Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air Kelapa

Oleh

image-gnews
Iklan

Ada sesuatu yang menarik bila kekuasaan bermula dari cerita tentang kata dan air kelapa.

Kita menemukannya dalam dongeng Jawa tentang pendiri Kerajaan Mataram.

Tersebutlah pada suatu pagi Ki Ageng Giring, seorang peladang, memanjat pohon nyiur di halamannya untuk memetik sebutir kelapa. Ia ingin membuat santan. Tapi di pucuk pohon itu tiba-tiba terdengar suara: "Barang siapa yang meminum air kelapa yang kaupegang itu, akan ia turunkan anak-cucu yang berkuasa di kerajaan masa depan."

Dengan gemetar Ki Ageng Giring memetik nyiur itu, meluncur turun, dan pulang. Tapi hari masih pagi; ia belum haus. Buah kelapa itu hanya ia lubangi untuk bisa direguk airnya nanti, lalu ia letakkan di para-para dapur. Ia pun kembali ke kebun untuk mencangkul.

Tak disangka-sangka, tetangga dan sahabat karibnya, Ki Ageng Pemanahan, yang baru saja sibuk membersihkan semak-semak, mampir. Karena haus tak tertahan, melihat nyiur yang sudah disiapkan di dapur itu, ia mengambilnya dan mereguk airnya.

Dan demikianlah jadinya: Ki Ageng Pemanahan adalah progenitor pendiri Kerajaan Mataram. Anaknya, seorang pemuda cerdik dan pemberani, Sutawijaya, menjadi seorang prajurit yang makin lama makin dipercaya di Kerajaan Pajang. Ia berhasil menewaskan Arya Penangsang, seorang bangsawan yang tak mau takluk. Atas jasanya, Sutawijaya diberi gelar Panembahan Senapati dan sebentang wilayah. Berangsur-angsur, daerah itu ia kembangkan jadi kerajaan yang disebutnya dengan nama "Mataram", seperti kerajaan Jawa dari zaman keemasan sebelum Islam. Ia memerintah dari 1584 sampai meninggal pada 1601.

Bagi saya, yang penting dalam cerita itu adalah sepatah kata dalam kalimat yang didengar Ki Ageng Giring: "Barang siapa...". Tak ada nama tertentu yang disebut. Kekuasaan pada hakikatnya sebuah peruntungan yang terbuka. Tak ada pintu tertutup bagi orang atau kaum tertentu. Jika Ki Ageng Pemanahan yang mendapatkan karunia itu, itu berarti asal-usul kekuasaan bermula pada nasib yang tak eksplisit dan sebuah kebetulan. Kata-kata gaib dan air kelapasebagai bagian awal cerita tentang kejayaan dan kejatuhan raja-raja Jawaagaknya untuk pengingat bahwa kekuasaan sekaligus mengandung misteri dan hal sehari-hari.

Dengan kata lain, tak ada fondasi yang kukuh kekal yang menentukan seseorang untuk berada di atas takhta atau di bawahnya. Sumber legitimasi kekuasaan ibarat datang dari sebuah liang tambang tua yang kosong tapi penuh kabut. Sejarah kekuasaan adalah sejarah kecemasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu sebabnya kekuasaan perlu punya aura, dan aura perlu mithos. Harus ada sesuatu yang akan memberi alasan bahwa ia sah, bahwa ia patut diterima siapa saja kapan saja. Itu berarti, dalam kecemasannya, kekuasaan tak bisa cuma sebuah monolog. Ia butuh Liyan yang mengakuinya. Dengan demikian sebenarnya ia mengakui bahwa ada pihak lain yang dianggap setara, atau lebih luhur, yang punya daya untuk memberi pengakuan atau menolaknya.

Di zaman demokrasi, Liyan itu "rakyat": himpunan yang tak sepenuhnya dapat dihadirkan selain secara simbolis. Di abad ke-16 itu, Liyan itu dilambangkan secara lain: seorang ratu gaib dari laut selatan. Salah satu dongeng terkenal tentang Panembahan Senapati adalah hubungannya dengan Nyai Roro Kidul. Dikisahkan, pada suatu saat putri alam gaib itu mendatangi Baginda. Mereka bercintaan. Tapi pada saat yang sama dikatakan juga bahwa Nyai Roro Kidul menyerah ke dalam wibawa sang penguasa Mataram: sor prabawa lan wong agung ngeksiganda.

Kekuasaan Senapati dan auranya, takhta, dan legitimasinya menjadi menguat dengan dongeng itu. Tapi tampak: seorang penguasa harus berjuang secara rumit dan subtil buat memperoleh hegemoni.

Dongeng di atas bisa ditafsirkan untuk menggugat thesis bahwa perjuangan hegemoni sepenuhnya ditandai antagonisme. Sebab yang terjadi adalah jalin-menjalin yang tegang antara persaingan dan pertalian. Memang ada konflik yang tersamar, tapi hegemoni tak mungkin hanya dicapai dengan keris yang berdarah.

Kita tahu apa yang terjadi. Kekuasaan penerus dinasti Mataram, Amangkurat I (1646-1677), praktis adalah titah yang berdarah. Babad Tanah Jawi mengisahkan suasana kerajaan yang muram dan menakutkanyang segera disusul sebuah akhir yang dramatis. Riwayat Kerajaan Mataram tamat ditutup pemberontakan Trunajaya. Legitimasi hilang, hegemoni runtuh.

