Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Analekta

Oleh

image-gnews
Iklan

Konghucu adalah kearifan yang ditularkan dengan kata-kata. Persoalan yang sering muncul: bagaimana kata-kata, betapapun dinyatakan sakti dan suci, tak akan berubah makna ketika bersentuhan dengan dunia yang tak sakti dan tak suci?

Barangkali orang perlu mencoba mendengarkan diammenyimak yang tak dikatakan.

Sejarawan Annping Chin menulis dalam The Authentic Confucius: A Life of Thought and Politics (2007): "Konghucu tak ingin kata-katanya berakhir sebagai hukum." Sebab ia "mencintai seluruh perjalanan pribadinya buat menemukan apa yang benar dan mungkin dicapai di antara pelbagai variabel hidup".

Sepanjang usianya yang 72 tahun, orang arif dengan jidat seperti gunuk itu menyadari apa yang berlangsung dalam dunianya penuh cacat. Ia hidup di masa ketika Cina dalam keadaan rusuh. Perang antar-kerajaan berkecamuk, dunia seakan-akan berubah jadi ajang kekerasan dan kerakusan. "Yang benar" dan "yang mungkin dicapai" terkadang tak bertaut.

Apalagi ketika tatanan politik porak-poranda. Konghucu tak percaya hukum akan membuat kehidupan beres. Yang perlu dilakukan adalah menjalankan ritus. Saya tak yakin ia benar, tapi di abad lain, di dunia dan pengalaman yang lain, Montesquieu seakan-akan mengulanginya: "Bila satu kelompok manusia (un peuple) punya ideal moral bersama yang baik (bonnes mrs), hukum akan jadi bersahaja."

Tapi lebih penting dari itu adalah "perjalanan pribadi" untuk menemukan "yang benar" dan "yang mungkin dicapai".

Yang tragis, perjalanan itu sering dihentikan oleh kekuasaan (dan klaim Kebenaran) yang merenggutkan apa yang pribadi.

Maka dalam sejarah, Konghucu yang wafat 479 tahun sebelum tarikh Masehi itu datang, disingkirkan, didatangkan lagi, disingkirkan, didatangkan. Sampai abad ke-21.

Dalam hidupnya, Konghucu berjalan dari tempat ke tempat, yakin ia bertugas membereskan keadaan. Tapi tanpa formula, tanpa hukum. Dalam Analektakumpulan ucapan pendek, dialog, dan anekdot yang dihimpun para "murid"-nya selama kurang-lebih 75 tahun setelah Sang Guru wafatkita akan menemukan sebuah proses usaha, ya, usaha, mengubah dunia.

Ia melatih kader-kader yang berbakat, yang ulung, dan siap membereskan sebuah wilayah. Bila ia datang, ia biasanya diterima dengan hormattapi kemudian, setelah berhasil membereskan pemerintahan, intrik terjadi. Para pejabat istana merasa tersingkir. Mereka tak mau menerima. Suatu ketika di sebuah kerajaan sebuah siasat berhasil: para pejabat mengirim 80 perempuan cantik untuk Menteri yang bertugas melindungi Sang Guru. Ketika Pak Menteri tak muncul di kantor selama tiga hari, Konghucu dan murid-muridnya diusir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada yang mengatakan, ia tak disukai karena ia dianggap radikal. Ia menghujat penguasa yang menindas, yang ia gambarkan lebih buas ketimbang macan. Orang arif ini juga agaknya terlalu banyak mencerca. Laozi pernah mengatakan kepadanya: "Jangan berisik, jangan seperti orang memukul genderang untuk menemukan anak yang hilang."

Tak mengherankan bila, dengan pelbagai alasan, ajarannya diharamkan. Sekitar 213 tahun sebelum Masehi, maharaja Cina pertama, untuk mengendalikan pengetahuan di bawah titahnya, membakar Analekta.

Tapi seperti saya katakan di atas, Konghucu yang pernah disingkirkan juga pernah didatangkan lagi. Di bawah Wangsa Han, ajarannya jadi ideologi negara sampai sekitar dua ribu tahun kemudian. Menjelang pertengahan abad ke-20, Mao Zedong memutuskan lain. Ajaran Sang Guru diganyang. Di Qufu, di Provinsi Shandong, tempat kelahiran Konghucu, di awal "Revolusi Kebudayaan" yang gemuruh, Pengawal Merah setempat menyerbu Situs Tiga Kong yang dikeramatkan. Mula-mula gagal. Tiga bulan kemudian, November 1966, mereka berhasil. Makam Sang Guru dihancurkan sampai rata dengan tanah. Januari 1967, para petani merampok makam itu untuk mendapatkan harta terpendam.

Namun Konghucu tak seterusnya absen. Mao mangkat, Republik Rakyat Cina-nya berubah total. Abad ke-21 datang bersama kapitalismetapi tanpa demokrasi. Para pemuda digebuk habis setelah demonstrasi di Lapangan Tiananmen, kekuasaan Partai dipulihkan. Tapi dengan perubahan.

Sementara gelora politik dari bawah diredam dengan semangat untuk jadi kaya, Partai Komunis tak lagi menyebut diri "partai revolusioner". Marxisme-Leninisme dibisukan, dan Konghucu didatangkan lagi.

