Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebuah Adaptasi untuk Penonton Amerika  

Oleh

image-gnews
Film The Girl With The Dragon Tattoo
Film The Girl With The Dragon Tattoo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-

SEBUAH ADAPTASI  UNTUK PENONTON AMERIKA

THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO


Sutradara   : David Fincher
Skenario     :  Steve Zillian
Berdasarkan novel karya Stieg Larsson
Pemain       : Daniel Craig, Christopher Plummer,Joely Richardson, Rooney Mara, Robin Wright, Stellan Skarsgard.

Sebuah pulau berkabut yang terpencil  nun di utara Swedia. Sebuah keluarga besar konglomerat yang kaya raya. Sebuah keserakahan dan kekejian. Sebuah misteri hilangnya seorang gadis 40 tahun silam.

Sutradara  AS David Fincher memulai film ini persis seperti bagaimana sutradara Swedia Niels Arden Oplev: patriarkh perusahaan keluarga Vanger Industri, Henrik Vanger (Christopher Plummer) yang menerima sebuah teror: bunga kering berbingkai. Setiap tahun ia menerima hadiah yang sama tanpa nama pengirim. Tanpa pesan apa-apa. Dan setiap tahun, menelepon polisi untuk melaporkan teror rutin itu itu.

Sekitar 40 tahun silam, Harriet Vanger --cucu dari adik Henrik-- gemar memetik bunga-bunga liar yang bertumbuhan di pulau Hedestat, tempat kediaman keluarga besar Vanger. Harriet  merangkai bunga kering itu, membingkainya dan menghadiahkannya pada sang paman yang sudah dianggap ayahnya sendiri. Pada suatu siang, ketika terjadi sebuah kecelakaan besar di jembatan panjang pulau itu, Harriet remaja menghilang begitu saja tanpa jejak. Dan sejak itu, selama 40 tahun, Henrik Vanger menerima bunga kering berbingkai tanpa nama pengirim. Henrik berasumsi, yang mengirim bunga kering “lanjutan” itu adalah sang pembunuh. “Dan aku perlu engkau mencari siapa pembunuh cucuku itu, sebelum aku mati….aku ingin sebuah kejelasan, meski ini peristiwa yang sudah lama berlalu,”  kata Henrik kepada wartawan investigasi Mikael Blomkvist (Daniel Craig)  yang mengundurkan diri  sementara dari majalah berita Millenium akibat tuntutan Hans-Erik Wennerström yang mengakibatkan majalahnya di tepi kebangkrutan.

Dengan bantuan seorang jenius, jagoan penyusup internet (hacker) bernama Lisbeth Salander (Rooney Mara), pertualangan mereka mencari jejak  Harriet Vanger.

Bagi mereka yang sudah pernah menyaksikan triologi millenium versi asli Swedia, pasti merasakan bahwa David Fincher sebetulnya tak banyak melakukan perubahan, kecuali beberapa penekanan di sana- sini. Tentu saja wartawan investigasi Michael Blomkvist dan bosnya, Erika Berger (Robin Wright) lebih kelihatan seperti model sampul Vanity Fair daripada sepasang wartawan investigasi. Selebihnya, kita merasa tetap berada di Stockholm yang dingin, berkabut dan bersalju, karena David Fincher memang memboyong timnya untuk syuting di Swedia.

Ritme film, suasana kelam dan bahkan aksen Swedia yang disisipkan pada dialog bahasa Inggris para pemain itu mungkin maksudnya ingin tetap membuat penonton merasa berada di Swedia, negara yang selama ini dianggap tak banyak persoalan, selain pajak yang tinggi dan penduduk yang luar biasa kayaraya dan bebas. Adalah novelis Stieg Larsson—yang terlanjur tewas sebelum novelnya terbit—yang mendadak memberikan sisi lain  (yang tentu saja disebut ‘fiktif’) tentang sisa-sisa anggota Nazi,  para lelaki dalam keluarga yang menggunakan kekerasan dan seks dalam menaklukkan anak perempuan sendiri hingga kebebasan pers yang ternyata penuh gerunjal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika sutradara Swedia Niels Arden Oplev dan penulis skenario Nikolaj Arcel dan Rasmus Heisterberg betul-betul mengadaptasi dan membuat sebuah tafsir dari novel Larsson, maka David Fincher mencoba lebih setia dengan plot novel. Jika Lisbeth Salander dalam versi Swedia digambarkan sebagai sosok yang betul-betul menjaga persahabatannya dengan Michael, maka dalam versi Hollywood, si jagoan hacker itu ternyata mulai memiliki perasaan. Ini bukan karena persoalan Hollywood, tetapi memang demikianlah Lisbeth Salander ciptaan Larsson. Dia memang mulai mencintai Michael.

Bagi saya, dengan bangunan sosok yang sudah digambarkan sejak awal bahwa Salander adalah perempuan yang sejak awal tumbuh dari kekejian, nampaknya tafsir sutradara Niels Arden jauh lebih pas dan meyakinkan. Lisbeth Salander yang diperankan Noomi Rapace yang di sekujur  tubuhnya diselimuti cincin dan tato adalah Lisbeth yang misterius, tak banyak bicara, dan lebih banyak berkata melalui sorot matanya yang bagus itu. Sementara tafsir Rooney Mara terhadap sosok Lisbeth lebih keras dan acuh tak acuh.

Jika persahabatan antara Michael dan Lisbeth dalam versi Swedia tetap dipertahankan dengan baik, meski mereka digambarkan pernah berhubungan seks satu kali; maka Michael dan Lisbeth dalam tafsir Fincher berkembang jadi segitiga yang membuat persoalan jadi rumit.

Tetapi selebihnya, kedua versi ini tak terlalu banyak perbedaan. Terlihat betul, versi Amerika memang dibuat untuk penonton Amerika yang konon malas membaca teks terjemahan.

Leila S.Chudori

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.