Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahkamah

Oleh

image-gnews
Iklan

  • Putu Setia

    Romo Imam sedang mengajari cucunya berhitung ketika saya datang. "Dua kali dua hasilnya sama dengan dua ditambah dua, empat," kata Romo sambil menepuk cucunya. Romo mengerling saya, lalu berkata, "Tapi dua kali dua bisa jadi enam kalau Mahkamah Konstitusi memutuskan begitu." Anak kecil itu tampak bingung dan berlari ke arah ibunya. Ia takut melihat tampang saya yang berjenggot.

    "Romo mengajarkan hal yang salah," saya nyeletuk. Setelah kami duduk, barulah Romo menjawab: "Salah dan benar di negeri ini sekarang ditentukan oleh delapan hakim konstitusi. Apa pun yang mereka putuskan, itulah kebenaran yang mutlak, tak bisa dibantah. Mantan Ketua MK Mahmud Md. berkali-kali bilang, apa pun keputusan MK harus dihormati, diterima, final, dan tak bisa didebat."

    "Tapi itu hanya berkaitan dengan konstitusi, Romo, bukan masalah matematika," potong saya. Romo menjawab, "Siapa tahu ada yang memohon uji coba ke MK, dua kali dua harus enam, agar tidak bertentangan dengan Pasal 31 ayat 5 UUD 1945 hasil amendemen yang berbunyi: Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan seterusnya. Kalau hakim MK menganggap untuk memajukan ilmu pengetahuan harus ada revisi soal perkalian, kan harus dihormati."

    Saya tertawa. "Romo mengada-ada. Etika dari mana itu?" Romo makin serius: "Apa sekarang hakim MK tak mengada-ada dan punya etika? Pemerintah capek membuat Perpu untuk menyelamatkan MK, DPR sibuk bersidang mengesahkan Perpu menjadi UU. Ini melibatkan banyak orang, kok delapan orang hakim itu bisa membatalkan? Etikanya, tentu, janganlah mengadili diri sendiri untuk menguntungkan kedudukan sendiri." "Mungkin maksud hakim MK agar undang-undang tentang MK itu yang direvisi," saya memotong. Romo menjawab, "Kalau revisi undang-undang itu dibuat, lalu ada lagi yang mengajukan uji coba, ditolak lagi oleh MK jika dianggap merugikan dirinya, bisa pula kan?"

    Saya kehabisan argumentasi. Romo meneruskan, "Satu-satunya cara memperbaiki MK hanya mengamendemen lagi UUD 1945, menambah ayat lebih rinci di pasal 24C yang mengatur hakim konstitusi. Tapi perlu waktu panjang, dan selama rentang waktu itu, hakim MK tak bisa diutak-atik dan, kalau ada yang pensiun, syarat penggantinya memakai undang-undang lama. Lihat saja sekarang, politikus ramai-ramai mencalonkan diri. Padahal politikus itu bukan negarawan, tapi itu sah karena belum diatur konstitusi. MK akan terus dikuasai orang-orang partai."

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    "Kok orang partai nafsu betul jadi hakim MK?" tanya saya polos. Romo yang kini tertawa: "Jelas dong, sengketa pemilu dan pilkada akan banyak, dan hakim dari partai pasti membela partainya. Kalaupun motifnya bukan itu, ya, sabetan dari sengketa itu, contohnya ya Akil."

    "Romo berprasangka," kata saya. "Saya pakai akal sehat," jawab Romo cepat. "Sidang pleno untuk vonis di MK itu dihadiri seluruh hakim. Apakah di era Akil Mochtar jadi Ketua MK, ke delapan hakim lainnya cuma manggut-manggut saja dengan keputusan Akil yang dibayangi suap miliaran? Apakah delapan hakim lainnya dihipnotis oleh Akil atau dihipnotis oleh sesuatu?"

    Saya tak bisa menjawab. Romo berkata datar: "Pasal 24C ayat 5 UUD 1945 menyebutkan, hakim MK haruslah negarawan. Mestinya negarawan itu bebas dari kepentingan partai, bebas dari godaan harta benda, bebas dari perbedaan suku agama, dan sebagainya. Negarawan kok masih terima suap, silau dengan kemewahan. Dan negarawan kok masih sibuk mempertahankan jabatannya."

    Saya hanya melongo. Tapi saya tetap cinta Indonesia, meski sebuah negeri dengan mahkamah yang ngeri-ngeri sedap.