Para pendongeng kemudian berkisah, dalam perjalanan melarikan diri dari istananya, Amangkurat I mati karena meminum air kelapa yang beracun. Mungkin ini juga sebuah tamsil: rasa haus akan kekuasaan di saat yang tepat akan berhasil; rasa haus kekuasaan di saat yang salah akan membuat binasadan orang tak selalu tahu kapan saat yang salah itu.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditetapkan Tersangka, Gus Muhdlor Jadi Bupati Sidoarjo Ketiga yang Tersandung Kasus Korupsi

1 menit lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melakukan orasi di parkir selatan Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 1 Februari 2024. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Ditetapkan Tersangka, Gus Muhdlor Jadi Bupati Sidoarjo Ketiga yang Tersandung Kasus Korupsi

KPK menetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka perkara dugaan korupsi pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.


Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

3 menit lalu

Tangkapan layar peta Siklon Tropis Freddy pada Selasa, 7 Februari 2023. Siklon tropis ini berada di Samudera Hindia selatan Bali. (ANTARA/HO-BMKG)
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.


Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

9 menit lalu

Pemain Bayer Leverkusen Granit Xhaka berselebrasi. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu


Profil Gus Muhdlor, Bupati Sidoarjo yang Ditetapkan KPK Sebagai Tersangka

10 menit lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Antara Jatim/HO Pemkab Sidoarjo
Profil Gus Muhdlor, Bupati Sidoarjo yang Ditetapkan KPK Sebagai Tersangka

Gus Muhdlor adalah putra keenam dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat.


Menteri PUPR: Tol Fungsional dan Diskon Tarif Bantu Pemudik Lebaran

13 menit lalu

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono Ketika ditemui di Komplek DPR RI, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
Menteri PUPR: Tol Fungsional dan Diskon Tarif Bantu Pemudik Lebaran

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan tol fungsional dan diskon tarif tol membantu pemudik pada Lebaran 2024.


KPU Minta MK Tolak Permohonan Anies dan Ganjar dalam Kesimpulan Sengketa Pilpres

15 menit lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari bersamaKomisioner KPU Mochammad Afifuddin saat menghadiri sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 dengan pemohon calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Adapun agenda sidang hari ketiga perkara PHPU Pilpres 2024 itu masih berupa pemeriksaan perkara dengan jadwal acara pembuktian pemohon. Mendengarkan keterangan ahli dan saksi Pemohon dan Pengesahan alat bukti tambahan Pemohon. TIM Hukum TPN Ganjar-Mahfud menghadirkan 9 ahli dan 10 saksi. TEMPO/Subekti.
KPU Minta MK Tolak Permohonan Anies dan Ganjar dalam Kesimpulan Sengketa Pilpres

Kesimpulan KPU berisikan klaim bahwa dalil-dalil pemohon tidak terbukti dalam persidangan.


Arus Balik Lebaran, Pengguna Angkutan Penyeberangan Mendominasi

18 menit lalu

Sejumlah kendaraan antri memasuki jadwal naik keatas kapal di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Selasa, 16 April 2024. PT ASDP telah mencatat jumlah penumpang menyebrang ke Pelabuhan Merak sebanyak 98.710 dengan rincian 89.309 penumpang dalam kendaraan dan 9.401 penumpang pejalan kaki per pukul 21.23 WIB . TEMPO/ Febri Angga Palguna
Arus Balik Lebaran, Pengguna Angkutan Penyeberangan Mendominasi

Jumlah penumpang angkutan penyeberangan saat arus balik Lebaran (H+5) atau 15 April 2024 mencapai 350.667 orang.


Tak Hanya dari Megawati, MK Juga Terima Amicus Curiae dari BEM FH 4 PTN

19 menit lalu

Kepala Bagian Sektap AACC Kerja Sama Luar Negeri Immanuel Hutasoit dan Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri Andi Hakim menerima
Tak Hanya dari Megawati, MK Juga Terima Amicus Curiae dari BEM FH 4 PTN

MK hari ini menerima berkas Amicus Curiae dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan BEM FH dari empat perguruan tinggi.


Kasus Pungli di Rutan KPK, Sopian Hadi dan Ristanta Bacakan Sanksi Permintaan Maaf Terbuka Usai Dihukum Etik

24 menit lalu

Para tersangka petugas Rutan KPK, seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 3 April 2024. Dalam pemeriksaan ini penyidik melakukan perpanjangan penahanan tahap II selama 30 hari terhadap 15 orang tersangka dalam perkara penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penerimaan uang sekitar Rp.6,3 miliar dalam bentuk pemerasan dari para tahanan korupsi di lingkungan Rumah Tahanan Negara Cabang KPK 2019-2023. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Pungli di Rutan KPK, Sopian Hadi dan Ristanta Bacakan Sanksi Permintaan Maaf Terbuka Usai Dihukum Etik

KPK telah menindak 15 orang tersangka dalam tindak pidana korupsi pungli di Rutan KPK, yaitu para petugas dan kepala cabang rumah tahanan.


Hasto Buka Suara soal Nasib Hak Angket di DPR: Bukan Persoalan PDIP

28 menit lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Hasto Buka Suara soal Nasib Hak Angket di DPR: Bukan Persoalan PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pengguliran hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 bukan persoalan PDIP saja.