Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Gelora 1970-an

Oleh

image-gnews
Poster film American Hustle
Poster film American Hustle
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Diinspirasikan dari kisah nyata di tahun 1978, sutradara David O.Russel mengangkat kisah sepasang penipu yang digunakan FBI untuk menjerat walikota New Jersey dan para senator.

***
Di mana kita pada tahun 1970-an?

Mungkin ada yang belum lahir, jadi biarkanlah generasi ini berfantasi saja. Ada yang baru belajar melangkah atau berkenalan dengan huruf A,B,C. Tapi mungkin juga kita bagian dari generasi yang mengalami atau menyaksikan kemegahan dan vulgarnya warna  tahun 1970-an dengan lengkingan suara The Bee Gees, dansa gaya Saturday Night Fever sembari mengenakan celana cutbrai, blus dengan padding dari bahan bahan polyester. Sesekali kita ikut menggumamkan “Goodbye Yellow Brick Road/ where the dogs of society howl”  bersama Elton John.

Pada saat lagu yang meledak di tahun 1973 ini mengalun, semua pemain film American Hustle muncul dengan adegan slow-motion : Christian Bale ( berperan sebagai si raja penipu Irving Rosenfeld) yang berambut botak yang kemudian ditutup dengan awur-awuran rambut dari samping kiri; Jennifer Lawrence (sebagai isteri Rosenfeld, Rosalyn) yang rambutnya digelung ke atas hingga beberapa tingkat seperti kue pengantin; lantas Amy Adams (berperan sebagai Ratu Penipu Sydney Prosser alias  Lady Edith Greensly)  yang selalu saja mengenakan baju dengan belahan dada yang rendah dan Bradley Cooper yang berperan sebagai agen FBI rajin mengeriting rambutnya setiap malam. Tahun 1970-an memang tahun yang riuh bagi mode, musik , film dan segalanya.

Di tahun-tahun pula, seorang con artist New York , penipu terkemuka, bernama Melvin Winberg bersama kekasih gelapnya Evelyn Knight, tertangkap basah dalam aksi tipu menipu investasi oleh seorang agen FBI, Anthony Amoroso, Jr. Anthony  menawarkan hukuman yang lebih ringan dengan syarat Melvin dan sang kekasih membantunya menjerat Mayor New Jersey Angelo Errichetti yang berambisi ingin membangun tempat perjudian besar dengan bantuan para senator.

Berdasarkan kisah nyata ini, meski kemudian dikembangkan menjadi cerita yang penuh drama, intrik, kecemburuan cinta, sutradara David O.Russel dan penulis skenario Eric Warren meramu sebuah film drama komedi yang berhasil meraih sembilan nominasi Academy Awards termasuk Film Terbaik.

Dengan nama-nama pelaku yang diubah dan berbagai dramatisasi plot, penampilan dan lagu 1978 yang melempar kita ke masa lalu yang ‘memalukan’, Russel nyaris menyajikan film satiris sekalian meledek diri sendiri dengan cara yang cerdas. Siapa kini yang sudi mengaku pernah menggunakan pengeriting rambut setiap malam di antara asap rokok yang tak berkeseduhana ; atau joget hustle dan bumping di diskotik? Itu bagian dari hidup yang perlu dikubur karena terlalu memalukan.

Tapi sutradara David O.Russel menguaknya tanpa sungkan.

Pusat cerita adalah: skenario ambisius agen FBI Richie de Maso (personifikasi Angelo Errichetti)  menjebak Walikota Carmine Palleto  (terinspirasi dari sosok walikota Angelo Errichetti) dan enam senator yang mudah disogok itu dengan bantuan si Raja Penipu Irving Rosenfeld. Irving akan membawa seorang ‘syeikh’ Arab jadi-jadian (seorang agen FBI asal Meksiko) yang pura-puranya akan mengucurkan investasi ke kota judi impian Palleto. Lantas timbul pertanyaan: siapa yang bisa menipu penipu? Siapa yang akhirnya terjerat?

Skenario besar dan rumit itu dirancang  Richie yang terlalu angkuh dan temperamental untuk menerima saran atasannya Stoddard Thorsen (Louis C.K dalam penampilan yang juga bersinar) yang pesimistik dengan keinginan meraup begitu banyak target. Richie, seorang agen yang masih menetap di apartemen ibunya dan sudah punya tunangan itu juga punya motif lain: dalam proses kongsi dengan pasangan penipu itu, dia ingin menggaet kekasih gelap Irving yang selalu ‘lupa’ mengenakan bra itu.