  • Iklan



    Rekomendasi Artikel

    Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

     

    Video Pilihan


    Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

    1 detik lalu

    Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
    Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

    Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


    Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

    4 menit lalu

    Perwakilan Miss Universe Pertama dari Arab Saudi, Rumy Alqahtani/Foto: Instagram/Rumy Alqahtani
    Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

    Sejak di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), Arab Saudi banyak melakukan reformasi yang mencengangkan dunia.


    Perludem: Capaian Keterwakilan Perempuan di DPR Periode 2024-2029 Tertinggi Sepanjang Sejarah

    14 menit lalu

    Masyarakat Peduli Keterwakilan Perempuan melakukan aksi menolak PKPU 10 pasal 8 ayat 2 di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin, 8 Mei 2023. Dalam aksinya mereka menolak peraturan PKPU nomor 10 tahun 2023 itu dianggap dapat mengancam keterwakilan perempuan dalam berpolitik di masa pemilu yang akan datang, Mereka juga mendesak agar KPU mengembalikannya pada ketentuan pembulatan ke atas sesuai ketentuan sebelumnya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
    Perludem: Capaian Keterwakilan Perempuan di DPR Periode 2024-2029 Tertinggi Sepanjang Sejarah

    Angka keterwakilan perempuan di parlemen diproyeksikan meningkat di DPR RI pada periode 2024-2029. Anggota legislatif perempuan diperkirakan akan menempati 128 dari 580 kursi yang tersedia di Senayan atau 22,1 persen. Jumlah itu lebih tinggi 1,6 persen dari hasil Pemilu 2019.


    Ramadhan Jazz Festival: Menyatukan Nada Harmoni Cinta Negeri dalam Sebuah Konser Amal untuk Palestina

    15 menit lalu

    Ramadhan Jazz Festival
    Ramadhan Jazz Festival: Menyatukan Nada Harmoni Cinta Negeri dalam Sebuah Konser Amal untuk Palestina

    Sederet artis papan atas mengisi line up Ramadhan Jazz Festival.


    Film dan Drakor yang Dibintangi Jeon So Nee

    21 menit lalu

    Jeon So Nee dalam serial Parasyte: The Grey. Dok. Netflix
    Film dan Drakor yang Dibintangi Jeon So Nee

    Parasyte: The Grey akan tayang pada di Netflix, Jumat, 5 April 2024 di Netflix. Jeon So Nee menjadi pemeran utama serial ini


    DPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara

    22 menit lalu

    Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menghadiri Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi Undang-Undang (UU) yang terdiri atas 12 bab dan 73 pasal berisi ketentuan soal status Jakarta usai tak lagi menjadi ibu kota. TEMPO/M Taufan Rengganis
    DPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara

    Mendagri mengatakan RUU DKJ adalah wujud komitmen mengupayakan Jakarta menjadi kota kelas dunia.


    Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

    23 menit lalu

    Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
    Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

    Kadin Indonesia memprediksi adanya kenaikan perputaran uang selama libur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 dibandingkan tahun lalu.


    Fakta Menarik Nuuk Greenland, Salah Satu Kota dengan Durasi Puasa Terlama

    25 menit lalu

    Nuuk, Greenland (Pixabay)
    Fakta Menarik Nuuk Greenland, Salah Satu Kota dengan Durasi Puasa Terlama

    Selain jadi salah satu kota memiliki durasi puasa terlama di dunia, Nuuk, Greenland juga menyimpan beberapa fakta menarik. Simak artikel menarik ini.


    Hikayat Dunia Distopia di Furiosa: A Mad Max Saga yang Akan Premier di Festival Film Cannes

    25 menit lalu

    Anya Taylor-Joy. Instagram.com/@greggoryrussellhair
    Hikayat Dunia Distopia di Furiosa: A Mad Max Saga yang Akan Premier di Festival Film Cannes

    Film terbaru dari George Miller yang berjudul Furiosa: A Mad Max Saga, akan tampil di Festival Film Cannes ke-77 bulan Mei 2024.


    Ganjar-Mahfud Siapkan 8 Saksi Ahli di Sidang Sengketa Pilpres di MK

    27 menit lalu

    Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis memberikan kketerangan pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa, 30 Januari 2024. Konferensi pers tersebut membahas perkembangan kasus hukum Aiman Witjaksono atas dugaan Polisi tidak netral dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
    Ganjar-Mahfud Siapkan 8 Saksi Ahli di Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud menyiapkan delapan ahli yang akan dihadirkan sebagai saksi di sidang sengketa, termasuk ahli dalam berbagai bidang seperti tata negara, psikologi politik, dan ekonomi.