Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Proporsional

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Menonton televisi bersama orang-orang desa tatkala hajatan selalu menarik. Komentar mereka bebas, dengan tawa yang menurut ukuran orang kota mungkin kurang sopan. Ini contohnya. Seorang calon legislator yang gagal masuk Senayan mengatakan dia memang tak mau mengeluarkan uang untuk pemilu legislatif lalu. Ada komentar dengan ketawa cekikikan: "Ya, pantas dong gagal, mana bisa mendapat suara kalau tak keluarkan uang. Tak usah protes." Yang lain: "Caleg bego, cari kerjaan tak mau keluar duit, mana bisa?"

Saya tak tahu pasti, siapa yang dituding. Di layar ada wajah Ahmad Yani dan Sutan Bhatoegana. Saya terlambat nonton. Tapi, apakah benar keduanya tak mau keluar uang? Saya coba mengadakan survei di kalangan penonton. Hasilnya: orang desa itu tak yakin mereka tak main duit. Pasti ikut main, tapi kalah besar. Setelah kalah, berkelit.

Yang saya herankan, ketika saya bertanya apakah pemilu legislatif 9 April lalu itu tergolong baik atau buruk, semuanya menjawab baik. Tak ada yang buruk. Masyarakat tenang, tak ada keributan, serangan fajar berubah menjadi serangan sore yang terbuka di depan umum, apakah itu pembagian uang, pengiriman pulsa telepon, ataupun bingkisan baju. "Sembako sudah kuno, kami bukan orang kelaparan," kata seseorang.

Jelas berbeda dengan pendapat beberapa politikus, termasuk pengamat politik, yang mengatakan bahwa pemilu kali ini adalah pemilu terburuk. Apalagi kalau kita membaca testimoni para caleg yang gagal ke Senayan. Semuanya sepakat: ini pemilu terburuk. Uang yang berkuasa. Terjadi jual-beli suara.

Sejauh mana jual-beli suara benar? Orang-orang desa mengakui itu. Letak soal pada sistem pemilu dengan proporsional terbuka. Terjadi persaingan antarcalon legislator pada partai-partai besar. Orang desa, ibu dan bapak petani yang tua, juga pemilih pemula, sangat ribet untuk memilih calon dengan nomor urut ketiga sampai kedua belas. Sudah hurufnya kecil, menuntun paku pencoblos ke nomor yang dikehendaki susah. Jadi, gampangnya mereka mencoblos gambar partai saja. Apalagi, caleg yang nomor urut besar sudah berkampanye: coblos partai saja supaya cepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Coblosan ini disebut "suara mengambang"-ini versi di desa. Peraturan KPU, suara ini adalah milik caleg dengan suara terbanyak. Tapi, ketika penghitungan suara, saksi-saksi bermain, ke mana "suara mengambang" itu dimasukkan. Nah, para petugas KPU bersama para saksi tiba-tiba fasih berbahasa Jawa: wani piro? Dengan kode jari tangan-ini kode di judi sabungan ayam-suara pun menyasar ke nomor yang dihendaki. "Kalau tak mau membayar saksi khusus dan membayar 'suara mengambang', jangan harap menang," kata seseorang. "Permainan" lebih canggih diulang saat rekapitulasi di kelurahan, juga di kecamatan.

Sistem proporsional terbuka diperkenalkan pada Pemilu 2009 dan dari sana rekayasa "penyelewengan" itu dikembangkan. Bagaimana kalau sistem ini dikembalikan ke proporsional tertutup dan kembali mengacu pada caleg nomor urut? Persoalannya, apakah partai siap membuat peringkat berdasarkan mutu caleg. Atau dibuat berdasarkan uji kelayakan terlebih dulu. Apa komentar orang desa? "Caleg harus kembali seperti dulu, berjuang untuk rakyat. Sekarang caleg itu mencari pekerjaan lewat suara rakyat, setelah menjabat kan tak pernah datang lagi. Makanya caleg harus membayar dulu."

Nah, Anda mau bilang pemilu ini baik atau buruk, silakan. Mungkin yang diperlukan sekarang bagaimana memilih presiden yang paham mengatasi masalah ini agar negara kita bisa lebih cerdas sedikit dalam berdemokrasi. Sistem dan undang-undang yang ada perlu direvisi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Pertalite Akan Segera Dihapus? Berikut Kandungan Pertamax 92

54 detik lalu

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat
Pertalite Akan Segera Dihapus? Berikut Kandungan Pertamax 92

Rencana penghapusan Pertalite telah disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.


