Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

The Tank Man

Oleh

image-gnews
Iklan

Ia disebut "The Tank Man": seorang berbaju putih yang berdiri sendirian di tengah jalan, menghadang empat tank yang bergerak ke Tiananmen, Beijing.

Hari itu 5 Juni 1989.

Siapa dia? Tak ada yang tahu. Bisa jadi ia warga biasa yang tiba-tiba tak bisa menahan marah melihat tentara datang lagi setelah membunuh puluhan demonstran di Lapangan Tiananmen 40 jam sebelumnya. Mungkin ia hendak berseru: "Kembalilah kalian! Korban sudah cukup!"

Kita tak tahu itukah yang dikatakannya. Tapi sejak itu, dunia mengenangnya: sosok pemberani yang diabadikan kamera dari jauh, tubuh yang bagaikan sebatang tiang yang tegak-tiang putih yang menyangga hal-hal yang tak kasatmata: keinginan bebas dari takut dan kekerasan, keberanian bersikap, dan tekad yang mempercayai dialog, bahkan dialog dengan pasukan infanteri yang siap tempur.

Orang bisa mengatakan, "The Tank Man" menghendaki apa yang mustahil. Sebab, Pemerintah begitu kuat. Penguasa di Beijing itu bisa dengan mudah mematikan suara yang menuntut kemerdekaan bersuara dan mematikan mereka yang tak disukai bersuara.

Juga: mematikan ingatan tentang semua kematian itu.

Ada seorang ibu bernama Xu Jue. Dalam sebuah tulisan di The New York Review of Books, 5 Juni lalu, Ian Johnson menulis tentang wanita ini, yang anaknya mati ditembak tentara dan suaminya meninggal dirundung sedih. Tiap musim semi, di hari raya Qingming, Xu Jue bermaksud mengunjungi makam anak dan suaminya. Tapi polisi mencegahnya datang tepat 5 April, ketika festival menghormati para mendiang itu dirayakan. Ibu itu boleh datang ke makam anaknya, tapi beberapa hari sebelum itu. Dan polisi akan menyertainya-meskipun harus membaca tulisan di nisan itu: "4 Juni, 1989".

Seorang ibu lain, Ding Zilin, ingat tanggal yang agak berbeda: 3 Juni, 1989. Hari itu anaknya juga ditembak tentara yang memadamkan demonstrasi di Tiananmen. Dalam perkabungannya, ibu ini menghubungi keluarga yang juga kehilangan anak mereka di Juni yang berdarah itu. Ding Zilin membentuk satu jaringan ("Para Ibu Tiananmen") yang mencoba menemukan informasi tentang mereka yang tak pulang. Ia beberapa kali menjadi tahanan rumah, tapi ia tak menyerah. Sampai Agustus 2011, jaringan ini mencatat 202 korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tangan yang berdarah (dan berkuasa) harus mematikan ingatan seperti itu. Yang dihadapi bukan sekadar catatan tentang masa lalu. Ingatan itu juga sebuah tuntutan keras ke masa depan. Membungkam kenangan tentang kekejaman penting, sebab berkuasa harus siap dengan alasan bagi kekejaman baru.

Sejarah politik Tiongkok penuh dengan kekejaman itu. Juga ingatan dan represi atas ingatan. Penyair dan penulis prosa dokumenter, Liao Yiwu, punya masa lalu yang terapung-apung antara hidup dan mati. Di pertengahan 1960-an, ayahnya, seorang guru, dituduh "kontrarevolusioner" oleh Pengawal Merah selama Revolusi Kebudayaan yang digerakkan Mao Zedong. Si ayah dipecat dan dikucilkan masyarakat. Si ibu terpaksa menceraikannya agar bisa hidup dengan anaknya. Tapi, pada suatu hari, untuk dapat membeli makanan, perempuan itu menjual kupon jatah pakaian yang dibagikan Negara. Si ibu ditangkap dan diarak bersama sejumlah penjahat di panggung Gedung Opera Kota Sichuan, kota kelahirannya.

