Setiap kali ada tokoh yang dimasukkan ke rumah tahanan, apalagi sampai dibui, saya selalu sedih. Saya terlalu cengeng. Padahal sudah jelas secara hukum tokoh itu bersalah, tetap saya bersedih karena hukum bisa dimainkan. Dulu sedih ketika Ketua KPK Antasari Azhar divonis 18 tahun penjara. Lalu sedih ketika Ketua MK Akil Mochtar ditangkap tangan KPK. Sekarang sedih dengan ditahannya mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng. Contoh lain tak usah disebut, saking banyaknya.

    Obyek sedih saya bisa ke tokohnya, bisa non-tokoh. Dalam kasus Antasari, saya melihat ada bukti-bukti penting yang tidak dipertimbangkan oleh hakim. Misalnya, baju korban dan sebagainya. Saya jadi setengah percaya Antasari otak pembunuhan itu. Bahwa Antasari bersalah, saya setuju, sepanjang itu dikaitkan dengan moral-wong si cantik Rani sampai masuk ke kamar hotelnya. Artinya, apakah Antasari tak terlalu berat dihukum 18 tahun?

    Seperti halnya Antasari, saya tak kenal Andi Mallarangeng secara dekat. Ya, tahu karena dia selebritas. Tapi dia pernah menelepon saya langsung-tidak lewat ajudan. Kami pun ngobrol. Kesan saya, dia orang cerdas, baik, toleran. Saya jadi tak percaya dia korup-kecuali nanti dibuktikan. Saya menduga dia hanya "tak paham betul urusan administrasi" sehingga terjadilah kesalahan "kurang mengawasi" atau "kurang teliti" atau "memberikan wewenang kepada orang lain" atau seterusnya lagi. Saya sedih pemikir seperti dia harus ditahan karena urusan anggaran. Ah, sudahlah.

    Jika kesedihan saya atas Antasari dan Andi langsung pada tokohnya, berbeda dengan kasus Akil Mochtar atau pejabat korup lainnya, siapa pun dia. Saya sedih membayangkan istri dan anaknya. Mereka pasti terpukul berat. Terbiasa hidup berkecukupan dan berjalan dengan tegak, kini berjalan merunduk-bahkan memakai kerudung-dan ngumpet dari keramaian. Meski, ya, hidup berkecukupan tetap. Mana ada koruptor yang dimiskinkan di negeri ini.

    Bulan lalu saya diundang cuap-cuap oleh keluarga besar polisi di sebuah kota. Saya berpesan kepada para istri polisi, kalau suami Ibu suatu saat pulang membawa mobil baru, menangislah keras-keras. Tanya dari mana dapat uang untuk membeli mobil itu. Gaji pokok, tunjangan beras dan lauk-pauk, pasti tak bisa untuk membeli mobil. Jangan berjingkrak senang suami punya mobil. Kalau suatu saat ketahuan suami korupsi, atau melakukan pemerasan, seluruh keluarga akan menderita.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    ("Itu cobaan dari Allah, Pak," celetuk seorang istri polisi. Jawab saya: "Itu hukuman, bukan cobaan. Yang bernama cobaan, jika suami Ibu sudah berhati-hati bertugas tapi mengalami kecelakaan.")

    Berapa gaji Akil Mochtar? Hakim konstitusi gajinya besar, dari Rp 50 juta sampai Rp 100 juta. Katakanlah yang maksimal, tetap tak bisa membeli tiga mobil mewah dalam waktu empat atau enam bulan. Kenapa sang istri tak bertanya, lalu curiga? Di situ saya sedih. Jika suami membawa harta yang tak jelas juntrungannya, istri wajib bertanya. Apalagi tahu harta dari cara tak benar. Kalau cuek, sang istri "ikut serta membantu kejahatan korupsi".

