MORNING GLORY
Sutradara : Roger Michell
Skenario : Aline McKenna
Pemain : Harrison Ford, Rachel McAdams,
Sejak melejitnya film Broadcast News (James L.Brooks,1987), film-film yang berlatar belakang kehidupan wartawan televisi yang lahir seolah terbagi dua kelompok yang ekstrim: film tentang wartawan televisi yang serius seperti The Inside (Thomas Mann, 1999) atau Good Night and Good Luck (George Clooney, 2005) dan kelompok ringan seperti Up, Close and Personal (Jon Avnet, 1996).
Film Morning Glory adalah film berlatarbelakang kehidupan di studio televisi berita yang mengisi acaranya dengan informasi yang sama sekali tak bernilai berita : berita tentang hamburger yang enak atau tentang cuaca yang buruk atau tentang pengalaman naik roller-coaster, misalnya. Acara Daybreak sudah di ujung tanduk dan bakal dihapus jika tidak mencapai angka rating.
Adalah Becky Fuller (Rachel McAdams) seorang produser yang baru saja jadi korban PHK stasiun televisi lain yang kemudian direkrut oleh acara Daybreak dengan harapan bisa memperbaiki angka rating.
Yang dilakukan pertama kali oleh Becky adalah memecat salah satu pembawa acaranya yang arogan dan menjengkelkan, lalu merekrut Mike Pomeroy (Harrison Ford) untuk berdampingan dengan Colleen Peck (Diane Keaton). Tantangan Becky bukan hanya perjuangan untuk mencari sesuatu yang baru dalam acaranya—demi rating—tetapi juga menyatukan kedua anchor yang tingkah lakunya mirip diva itu. Pomeroy adalah seorang wartawan TV legendaris yang telah terjun ke berbagai medan perang dan mewawancarai berbagai tokoh internasional. Dia dikenal sebagai wartawan TV karena kemampuannya melakukan investigasi. Tetapi tingkahnya yang luarbiasa menjengkelkan, kasar dan sangat sulit diatur menyebabkan dia akhirnya terdampar pada acara yang dianggapnya memalukan seluruh prnsip jurnalisme yan dijunjungnya.
Film yang disutradarai Roger Michell (Notting Hill, 1999) ini sebetulnya ingin membuat sebuah parodi tentang para wartawan televisi. Pengejaran rating yang habis-habisan hingga mereka tak peduli dengan mutu; sikap diva para anchor yang selalu saja menjadi penyakit para penyiar karena mereka sudah merasa diri sebagai selebriti dan juga produser acara TV yang akan melakukan apa saja agar acaranya tidak disetip dari kehidupan industri.
Michell sudah memasukkan segala resep: skenario yang cerdas dan beberapa adegan slapstick yang dimaksudkan mengejek acara-acara TV yang rela menunjukkan adegan konyol. Tetapi, Michell juga ‘menyerah’ pada resep komedi romantik yang klise. Tokoh Becky Fuller harus punya pacar ganteng. Subplot di beberapa tempat jadi agak keteter. Diane Keaton rada mubazir, padahal dia adalah aktris yang sangat bisa masuk ke genre apa saja.
Hubungan persahabatan/permusuhan antara Becky Fuller dan Mike Pomeroy adalah bagian yang paling menarik dari film ini; bagian yang menunjukkan bahwa Rachel McAdams suatu hari akan bisa disejajarkan dengan para aktris komedi dan drama yang sekarang tengah melejit, seperti Anne Hathaway dan Amy Adams.
Seandainya film ini bisa mempertahankan parodi dalam film ini, sebetulnya Morning Glory adalah kritik kepada industri TV yang menyerahkan nasib pada angka rating.
Leila S.Chudori