Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koalisi

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Tanpa mengurangi rasa hormat akan keilmuannya, saya bosan mendengar uraian para pengamat di televisi tentang hasil pemilu legislatif. Selain orangnya itu-itu saja, pengamatannya terlalu metropolitan, kurang memahami apa yang ada di desa.

Misalnya, soal efek-efekan. Ada efek Jokowi yang dianggap gagal mendongkrak suara PDI Perjuangan. Lalu ada efek Rhoma Irama yang berhasil mendongkrak suara PKB. Yang saya amati (meski saya tak menyandang predikat pengamat) orang desa bukannya tak mendukung Jokowi menjadi presiden. Mereka mendukung, tapi itu nanti pada pemilihan presiden. Orang di desa cenderung memilih caleg yang dekat dengan lingkungannya karena merekalah yang setiap saat membantu warga. Tak peduli partainya. Tentang suara PKB yang melonjak, ini lebih pada warga NU yang "pulang ke rumah". Sulit membayangkan para kiai mencoblos PKB hanya karena Rhoma Irama, meski dia Raja Dangdut.

Soal koalisi, konon sudah mengerucut. Tiga partai teratas yang sudah punya calon presiden menjadi "komandan" koalisi. Tapi, apa benar begitu, saya ingin pendapat pengamat wong ndeso. Siapa lagi kalau bukan Romo Imam. "Ah, percuma, kamu yang sudah mendukung Jokowi pasti menyanggah," kata Romo, begitu saya meminta komentar soal koalisi.

Saya hanya nyengir kuda--bisa menebak kuda nyengir? Romo melanjutkan: "Sudah ada tiga partai besar yang semua punya calon presiden. PDIP dengan Jokowi, Golkar dengan ARB, dan Gerindra dengan Prabowo. Saya ingin ada koalisi keempat, di luar ketiga partai itu, agar Jokowi punya lawan."

Saya tersentak. Bukankah lawan Jokowi sudah jelas ARB dan Prabowo? Atau Romo Imam menganggap Jokowi pasti menang mudah melawan kedua tokoh itu? Saya tak berani bertanya, Romo langsung berkata: "Kalau tiga saja partai menengah berkoalisi, sudah bisa mengusung calon presiden, yaitu Demokrat, PKB, dan PAN. Lalu tokoh yang dimunculkan adalah Anies Baswedan, peserta konvensi capres Demokrat, dan Mahfud Md. Tentu ketiga pimpinan partai itu harus legowo, siapa yang jadi presiden dan wakilnya. Bisa Mahfud-Anies, bisa Anies-Mahfud. Pasangan ini akan menjadi pesaing tanggung Jokowi, siapa pun yang jadi wakilnya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya tentu kaget, tapi saya sembunyikan. "Jokowi itu gesturnya belum presiden. Bicaranya dalam menjawab pertanyaan spontan sering tak fokus, ha-ha-he-he Wawasannya masih kurang." Ucapan Romo ini langsung saya sanggah: "Romo, itu karena kita terbiasa punya presiden yang menjaga citra dan penampilan. Kita ingin sesekali punya presiden yang merakyat, yang bisa naik bak sampah, yang bisa mencebur ke got, rakyat menyukai ini."

Romo terbahak dan tawanya agak aneh. Saya langsung diam. "Sudah saya bilang, kamu pasti marah kalau saya komentari Jowoki dengan cara saya," kata Romo dan mengajak saya minum. "Kalau ada koalisi sesama partai menengah, pertarungan jadi seru. Terserah siapa dipilih rakyat, Jokowi atau pasangan alternatif itu. Ingat, dalam pemilihan presiden yang dilihat bukan partainya, tapi tokohnya. Orang tak melihat lagi PDI Perjuangan, Demokrat, PKB, Golkar, atau Gerindra, tapi yang dilihat Anies Baswedan, Mahfud Md., Jokowi, Prabowo, dan Ical. Siapa yang paling bersih, jujur, dan punya wawasan," kata Romo.

Romo menyambung: "Tentu, kalau pasangan alternatif ini terpilih, akan ada perlawanan dari parlemen. Tapi, kalau kerjanya bagus, menterinya profesional, dan bukan bagi-bagi jatah partai, rakyat akan berkoalisi dengan pemerintah." Saya tetap diam dan akhirnya sadar, inilah risikonya minta pendapat pada pengamat ndeso. Anggap saja selingan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

1 menit lalu

Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan


Harga Tiket dan Benefit Konser NCT Dream di GBK, Presale Mulai 4 April 2024

20 menit lalu

NCT Dream. Foto: Instagram/@nct_dream
Harga Tiket dan Benefit Konser NCT Dream di GBK, Presale Mulai 4 April 2024

Penjualan tiket konser NCT Dream di GBK akan terbagi menjadi dua periode, Presale dan General Sale. Harganya mulai dari 1 jutaan.


Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

20 menit lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

Dokter anak menyarankan orang tua mengatur waktu perjalanan mudik untuk mencegah anak kelelahan yang bisa mempengaruhi masalah kesehatan.


Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

30 menit lalu

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.


Profil Pemeran Utama Godzilla x Kong: The New Empire

31 menit lalu

Godzilla x Kong: The New Empire. Foto: Warner Bros.
Profil Pemeran Utama Godzilla x Kong: The New Empire

Film Godzilla x Kong: The New Empire tayang pada 27 Maret 2024


Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1 Pekan Ke-30: Persib Bandung ditahan Bhayangkara, Persik Bikin Persikabo Terdegradasi

34 menit lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1 Pekan Ke-30: Persib Bandung ditahan Bhayangkara, Persik Bikin Persikabo Terdegradasi

Hasil Liga 1 pekan ke-30: Persib Bandung ditahan Bhayangkara FC, Persik Kediri menang dan membuat Persikabo 1973 terdegradasi.


Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

40 menit lalu

Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.


Hasil Liga 1: Flavio Silva Borong 5 Gol, Persik Kediri Menang 5-2, Bikin Persikabo 1973 Terdegradasi

41 menit lalu

Pemain Persik Kediri, Flavio Silva. (Instagram/@flaviosilvaa_9)
Hasil Liga 1: Flavio Silva Borong 5 Gol, Persik Kediri Menang 5-2, Bikin Persikabo 1973 Terdegradasi

Flavio Silva memborong 5 gol saat Persik Kediri mengalahkan Persikabo 1973 di pekan ke-30 Liga 1. Persikabo terdegradasi.


Cara Menyimpan Kolang Kaling agar Tahan Lama, Bisa sampai Seminggu

50 menit lalu

Pegadang memilah kolang kaling di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Di bulan Ramadan pedagang mengaku penjualan kolang kaling meningkat, di hari normal pedagang hanya bisa menjual 4 kwintal dalam waktu seminggu sementara di bulan Ramadan kali ini 1 kwintal dalam sehari yang dijual harga eceran Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Cara Menyimpan Kolang Kaling agar Tahan Lama, Bisa sampai Seminggu

Kolang kaling merupakan buah yang umumnya tahan selama 2-3 hari. Berikut cara menyimpan kolang kaling agar tahan lama, hingga 1 minggu.