Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang Mulia

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Yang mengesankan dari kesaksian Wakil Presiden Boediono di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat lalu, adalah cara dia menyapa hakim dan jaksa. Boediono, sebagaimana layaknya para terdakwa dan saksi dalam persidangan yang lain, menyebut "Yang Mulia". Berbeda dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla, yang cukup menyapa hakim dan jaksa dengan "Bapak" atau "Pak". Apakah Jusuf Kalla terpengaruh lagu dangdut: "Bapak hakim dan bapak jaksa, tolonglah...."

Bagaimana seharusnya menyapa para hakim dalam persidangan? Saya pernah berbincang-bincang dengan seorang pakar hukum (dan teman itu, alhamdulillah, pernah menjadi Menteri Hukum dan HAM). Dia menyebutkan, hakim dalam sidang harus disapa "Yang Mulia". Dengan pakaian kebesaran itu, hakim adalah "wakil Tuhan". Keputusan hakim selalu membawa-bawa nama Tuhan. Semua orang harus hormat kepada hakim. Kalau di luar sidang mau disapa "Mas", "Bapak", "Bung", "Kakak", terserah. Diajak bercanda juga bisa.

Artinya, kita menghormati simbol. Saya pernah ikut mengecam seorang teman ketika ia ditangkap karena membakar gambar Presiden Yudhoyono yang persis sebagai simbol kepala negara. Sepanjang presiden itu masih sah, adalah penghinaan membakar fotonya. Sebaliknya, saya pernah membela sebuah kelompok yang dituduh menginjak-injak bendera Merah Putih, padahal yang diinjak itu kain merah dan kain putih yang membentang semrawut. Itu bukan bendera, karena bendera kebangsaan adalah simbol yang jelas perbandingan ukuran panjang dan lebar maupun porsi merah dan putihnya. Kalau semua warna merah dan putih yang bersanding dianggap "bendera", tim nasional PSSI tak boleh bercelana putih dan berbaju merah, karena "bendera" itu kadang dijatuhkan dan dilecehkan.

Dulu, sewaktu saya kecil, masyarakat sangat menghormati simbol. Polisi yang berpakaian seragam pun dianggap simbol negara. Saat itu ada polisi di desa yang bertengkar dan lawannya meminta, kalau mau tanding, buka dulu baju seragam. Alasannya, berkelahi melawan polisi berseragam berarti melawan aparat negara, berarti memusuhi negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalau polisi berseragam saja dihormati, apalagi presiden. Bukankah menyapa Presiden Sukarno tak boleh sembarangan? Di kelas II SMP, ketika akan ikut menyambut kedatangan presiden, saya dimarahi guru karena menulis dalam poster "Selamat Datang Bapak Presiden Soekarno". Harus ada kata PJM di depan kata "bapak". Apa itu PJM? Paduka Jang Mulia. Foto resmi presiden ketika itu tertulis "PJM Soekarno, Presiden RI".

Siapa yang tahu sejarahnya kenapa anggota DPR disapa "Yang Terhormat"? Karena mereka mewakili rakyat. Kalau mereka tak diberi predikat "terhormat", seluruh rakyat jadinya tidak terhormat. Sampai sekarang pun sebutan itu muncul dalam forum resmi, meski kita tahu sudah sekian banyak anggota DPR yang ditahan karena korupsi.

Presiden dan wakil presiden, walau tak lagi dengan sapaan Paduka Yang Mulia, tetaplah simbol negara. Ke mana-mana dikawal secara kenegaraan. Jangankan masih menjabat, baru jadi calon presiden saja dikawal. Coba lihat sebentar lagi, Jokowi pasti dikawal, suka atau tak suka. Berlebihan jika ada yang mengecam Boediono karena dikawal pasukan resmi ketika menjadi saksi di Pengadilan Tipikor. Yang dikawal bukan Boediono sebagai orang Yogya, melainkan simbol kenegaraan. Dan jika dalam sidang Boediono menyebut hakim dengan "Yang Mulia", itu bukan merendahkan jabatan wakil presiden, melainkan karena hakim simbol pengadil di dunia ini, "mewakili" Pengadil Maha Tinggi. Mari kita hormati simbol-simbol kenegaraan, untuk menghormati negara kita.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masa Demo Sengketa Pilpres Ricuh Saling Lempar Batu, Ada Massa yang Lanjut Joget

5 menit lalu

Masa Demo Sengketa Pilpres Ricuh Saling Lempar Batu, Ada Massa yang Lanjut Joget

Massa demo sengketa pilpres di kawasan patung kuda ricuh saling lempar batu. Tapi ada yang lanjut joget.


13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

8 menit lalu

13 Bom di Jakarta. Foto: Visinema Pictures
13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival


Pro Kontra Amicus Curiae dalam Kasus Sengketa Pilpres 2024

12 menit lalu

Kepala Bagian Sektap AACC Kerja Sama Luar Negeri Immanuel Hutasoit dan Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri Andi Hakim menerima
Pro Kontra Amicus Curiae dalam Kasus Sengketa Pilpres 2024

Amicus curiae dinilai sebagai indikasi kepedulian terhadap peradilan. Sedangkan yang lain menyebut adanya potensi intervensi terhadap MK.


Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

12 menit lalu

Petani membawa padi saat panen di Cijenuk, Kecaatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sawah-sawah di sejumlah daerah sudah mulai panen raya padi yang diharapkan imbasnya akan berdampak pada penurunan harga beras yang saat ini masih relatif mahal. TEMPO/Prima Mulia
Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.


Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

21 menit lalu

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jerry Sambuaga optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.


Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

24 menit lalu

Seorang penyerang mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. social media livestream video obtained by REUTERS
Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.


Disebut Sering Bohongi PDIP, Gibran: Pak Hasto Bahasanya Meresahkan

27 menit lalu

Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menanggapi arahan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta para pendukung mereka menghentikan aksi unjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Disebut Sering Bohongi PDIP, Gibran: Pak Hasto Bahasanya Meresahkan

Gibran menyebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto selalu memberikan jawaban negatif soal wacana pertemuan Jokowi dan Megawati.


Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

29 menit lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Blair sebelumnya diminta Jokowi membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional. Tony Blair menyebut pemerintah dapat melakukan promosi ke beberapa negara lain seperti pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta sejumlah perusahaan asing di kawasan Asia untuk berinvestasi di IKN. TEMPO/Subekti.
Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

Tony Blair menjelaskan, Uni Emirat Arab (UAE) berencana untuk investasi panel surya di IKN. Investasi ini akan difasilitasi oleh Tony Blair Institute.


Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

30 menit lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

Pembenahan Timnas Indonesia menjadi fokus Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada 2024. Apa lagi?


Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

31 menit lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (keempat kiri), Wamenhan M Herindra (kedua kanan), KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri), KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.