Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Babi Yar

Oleh

image-gnews
Iklan

Pada 1961, Yevgeny Yevtushenko menulis sajak tentang orang-orang yang terbunuh di jurang panjang yang suram di timur laut Sungai Dnieper:

Akulah tiap orang tua
yang di sini
ditembak mati
Akulah tiap anak
yang di sini
ditembak mati

Dua puluh tahun sebelumnya, di jurang di Ukraina itu, di Babi Yar, hampir 34 ribu orang Yahudi-termasuk anak-anak, orang tua, perempuan-dibunuh pasukan Jerman hanya dalam waktu dua hari, 29-30 September 1941.

Yevtushenko bukan Yahudi; sajak itu, "Babi Yar", menyatakan, "dalam diriku tak ada darah Yahudi." Tapi ia menggugat apa yang terjadi di tempat itu sebagai kebuasan yang sedang dilupakan-dan dengan demikian juga kebuasan lain di masa lalu yang tak diakui. Penyair Rusia ini menuliskan sajaknya setelah Stalin mangkat dan orang bisa membacanya sebagai pengingat kekejaman yang pernah terjadi di masa lalunya sendiri-sebagaimana kita di Indonesia akan bisa membacanya dengan ingatan yang mirip.

Tentu, pembantaian Jerman terhadap orang Yahudi tak terbandingkan-karena tiap kekejaman sebenarnya tak bisa dibandingkan. Seperti yang di Babi Yar itu. Seorang sopir truk pasukan Jerman yang berada di tempat itu menceritakan kesaksiannya:

Setelah ditelanjangi, orang-orang Yahudi itu digiring ke dalam jurang, melalui dua atau tiga celah masuk. Ketika mereka sampai di dasar, para petugas Schutzpolizei mendorong mereka agar berbaring di atas mayat orang-orang yang baru saja ditembak. Semua terjadi dengan cepat. Mayat itu berlapis-lapis. Seorang polisi datang dan menembak leher tiap orang Yahudi di tempat ia terbaring dengan senapan semi-otomatis. Begitu satu orang Yahudi tewas, si penembak akan berjalan melintasi tubuh orang mati itu untuk menembak korban yang lain. Ini berlangsung tanpa henti, dan semua-laki-laki, perempuan, anak-anak-dihabisi. Anak-anak dibaringkan dekat ibu mereka dan ditembak bersama-sama.

Tapi, dengan kekejaman yang membunuh hampir 34 ribu orang dalam dua hari, yang tak terbandingkan itu tetap memergoki kita dengan pertanyaan tentang manusia pada umumnya: sebuas itukah makhluk ini?

Dari sejarah Jerman, jawabnya bisa bermacam-macam. Ada kebencian rasial kepada mereka yang berbeda, dan sejak sekian abad yang lalu yang berbeda itu berarti Yahudi. Ada perasaan bangsa yang terhina dan rakyat yang menderita setelah kekalahan dalam Perang Dunia I, disertai kerinduan akan negara kuat, pemimpin yang kuat, dengan dendam yang berkobar.

Tapi, dengan sebab-musabab yang khas Jerman seperti itu, Hitler dan rezimnya tetap ingin diakui sebagai bagian dari sesuatu yang universal. Sang Fhrer percaya bahwa kehidupan pada dasarnya bengis: "Hukum kehidupan di dunia," kata Hitler dalam sebuah jamuan siang 10 Oktober 1941, "mengharuskan pembunuhan yang terus-menerus, agar mereka yang mutunya lebih baik bisa hidup."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang merisaukan adalah bahwa pembunuhan memang terjadi di tempat lain, dilakukan bangsa lain-seakan-akan sejarah tak bisa berubah, manusia pada dasarnya bengis, dan Hitler membawakan tata normatif yang benar: "hukum"-nya layak sebagai hukum, bersifat kekal, dan berlaku di mana saja.

