Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Dua Bintang yang Saling Menyinari  

Oleh

image-gnews
Poster filam The Fault in Our Stars (2014).
Poster filam The Fault in Our Stars (2014).
Iklan

Film The Fault in Our Stars

TEMPO.CO, Jakarta- Sekali lagi, kisah bertema pengidam kanker. Tetapi  film ini justru berhasil menyajikan humor dan persahabatan yang unik.

                                                             ***

Berkatalah Cassius kepada Brutus:  "The fault, dear Brutus, is not in our stars, / But in ourselves, that we are underlings."

Ucapan yang tertera di dalam drama terkemuka Julius Caesar karya William Shakespeare ini sebetulnya berkisah tentang keriuhan politik. Bahwa apa yang terjadi pada mereka bukan karena yang sudah ditetapkan takdir, melainkan karena mereka adalah bawahan Julius Caesar. Sepotong kalimat itu kemudian dijadikan judul novel remaja karya John Green yang meledak dan dipuji The New York Times sebagai karya yang merupakan “campuran melakoli, manis, filosofis dan lucu” dan berhasil bertahan pada area “realisme tragis”.

Dengan mengangkat karya keenam novelis John Green yang sama sekali jauh dari kisah politik itu, apalagi dengan memilih pemain yang sudah menjadi idola para remaja, film ini sudah mendapat perhatian karena kepopulerannya. Ringkasnya, film ini berupaya mengangkat sepasang remaja pengidap kanker yang dimabuk cinta. Tetapi sutradara John Boone, seperti juga novelis Jogn Green agaknya ingin mencegah segala yang klise dari berbagai cerita novel dan film yang melibatkan pengidap kanker. Kotak tisyu tentu harus menjadi kawan remaja yang menyaksikan film ini. Tetapi duo Scott Neustadter dan Michael H Weber—sebelumnya menulis skenario --500 Days of Summer' dan 'The Spectacular Now—menunjukkan sepasang remaja ini adalah dua anak muda yang bukan saja cerdas dan unik, tetapi mencoba menjauhi segala melankoli justru karena menyadari usia mereka sangat terbatas.

Pertemuan mereka yang tentu saja tak biasa, yaitu di sebuah pertemuan kelompok pendukung pengidap kanker, sudah menunjukkan karakter Hazel Grace Lancaster (Shailene Woodley) yang anti-sentimental dan mencoba realistik dengan situasi kehidupannya. Sikapnya itu, dan juga tentu saja wajahnya yang cantik dengan sepasang mata yang penuh kilatan daya hidup membuat Augustus Waters, si pemuda tampan (dimainkan oleh Ansel Elgort) langsung saja jatuh hati dan terus menerus menggoda dan mendekatinya. Hazel Grace, demikian Augustus memanggilnya, ragu untuk berhubungan serius karena “saya adalah sebuah granat,” katanya mengingatkan. Sebuah ledakan bisa saja terjadi pada saat mereka berdekatan.

Harus diakui,  semula tema ini sungguh mencurigakan karena film yang bertema pengidap kanker dan segala kepedihannya sudah digarap berulang-ulang oleh sutradara terbaik di dunia sinema. Dari film-film klasik seperti Ikiru (Akira Kurosawa, 1952); Love Story (Erich Segal,1970; Terms of Endearment (James L.Brook, 1983), hingga yang lebih baru seperti My Sisters's Keeper (Nick Cassavetes, 2009) dan August : Orange  County  (John Wells, 2013).

Film Faults in Our Star mungkin tidak bisa dideretkan dengan rangkaian film klasik tersebut—meski judulnya menyarankan sesuatu yang dalam dan serius—tetapi sebagai sebuah film dengan segmen penonton remaja, film ini berhasil mengusir segala yang klise dari yang lazim disajikan film-film bertema penyakit yang mematikan hingga sudah pasti plot itu akan berkisah bagaimana  sang protagonis mengisi sisa-sisa hidupnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahwa Hazel punya keinginan besar mengetahui lanjutan dari novel yang disukainya berjudul Imperial Affliction –karena novel itu sengaja diselesaikan di tengah sebuah kalimat yang belum selesai—sudah menunjukkan betapa uniknya karakter dan betapa uniknya plot film ini. Bahwa kemudian Augustus mengupayakan Hazel untuk bertemu sang penulis yang ‘bersembunyi’ di Amsterdam, Belanda, setelah namanya meroket karena keberhasilan novel tersebut, juga sebuah plot yang menarik, yang kelak diakhiri dengan belokan yang cukup mengejutkan (ingat, film ini melibatkan dua orang pengidap kanker).

Adegan-adegan di Amsterdam, termasuk yang mengambil lokasi Hotel Americain dan museum Anne Frank menjadi tempat bersejarah bagi pasangan yang tengah dilanda asmara itu menjadi menarik bukan hanya karena pemandangan yang indah secara sinematik, tetapi Amsterdam diletakkan sebagai bagian dari cerita yang relevan, bukan sekedar untuk turis-turisan seperti dalam banyak film Indonesia masa kini. Di Amsterdam Hazel kemudian menyadari bahwa dia bukan sebuah granat. Dia sebuah bintang yang menerangi hidup Augustus.

Penampilan Shailene Woodley sungguh berkilat-kilat. Sesudah Jennifer Lawrence dan Emma Stone, kita tak bisa tidak akan jatuh sayang sejak penampilannya dalam film The Descendant sebagai puteri sulung George Clooney. Tetapi  Ansel Elgort, betapapun gantengnya dia di mata remaja puteri yang tak henti-hentinya mencericit  terpesona setiap dia muncul di layar, belum bisa menyamai kedalaman dan keluasan seni peran Woodley. Ekspresi yang terkadang kaku dan repetitif yang selalu saja terbanting dengan penampilan Woodley yang bersatu begitu dengan layar perak di hadapan kita.

Di luar sepasang remaja yang kini nampaknya menjadi Romeo dan Juliet terbaru, tentu saja aktor veteran macam Laura Dern dan Willen Dafoe menunaikan perannya sebagai pendukung plot ini dengan baik.

Maka akhirnya, ‘fault in our star” dalam film ini lebih berkisah tentang perjuangan mereka mencapai hari-hari yang “biasa” menjadi “luar biasa”. Seperti yang diutarakan tokoh Hazel kepada Augustus, dia tak merasa dia butuh dikenang oleh banyak orang, tetapi yang penting dia dikenang oleh seseorang yang sangat dicintainya, yaitu Augustus.

Leila S.Chudori

THE FAULT IN OUR STARS
Sutradara         : Josh Boone
Skenario           : Scott Neustadter dan Michael H Weber (berdasarkan novel karya John Green dengan judul sama)
Pemain             : Shailene Woodley, Ansel Elgort, Nat Wolff, Laura Dern, Sam Trammel, Willem Dafoe

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

17 jam lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

1 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

7 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

8 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

10 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

12 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

14 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

15 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

17 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.