Tetapi, yang terjadi kemudian adalah sebuah liukan plot yang bukan hanya mengejutkan tetapi sangat lucu , segar dan menyenangkan. Sejak awal meski kita tahu Irving adalah seorang penipu ulung, tetapi kita tetap membela dan menyayanginya. Selain karena agen FBI itu digambarkan sebagai sosok yang menjengkelkan, Irving juga ditampilkan sebagai seorang penipu yang sebetulnya romantik yang menyukai musik Duke Ellington. Irving terlihat risih melihat ambisi Richie yang begitu menggelembung, yang sudah terlihat bakal gagal dan berujung runtuhnya persahabatan dan percintaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang sangat menonjol dari film ini adalah kemampuan Russel menampilkan komedi sepahit dalam situasi  sepahit apapun tanpa menjadikan tokoh-tokohnya menjadi komikal. Misalnya adegan pemberian ‘hadiah persahabatan’ Walikota Carmine Polleto (Jeremy Renner yang berjambul sasak seperti sarang burung)  kepada Irving. Dalam skenario Richie si FBI, Irving berperan sebagai mediator seorang Syeikh yang akan mengucurkan investasi untuk pembangunan kota judi. Maka untuk tanda terimakasih, Polleto memberi sebuah microvave, yang di masa itu masih merupakan benda asing yang disebut ‘temuan science’. Temuan ‘science’ itu langsung mledug setelah Rosalyn menggunakannya. Lantas kita berkenalan pula dengan isteri Rosalyn (Jennifer Lawrence yang kocak) yang agak sinting dan tak bisa mengontrol emosi. Adegan dia membersihkan rumah sembari menyanyikan lagu  The Wings Live and Let Die dengan wajah marah penuh dendam dari  segera memberi pertanda, adalah Rosalyn yang kelak mampu membuyarkan segala skenario besar Richie.

Ada momen tertentu yang tidak orisinal yang kita maklumi. Misalnya ketika syeikh jadi-jadian –yang tidak bisa berbahasa Arab itu-- ditenteng Richie dan Irvin bertemu dengan bos mafia Victor Tellegio (Robert de Niro). Tellegio yang terkenal keji dan sengaja membiarkan orang-orang yang dibunuhnya di pinggir jalan, menegur sang Syeikh dan secara mengejutkan berbicara bahasa Arab dengan fasih, sehingga syeikh palsu itu menganga. Ini mengingatkan kita pada adegan Brad Pitt yang belagak menjadi kru film bangsa Italia yang bertemu dengan tentara Nazi yang diperankan Christopher Waltz yang sangat fasih berbicnang dalam bahasa Italia.

Awal Maret akan terjadi pertarungan sengit  dalam Academy Awards. Amy Adams akan saling bentur dengan Cate Blanchett (Blue Jasmine karya Woody Allen) di kategori Aktris Terbaik; Jennifer Lawrence akan bersaing dengan Lupita Nyong’O (12 Years of Slave karya Steve McQueen); peran utama  pria Christian Bale akan berat melawan Matthew Matthew McConaughey (Dallas Buyers Club ) sedangkan Jared Letto yang bermain dahsyat dalam Dallas Buyers Club akan membantak kesempatan Bradley Cooper dalam film American Hustle. Film ini bukan hanya akan berjibaku melawan Gravity yang menerima 10 nominasi, tetapi film Dallas Buyers Club karya Jean-Marc Vallée nampaknya akan menjadi kesayangan anggota MPAA, para pemilih, karena temanya yang disukai di Amerika: soal HIV dan hak asasi manusia.

Tetapi American Hustle adalah film yang lengkap, dibuat dengan serius dan para pemainnya layak mendapatkan penghargaan.

Leila S.Chudori

AMERICAN HUSTLE
Sutradara        : David O.Russel
Skenario         : Eric Warren Singer  dan David O.Russel
Pemain           : Christian Bale, Amy Adams, Bradley Cooper, Jennifer Lawrence, Jeremy Renner, Louis C.K


 

 

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

1 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

2 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

4 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

6 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

8 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

9 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

10 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

11 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

12 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

13 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.