Liao Yiwu, yang beberapa kali disekap dan sajaknya diharamkan, memandang dengan pahit masa lalu yang dibangun dan dihancurkan Mao. Seperti ditulisnya dalam The New York Review of Books, Mao tak pernah minta maaf.

Mao tak minta maaf dan kekerasan dilakukan kembali. "Revolusi bukan jamuan makan malam," itu ucapannya yang termasyhur. Harus ada pengorbanan untuk kemenangan Revolusi buruh dan tani, harus dibenarkan tindakan yang brutal jika hanya itu yang mungkin.

Tiap laku politik, juga yang revolusioner, tampaknya mengamini dalil Bismarck di Jerman di abad ke-19, yang mengembangkan kekuasaan dengan "darah dan besi": Die Politik ist die Lehre vom Mglichen. Politik hanya bisa bertolak dari apa yang mungkin, dan sebab itu ia kiat memainkan apa yang mungkin.

Berdiri di tengah Avenue Chang'an, "The Tank Man" tak mengikuti dalil itu. Hari itu ia contoh aksi politik yang digerakkan apa yang tak mungkin. Ia tak mengatakan, "Karena aku mustahil menang, aku lebih baik diam; kalaupun keadaan tak bisa hapuskan kekejaman, biarlah, tak ada rotan akar pun jadi."

"The Tank Man" adalah isyarat: mereka yang mengatakan "tak ada rotan, akar pun jadi" lama-kelamaan bisa lupa bahwa rotan ada, tak mustahil, meskipun bukan di hari ini.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

7 menit lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair tiba di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Jumat, 19 April 2024. Tony bersama Kemenkominfo membahas percepatan transformasi digital serta pembangunan layanan publik berbasis digital. Tempo/Desty Luthfiani.
Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.


Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

11 menit lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.


Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

11 menit lalu

T-ara kembali diterpa rumor
Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

Grup idola K-pop T-ARA meraih puncak popularitaasnya di tahun 2010an dengan berbagai lika-liku termasuk tuduhan skandal bullying.


Imbas Erupsi Gunung Ruang, Penutupan Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang Hingga Ahad

12 menit lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Penutupan Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang Hingga Ahad

PT AP I memutuskan memperpanjang penutupan Bandara Sam Ratulangi hingga Ahad 21 April 2024, pukul 12.00 Wita akibat erupsi Gunung Ruang.


Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

18 menit lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

Gibran Rakabuming Raka berharap ada peluang untuk pertemuan antara Jokowi dan Megawati


Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

31 menit lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

Film Siksa Kubur juga direncanakan akan tayang di tujuh negara di Asia dan Luar Asia.


Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

34 menit lalu

Kendaraan militer melaju di jalan selama serangan Israel di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Februari 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

Setidaknya lima warga Palestina, termasuk seorang remaja, tewas dalam serangan militer Israel di kota Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki.


Cara Cek Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2024

41 menit lalu

Situs Rekrutmen Bersama FHCI BUMN menyampaikan pengumuman tahap tahap 1 berupa registrasi online dan seleksi administasi yang akan berakhir pada esok hari, Rabu, 11 Mei 2022. (Sumber: rekrutmenbersama.fhcibumn.id)
Cara Cek Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2024

Jika Anda termasuk pelamar rekrutmen bersama BUMN, wajib mengetahui cara cek hasil rekrutmen bersama BUMN 2024. Berikut daftarnya.


Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

46 menit lalu

Ratusan PAM TPS mengikuti apel di Silang Monas, Jakarta, Selasa (17/4). Sekitar 35.000 lebih sukarelawan hansip diturunkan untuk lakukan pengaman langsung di sekitar 15.000 Tempat Pemungutan Suara saat Pilkada DKI Jakarta digelar pada tanggal 11 Juli 2012. Tempo/Tony Hartawan
Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

Pada 12 Agustus 1972 keluar Kepres No. 55 tahun 1972 tentang penyempurnaan organisasi Hansip, fungsi utamanya perlindungan masyarakat (Linmas)


5 Poin Pertemuan Prabowo dan Wang Yi

47 menit lalu

Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, menyambut Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat pertemuan mereka di Jakarta, 18 April 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
5 Poin Pertemuan Prabowo dan Wang Yi

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga calon presiden tepilih telah bertemu Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi