Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Thor di Jagat Gelap

Oleh

image-gnews
Seorang perempuan melemparkan tasnya ketumpukan sampah ketika tujuh hari pemogokan pembersih jalanan di Madrid (11/11). Pembersih jalan dan pemulung yang bekerja di taman umum kota mendapat PHK direncanakan lebih dari 1.000 pekerja. AP/Daniel Ochoa de Olza
Seorang perempuan melemparkan tasnya ketumpukan sampah ketika tujuh hari pemogokan pembersih jalanan di Madrid (11/11). Pembersih jalan dan pemulung yang bekerja di taman umum kota mendapat PHK direncanakan lebih dari 1.000 pekerja. AP/Daniel Ochoa de Olza
Iklan

Thor the dark world


TEMPO.CO, Jakarta- Kini Thor bertugas menghadang Kekuatan Hitam yang ingin menggelapkan jagat raya. Meski gelap, film ini tetap mempertahankan adegan yang cerdas.
                                                                      
***

Ketika nama Alan Taylor diumumkan menjadi sutradara sekuel Thor menggantikan sutradara Kenneth Brannagh, maka harapan melesat setinggi langit. Bayangkan serial terkemuka The Soprano, Mad Men , Boardwalk Empire dan The Game of Thrones. Taylor adalah bagian dari tim sutradara semua serial televisi yang gelap, berdarah dan berisi manusia penuh kekejian itu.  Maka kegelapan dan kekejian itu pula yang terbayang oleh para penggemar fanatik superhero.

Dan Thor 2 : The Dark World, meski tetap mempertahankan dialog yang cerkas dan lucu, memang sebuah film yang gelap. Paling tidak, film ini terasa ingin memiliki karakter yang gelap.  Film dimulai pada sebuah masa lalu, 5000 tahun silam, ketika kekuatan hitam bernama Malekith (aktor Christopher Eccleston yang ditutup tata rias menjadi  menjadi mahluk  dengan hidung dan telinga serba lancip berwajah purba). Musuh terbesar para dewa Norse berambisi mengubah Nine Realms menjadi sebuah dunia yang tenggelam dalam kegelapan. Tetapi itu hanya bisa dilakukan dengan kekuatan bernama Aether, segumpal zat merah yang begitu dahsyat kekuatannya bisa menghancurkan seluruh kosmik. Bor, ayah Odin (eyang Thor) mencoba membasmi Malekith. Bahwa mereka kemudian ‘lahir’ kembali ribuan tahun kemudian, maka itu warisan yang perlu dibasmi generasi Thor.

Di masa kini, Thor yang tengah sibuk  berperang menyatukan Nine Realms terpaksa ‘meninggalkan’ si cantik ilmuwan astrofisika Jane Foster (Natalie Portman) di bumi. Selama dua tahun berperang, Jane terus menerus mengulik di laboratorium menyelidiki perubahan alam semesta sembari mencari sang kekasihnya, Thor, yang telah menyerap bibirnya begitu rupa hingga ia tak bisa lagi berpaling pada lelaki lain (kasihan sekali si Charlie yang mengajaknya makan malam itu).

Ternyata Aether, zat merah itu menyusup masuk meminjam tubuh Jane Foster. Thor harus menyelamatkan Jane agar ‘kurcaci’ Malekith yang tak seperti kurcaci bentuknya itu tak membunuh ilmuwan kece yang dicintai itu. Zap, mereka terbang ke Asgard. Di sana, Ayahanda Odin  (Anthony Hopkins) yang tua renta di atas tahta yang ingin dia serahkan pada Thor dan adinda Loki  (Tom Hiddleston) di kurung di penjara karena pada masa lalu pada film pertama Thor dan The Avengers  ketika Loki ingin menjungkalkan tahta Odin yang sudah disediakan untuk Abangnya, Thor.

Plot melindungi Jane Foster, tak bisa tidak, agak mengingatkan kita pada bagaimana jagat Twilight beramai-ramai melindungi si cantik Bella. Bella dan Jane sama-sama jelita, pasrah dan mortal dan sama-sama jatuh cinta pada lelaki berusia sangat panjang; meski kita akan tetap lebih berharap banyak kepada Natalie Portman yang lebih memiliki nyawa dan kemampuan seni peran daripada Kristen Stewart.

Tetapi piala Oscar Natalie Portman dari film Black Swan nampaknya tak bersinar di sini. Para penulis skenario yang jumlahnya sakhohah (baik yang tertulis dalam kreditasi maupun yang tidak) saling tambah menambah sehingga plot dan subplot begitu penuh berdesakan. Ada kisah utama perjuangan menghadang kejahatan Malekith yang bagaimanpun ingin menghisap Aether yang nebeng di tubuh Jane. Di tengah menghalangi invasi itu, beberapa korban jatuh dan bagian ini sebetulnya cukup menyentuh, meski sutradara Alan Taylor tak memberi porsi cukup untuk baba duka keluarga besar Odin itu.

Adegan laga justru menarik ketika  melibatkan Frigga (Renne Russo), sang permaisuri atau Sif (Jaimie Alexander), sahabat Thor  yang nampaknya juga mencintai Thor. Mereka semua angkat senjata demi keselamatan jagat raya dan juga si mungil  Jane. Selebihnya,  terus terang adegan laga di dalam serial Game of Thrones jauh lebih keras, efektif dan memiliki koreografi yang   tertata. Sutradara Alan Taylor seperti diceburkan dalam permainan raksasa.

Pada babak kedua film ini, sutradara Taylor tampak rileks karena tokoh Loki muncul denga anggun dan menghibur. Dialog Loki yang sinis, lincah sekaligus menggigit membuat dia menjadi tokoh yang mencuri perhatian. Tak mengapa Thor adalah sosok yang gagah dengan setumpuk otot yang melembung di setiap lekukan tubuhnya, Loki sudah menjalankan peran sesuai fitrahnya: merebut posisi Thor dari tahta dan dari hati penonton. Dia mengejek, melepehkan kalimat penuh racun yang lezat sekaligus memperlihatkan bahwa sesungguhnya dia rela berkorban demi keselamatan Asgard. Adegan Loki berubah-ubah bentuk? Itu adalah puncak adegan yang sungguh menghibur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahwa romansa Thor dan Jane diberi porsi yang minim, tetapi hubungan kedua tokoh ini tetap terasa intim dan hangat. Jika Sif yang gagah dan jago berkelahi itu diperlihatkan plarak-plirik cemburu melihat kemesraan Thor dan Jane, sudah dipastikan pada sekuel berikutnya akan ada cinta segitiga. Kisah cinta segitiga, jika tidak dieksekusi dengan plot yang unik, bakal bisa menjengkelkan. Tenang, bukankah selalu ada Loki yang bisa menjelma menjadi apa saja? Dia akan menjadi penyelamat adegan apapun, di manapun.

Ternyata di jagat raya yang gelap, bukan Thor, melainkan Loki yang membawa sinar harapan.

Leila S.Chudori

THOR, THE DARK WORLD
Sutradara         :
Alan Taylor
Skenario           :
Christopher Yost, Christopher Markus dan Stephen McFeely (Berdasarkan tokoh-tokoh Marvel DC)

Pemain             : Chris Hemswerth, Natalie Portman, Tom Hiddleston, Stellan Skarsgård, Kat Dennings, Rene Russo dan Anthony Hopkins

Produksi           : Marvel Studios


 

           

           

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

7 jam lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

1 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

7 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

8 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

9 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

12 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

14 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

15 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

17 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.