    Di sekeliling kita terjadi banyak ketidakwajaran. Mantan kepala kepolisian resor punya rumah pribadi di tempatnya pernah bertugas. Tidakkah rumah itu diberikan oleh penguasa properti? Perwira tentara punya mobil mewah, dari mana mereka dapat? Lalu, calon bupati yang berani obral duit puluhan miliar, bagaimana kalkulasi mengembalikan duit itu setelah jadi bupati? Moral anak negeri ini runtuh sudah. Saya sedih, tapi kalau saya ikut menghujat, justru lebih menyedihkan. Duh....

  • Iklan



    Rekomendasi Artikel

    Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

     

    Video Pilihan


    Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

    1 detik lalu

    Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
    Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

    Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


    Korupsi BTS 4G, Dirut PT Sansaine Exindo Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

    10 menit lalu

    Dua terpidana kasus korupsi Proyek Strategis BTS 4G Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Galumbang Menak (kiri) dan Eks Menteri Kominfo Johnny G Plate (kanan) memenuhi panggilan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung untuk menjadi saksi mahkota untuk terdakwa Windi Purnama dan Yusrizki Muliawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi atau Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin, 15 Januari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
    Korupsi BTS 4G, Dirut PT Sansaine Exindo Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

    Terdakwa korupsi BTS Jemy Sutjiawan disebut memberikan komitmen fee sebesar USD 2,5 juta untuk pekerjaan paket 1 dan 2 BTS 4G Tahun 2021.


    KPK: Ahmad Sahroni Telah Tambah Pengembalian Dana dari SYL Rp 40 Juta

    16 menit lalu

    Anggota DPR RI juga Bendahara Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024. Ahmad Sahroni, mengakui Partai Nasdem menerima aliran uang sebanyak Rp.800 juta dan 40 juta dari mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kembali dijerat sebagai tersangka dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang, terkait pengembangan perkara penyalahgunaan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
    KPK: Ahmad Sahroni Telah Tambah Pengembalian Dana dari SYL Rp 40 Juta

    Tim penyidik KPK sebelumnya meminta dana bekas transfer dari Syahrul Yasin Limpo itu segera dikembalikan Ahmad Sahroni, genapi dana Rp 860 juta.


    Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

    32 menit lalu

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
    Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

    Resolusi DK PBB ini disahkan dengan skor 14-0 usai Amerika Serikat abstain, tidak menggunakan hak vetonya.


    Harga Tiket dan Benefit Konser NCT Dream di GBK, Presale Mulai 4 April 2024

    51 menit lalu

    NCT Dream. Foto: Instagram/@nct_dream
    Harga Tiket dan Benefit Konser NCT Dream di GBK, Presale Mulai 4 April 2024

    Penjualan tiket konser NCT Dream di GBK akan terbagi menjadi dua periode, Presale dan General Sale. Harganya mulai dari 1 jutaan.


    Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

    52 menit lalu

    Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
    Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

    Dokter anak menyarankan orang tua mengatur waktu perjalanan mudik untuk mencegah anak kelelahan yang bisa mempengaruhi masalah kesehatan.


    Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

    1 jam lalu

    Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat
    Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

    Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.


    Profil Pemeran Utama Godzilla x Kong: The New Empire

    1 jam lalu

    Godzilla x Kong: The New Empire. Foto: Warner Bros.
    Profil Pemeran Utama Godzilla x Kong: The New Empire

    Film Godzilla x Kong: The New Empire tayang pada 27 Maret 2024


    Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1 Pekan Ke-30: Persib Bandung ditahan Bhayangkara, Persik Bikin Persikabo Terdegradasi

    1 jam lalu

    Logo BRI Liga 1 2023-2024.
    Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1 Pekan Ke-30: Persib Bandung ditahan Bhayangkara, Persik Bikin Persikabo Terdegradasi

    Hasil Liga 1 pekan ke-30: Persib Bandung ditahan Bhayangkara FC, Persik Kediri menang dan membuat Persikabo 1973 terdegradasi.


    Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

    1 jam lalu

    Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
    Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

    Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.