Pada ulang tahun ke-2557 Sang Guru, yakni sewindu yang lalu, Negara membakukan gambar wajahnya: pak tua berparas lembut, dengan tangan tersilang di dada. Satu tradisi baru dimaklumkan: pasangan suami-istri memperbarui sumpah perkawinan di depan patung pak tua itu. "Harmoni itu hal yang mesti dimuliakan," Ketua Partai sudah mengutip kata-kata dalam Analekta.

Kata-kata. Pernah Konghucu menjawab, andai ia berkuasa, yang pertama sekali akan dilakukannya adalah "membenarkan nama-nama". Nama, atau kata, harus sesuai dengan apa yang disebutkan, demikian keyakinannya. Hanya dengan itu orang bisa bekerja.

Tapi ia tentu tahu, nama dan kata bisa meleset menandaidan meleset dimaknai. Setelah begitu banyak berpetuah dan mencerca, ia tentu tahu, ada hal-hal yang bisa terjadi dalam diam.

Menjelang akhir hidupnya, ia bertanya kepada para muridnya: "Berbicarakah Langit? Toh empat musim susul-menyusul sesuai arah dan ratusan makhluk dilahirkan. Berbicarakah Langit?"

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Manado dan Minahasa Utara, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup

14 menit lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Manado dan Minahasa Utara, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup

Bandara Sam Ratulangi Manado ditutup selama 12 jam setelah BMKG menginformasikan abu vulkanik erupsi Gunung Ruang menutupi Manado dan Minahasa Utara.


Seleksi Talent Scouting UI Loloskan 625 Calon Mahasiswa Baru dari 15 Provinsi dan Dua dari Luar Negeri

15 menit lalu

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Seleksi Talent Scouting UI Loloskan 625 Calon Mahasiswa Baru dari 15 Provinsi dan Dua dari Luar Negeri

Peserta Talent Scouting akan menempuh pendidikan global dengan lingkungan berbahasa Inggris di Sarjana Kelas Internasional UI.


Koalisi Perempuan Desak Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Ditindak Serius

18 menit lalu

Kuasa hukum seorang perempuan anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), melaporkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Kamis, 18 April 2024. Hasyim dilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu karena melakukan perbuatan asusila. Tempo/Yohanes Maharso
Koalisi Perempuan Desak Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Ditindak Serius

Koalisi Perempuan Indonesia mendorong dugaan perbuatan asusila Ketua KPU terhadap seorang perempuan yang bertugas sebagai PPLN untuk ditindak serius.


Massa Pendukung Tetap Gelar Demo Meski Dilarang Prabowo

18 menit lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Massa Pendukung Tetap Gelar Demo Meski Dilarang Prabowo

Massa aksi pendukung Prabowo-Gibran dari sejumlah ormas mulai berdatangan di pada Pukul 15.00.


Kata Pelatih Ilidio Vale, Timnas Qatar Pantas Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

24 menit lalu

Pelatih Qatar U-23 Ilidio Vale. Doc. QFA.
Kata Pelatih Ilidio Vale, Timnas Qatar Pantas Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas Qatar U-23 Ilidio Vale menyebut para pemainnya pantas lolos ke babak perempat final Piala Asia U-23 2024 usai mengalahkan Yordania.


Alasan MK Tak Pajang Karangan Bunga dari Pendukung Prabowo-Gibran

25 menit lalu

Belasan karangan bunga dikirim ke Gedung Mahkamah Konstitusi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pagi ini, 19 April 2024. Karangan bunga tersebut menyatakan dukungannya terhadap paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam sengketa hasil Pilpres yang tengah bergulir. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Alasan MK Tak Pajang Karangan Bunga dari Pendukung Prabowo-Gibran

"Kami tunggu dedikasi Prabowo-Gibran untuk Indonesia," bunyi salah satu pesan di karangan bunga tersebut.


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

28 menit lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

28 menit lalu

Sekretaris Pribadi Ibu Negara Iriana, Sendi Ferdiansyah siap maju sebagai Calon Wali Kota Bogor. Foto: Isitimewa
Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.


The Big Con dan Town of Salem 2 Bisa Diunduh Gratis di Epic Games Bulan Ini

29 menit lalu

Epic Games kembali merilis sejumlah game gratis. The Big Con dan Town of Salem II (Dok. Store EpicGames)
The Big Con dan Town of Salem 2 Bisa Diunduh Gratis di Epic Games Bulan Ini

Epic Games kembali menghadirkan game gratis, Big Con dan Town of Salem 2. Segera unduh sebelum 25 April 2024.


Pembangunan Kantor Presiden sudah 80 Persen, HUT RI Tahun Ini Digelar di IKN

32 menit lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Kantor Presiden baru ini diharapkan menjadi ikon Ibu Kota Nusantara, terutama dengan adanya burung Garuda yang menjadi simbol infrastruktur di tengah Kota Nusantara. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pembangunan Kantor Presiden sudah 80 Persen, HUT RI Tahun Ini Digelar di IKN

Upcara HUT RI pada tahun ini dijamin bisa digelar di IKN setelah sejumlah bangunan inti seperti istana dan kantor presiden sudah hampir rampung.