Prabowo Tunggu Putusan MK, tapi Sudah Lakukan Persiapan Pemerintahan

3 menit lalu

Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka saat menghadiri di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Tunggu Putusan MK, tapi Sudah Lakukan Persiapan Pemerintahan

Prabowo menegaskan, akan membuka diri untuk menerima nasihat. Kata dia, Prabowo-Gibran memerlukan dukungan.


Jadwal Persis Solo vs RANS Nusantara FC Pekan Ke-30 Liga 1, Milomir Seslija Sebut Tim Asuhannya Punya Momentum Bagus

7 menit lalu

Pelatih Persis Solo Milomir Seslija. Foto : Liga Indonesia
Jadwal Persis Solo vs RANS Nusantara FC Pekan Ke-30 Liga 1, Milomir Seslija Sebut Tim Asuhannya Punya Momentum Bagus

Persis Solo mencatat tiga kemenangan secara beruntun dalam tiga laga sebelum menjamu Persikabo pada pekan ke-30 Liga 1.


Menhub Budi Karya Sebut Pesawat Bisnis Tak Ada Tarif Batas Atas: Bukan Kewenangan Kami

10 menit lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau kesiapan pesawat dan bandara menjelang mudik Lebaran 2024 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Jumat, 29 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Menhub Budi Karya Sebut Pesawat Bisnis Tak Ada Tarif Batas Atas: Bukan Kewenangan Kami

Menurut Menhub Budi Karya, kebanyakan masyarakat yang komplain perihal tingginya harga pesawat ialah mereka yang menaiki pesawat kelas Bisnis.


Pakar Hukum Nilai MK Bisa Perintahkan Menteri untuk Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres

11 menit lalu

Kuasa hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) membacakan pandangan saat Pemeriksaan Persidangan Penyampaian Jawaban Termohon, Keterangan Pihak Terkait, dan Keterangan Bawaslu pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Pakar Hukum Nilai MK Bisa Perintahkan Menteri untuk Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres

Kehadiran para menteri dalam sengketa Pilpres 2024 penting untuk mengklarifikasi argumentasi dan dalil-dalil yang mengemuka dalam persidangan.


Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

14 menit lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

Insiden bermula saat seorang pedagang di Pasar Cikini, Menteng, diperas tiga pria. Pedagang ini mengadukan pemalakan itu kepada putranya, anggota TNI.


Persija Jakarta Kembali Diperkuat 3 Pemain Timnas Indonesia saat Hadapi Bali United di Liga 1 Pekan Ke-30

16 menit lalu

Pemain timnas Indonesia Rizky Ridho. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Persija Jakarta Kembali Diperkuat 3 Pemain Timnas Indonesia saat Hadapi Bali United di Liga 1 Pekan Ke-30

Tiga pemain Timnas Indonesia yang berlaga untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 sudah kembali merapat memperkuat Persija Jakarta melawan Bali United.


Perjalanan Karier Park Hang-seo yang Dirumorkan Kembali Melatih Timnas Vietnam

17 menit lalu

Park Hang-seo turut mendampingi timnas Vietnam saat membuat kejutan dengan berhasil lolos ke final Piala Asia U-23 pada 2018. Hal itu merupakan sejarah bagi Vietnam lantaran baru pertama kali mencapai partai final Piala Asia U-23. Namun, Vietnam harus rela tersingkir setelah dikalahkan Uzbekistan dengan skor 1-2. Foto: VFF
Perjalanan Karier Park Hang-seo yang Dirumorkan Kembali Melatih Timnas Vietnam

Nama Park Hang-seo muncul dalam kandidat pengganti pelatih timnas Vietnam, Philippe Troussier


Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

19 menit lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Vladivostok dan mengunjungi berbagai lokasi, termasuk Universitas Federal Timur Jauh, Akuarium Primorsky, dan Pabrik Bio-Feed Arnika, selama kunjungannya ke Rusia pada 17 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea pada tanggal 18 September 2023. Dalam kunjungannya Kim Jong Un juga memeriksa pabrik jet tempur Rusia yang berada di bawah sanksi Barat, pembom strategis berkemampuan nuklir, rudal hipersonik, dan kapal perang pekan lalu. KCNA via REUTERS
Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.