Tapi kita ingat: ia menyebut "kehidupan". Kehidupan berubah. Beberapa kekejaman yang terjadi bukanlah sekadar versi baru dari thema yang itu-itu juga. Hitler sendiri berada dalam zaman yang lain dari zaman Genghis Khan, misalnya, dengan ambisi dan hasrat yang lain dan cara-cara melaksanakan hasrat yang lain pula.

Maka ketika ia mengemukakan bahwa pembunuhan adalah "hukum kehidupan", ia sesungguhnya mencoba menghalalkan kekejaman dan pembinasaan yang dirancang dan dilaksanakannya. Ia seperti hendak mengatakan, "Aku tak bersalah, aku hanya menjalankan apa yang sudah ada dan akan ada terus dalam sejarah manusia."

Yang tak diakuinya ialah bahwa ia perlu mengajukan apologi itu (atas nama "hukum kehidupan") karena ada sesuatu yang lain, yang berada di luar "kehidupan" yang dilihatnya: ada suatu tata normatif yang berbeda, sesuatu yang belum ditaklukkannya.

Dan itulah yang kemudian terbukti. Tata normatif Hitler tak bisa bertahan, bukan hanya karena ia kalah perang. Sajak Yevtushenko menuturkan: bila kekejaman menemukan sekutunya di masa lain, di tempat lain, demikian juga sang korban. Sang "aku" yang merasa senasib dengan mereka yang dibantai di jurang Babi Yar juga melihat dirinya di tempat pembunuhan yang jauh, di sebuah hari yang jauh:

Dan di sini, pada salib, aku mereka musnahkan dalam siksa,
Dan sisa paku itu di tubuhku masih ada

Dengan kata lain, kepada kekejaman baru akan selalu ada gugatan baru. Juga orang-orang yang berkata "tidak" secara baru.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

1 menit lalu

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan saat peresmian Indonesia Incorporated di Far East Finance Center, Hong Kong, Jumat 30 Juni 2023. Indonesia Incorporated berisikan gabungan dari berbagai BUMN yang berbisnis di Hong Kong dan berfungsi sebagai Business Center dan Business Hub untuk negara-negara di Asia Utara. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.


Erick Thohir Arahkan BUMN Beli Dolar Secara Optimal dan Sesuai Kebutuhan

24 menit lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ditemui di sela-sela acara ACE Youth Summit 2023 di TMII, Jakarta Timur pada Sabtu, 28 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Erick Thohir Arahkan BUMN Beli Dolar Secara Optimal dan Sesuai Kebutuhan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut kenaikan harga energi global berdampak pada porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) BUMN.


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

24 menit lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

30 menit lalu

Ilustrasi Mobil tabrak motor. mkhlawyers.com
Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

Pengemudi pikap diduga mengantuk saat menabrak dua motor yang berada di arah berlawanan.


Rumor Spesifikasi OnePlus Ace 3 Pro, Punya Layar OLED Melengkung dan Chip Snapdragon

32 menit lalu

OnePlus Ace 3. Gsmarena.com
Rumor Spesifikasi OnePlus Ace 3 Pro, Punya Layar OLED Melengkung dan Chip Snapdragon

Fitur OnePlus Ace 3 Pro dikabarkan lebih canggih dibanding generasi OnePlus sebelumnya.


Ikut KOVO Women's Asia Quarter 2024, Yolla Yuliana Fokus Tingkatkan Massa Otot dan Jaga Pola makan

33 menit lalu

Pemain Indonesia All Stars, Yolla Yuliana, seusai menjalani latihan jelang menghadapi Red Sparks. Latihan dilakukan di GOR Bulungan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Ikut KOVO Women's Asia Quarter 2024, Yolla Yuliana Fokus Tingkatkan Massa Otot dan Jaga Pola makan

Yolla Yuliana ingin tampil maksimal selama masa uji coba Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) Women's Asia Quarter 2024.


Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

44 menit lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.


Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

46 menit lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

52 menit lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

53 menit lalu

Lando Norris di F1 Cina 2024 raih pole position untuk Sprint Qualifying. (Foto: McLaren Mercedes)
Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

Pembalap McLaren Lando Norris merebut pole position untuk sprint race pada kualifikasi balapan Sprint Formula 1 China 2024.